BLOKBERITA -- GE
yang sudah beroperasi di Indonesia lebih dari 75 tahun, hari ini mengumumkan
akan berinvestasi hingga $1 Milyar di sektor kelistrikan, minyak dan gas bumi, serta
kesehatan guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pengumuman ini dilakukan disela-sela pertemuan Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo, dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Investasi ini akan
dilakukan bersamaan dengan keikutsertaan GE dalam beberapa proyek pembangunan
infrastruktur di Indonesia.
Menurut
International Monetary Fund, perekonomian Indonesia diyakini akan melambung
hingga 2% lebih tinggi dari rata-rata perekonomian dunia di tahun 2015.
Bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan listrik diyakini akan bertumbuh
8.7%
dalam 10 tahun ke depan, dari 219 TWh (terawatt hours) di 2014 menjadi 464Twh
di tahun 2024.
Pemerintah
sudah menetapkan target yang bisa dibilang ambisius, yakni meningkatkan
kapasitas produksi listrik menjadi 35 GW di tahun 2019.
Sektor kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan secara
signifikan dalam periode 10 tahun terakhir, namun masih banyak pekerjaan rumah
yang harus dilakukan. Menurut World Bank, rasio
tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang di Indonesia hanya 0,9 jika
dibandingkan dengan Brazil 2.3 dan Vietnam di angka 2. Selain itu, jumlah
dokter terbatas, padahal kematian ibu kian meningkat dari 227 per 100.000
persalinan menjadi 359
selama 2007 dan 2012.
Pemerintah
yang baru telah berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan
primer. Dengan menghadirkan skema berobat pasien baru: Jaminan
Kesehatan Nasional (JamKesNas), pemerintah menyediakan asuransi kesehatan
bagi seluruh 247 juta masyarakat Indonesia di tahun 2019. Jika sistem sudah
terimplementasi secara keseluruhan, skema tersebut akan mencakup seantero
negeri dengan estimasi biaya $15 miliar setiap tahunnya – kurang lebih $60 per
orang dan 15 persen ditanggung oleh pemerintah.
Tidaklah
mudah bagi Indonesia untuk menjaga momentum di balik pertumbuhan ekonomi, oleh
karena itu dibutuhkandukungan, baik dari sektor publik maupun swasta, guna
memenuhi target yang ditentukan.
Menjelaskan mengenai program investasi $1 milyar
ini, Vice Chairman GE, John Rice, mengatakan, “Indonesia adalah negara yang
penting dan strategis bagi GE selama 75 tahun terakhir, selain itu visi dan
rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur memberikan
keyakinan bagi kami untuk melakukan investasi ini. Rencana pengeluaran GE dalam
lima tahun kedepan akan menargetkan sektor-sektor penting bagi perekonomian
yang meliputi sektor kelistrikan, minyak dan gas bumi, serta kesehatan. Melalui
investasi ini, kami harap dapat mengembangkan kegiatan usaha kami di Indonesia
secara signifikan, yang kami yakin dapat membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.”
GE di Indonesia
Dalam mendukung target pemerintah untuk memenuhi kapasitas
listrik 35 GW, GE akan menyediakan teknologinya yang terbaru dan akan bermitra
dengan perusahaan-perusahaan lokal untuk mengembangkan manufaktur dan perakitan
di dalam negeri. Selain itu, GE juga akan membantu mengembangkan sumber daya
manusia melalui program pelatihan teknis dan kepemimpinan.
Di
sektor minyak dan gas bumi, investasi GE akan meliputi pengembangan pabrik
pembuatan peralatan produksi eksplorasi laut untuk juga dapat memproduksi
produk-produk GE lainnya, serta bermitra dengan perusahaan lokal untuk
mengembangkan manufaktur dan perakitan di dalam negeri.
Di
sektor kesehatan, GE akan mendukung prioritas pemerintah untuk memberikan
layanan kesehatan dengan membantu mengembangkan ekosistem layanan kesehatan
primer, yang meliputi pengembangan 100 klinik kesehatan primer melalui inovasi
teknologi dan pelatihan. Mengingat pentingnya pengembangan sektor kesehatan
bagi Indonesia, di awal tahun ini, GE merelokasikan kantor pusat operasional GE
Healthcare di ASEAN ke Jakarta.
Komitmen
ini diharapkan akan menciptakan lebih dari 6.000 lapangan pekerjaan, mendorong
alih teknologi, memberikan pelatihan bagi lebih dari 1.000 tenaga kerja setiap
tahunnya, serta mengembangkan rantai suplai dalam negeri sejalan dengan
meningkatnya pertumbuhan usaha GE di Indonesia.
Saat ini GE sudah
beroperasi di Indonesia selama lebih dari 75 tahun dan saat ini mempekerjakan
lebih dari 1.000 karyawan Indonesia. Napak tilas GE di Indonesia antara lain
membantu menghasilkan 20% kapasitas listrik melalui teknologi pembangkit
listrik milik GE yang terpasang di seantero nusantara, penyediaan 350 lokomotif
untuk perusahaan kereta api milik negara dan 650 mesin pesawat GE yang
menggerakkan 75% pesawat milik Indonesia. Selain itu, GE menyediakan pelatihan
kepemimpinan dan kemampuan bagi karyawan dan mitra GE. (bmw/kmps)