GE akan Berinvestasi $1 Milyar di Indonesia untuk Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
https://kabar22.blogspot.com/2015/11/ge-akan-berinvestasi-1-milyar-di.html
BLOKBERITA -- GE
yang sudah beroperasi di Indonesia lebih dari 75 tahun, hari ini mengumumkan
akan berinvestasi hingga $1 Milyar di sektor kelistrikan, minyak dan gas bumi, serta
kesehatan guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pengumuman ini dilakukan disela-sela pertemuan Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo, dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Investasi ini akan
dilakukan bersamaan dengan keikutsertaan GE dalam beberapa proyek pembangunan
infrastruktur di Indonesia.
Menurut International Monetary Fund, perekonomian Indonesia diyakini akan melambung hingga 2% lebih tinggi dari rata-rata perekonomian dunia di tahun 2015. Bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan listrik diyakini akan bertumbuh 8.7% dalam 10 tahun ke depan, dari 219 TWh (terawatt hours) di 2014 menjadi 464Twh di tahun 2024.
Pemerintah sudah menetapkan target yang bisa dibilang ambisius, yakni meningkatkan kapasitas produksi listrik menjadi 35 GW di tahun 2019.
Sektor kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan secara signifikan dalam periode 10 tahun terakhir, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Menurut World Bank, rasio tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang di Indonesia hanya 0,9 jika dibandingkan dengan Brazil 2.3 dan Vietnam di angka 2. Selain itu, jumlah dokter terbatas, padahal kematian ibu kian meningkat dari 227 per 100.000 persalinan menjadi 359 selama 2007 dan 2012.
Pemerintah yang baru telah berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan primer. Dengan menghadirkan skema berobat pasien baru: Jaminan Kesehatan Nasional (JamKesNas), pemerintah menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh 247 juta masyarakat Indonesia di tahun 2019. Jika sistem sudah terimplementasi secara keseluruhan, skema tersebut akan mencakup seantero negeri dengan estimasi biaya $15 miliar setiap tahunnya – kurang lebih $60 per orang dan 15 persen ditanggung oleh pemerintah.
Tidaklah mudah bagi Indonesia untuk menjaga momentum di balik pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu dibutuhkandukungan, baik dari sektor publik maupun swasta, guna memenuhi target yang ditentukan.
Menjelaskan mengenai program investasi $1 milyar ini, Vice Chairman GE, John Rice, mengatakan, “Indonesia adalah negara yang penting dan strategis bagi GE selama 75 tahun terakhir, selain itu visi dan rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur memberikan keyakinan bagi kami untuk melakukan investasi ini. Rencana pengeluaran GE dalam lima tahun kedepan akan menargetkan sektor-sektor penting bagi perekonomian yang meliputi sektor kelistrikan, minyak dan gas bumi, serta kesehatan. Melalui investasi ini, kami harap dapat mengembangkan kegiatan usaha kami di Indonesia secara signifikan, yang kami yakin dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”
GE di Indonesia
Dalam mendukung target pemerintah untuk memenuhi kapasitas listrik 35 GW, GE akan menyediakan teknologinya yang terbaru dan akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan lokal untuk mengembangkan manufaktur dan perakitan di dalam negeri. Selain itu, GE juga akan membantu mengembangkan sumber daya manusia melalui program pelatihan teknis dan kepemimpinan.
Di sektor minyak dan gas bumi, investasi GE akan meliputi pengembangan pabrik pembuatan peralatan produksi eksplorasi laut untuk juga dapat memproduksi produk-produk GE lainnya, serta bermitra dengan perusahaan lokal untuk mengembangkan manufaktur dan perakitan di dalam negeri.
Di sektor kesehatan, GE akan mendukung prioritas pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan dengan membantu mengembangkan ekosistem layanan kesehatan primer, yang meliputi pengembangan 100 klinik kesehatan primer melalui inovasi teknologi dan pelatihan. Mengingat pentingnya pengembangan sektor kesehatan bagi Indonesia, di awal tahun ini, GE merelokasikan kantor pusat operasional GE Healthcare di ASEAN ke Jakarta.
Komitmen ini diharapkan akan menciptakan lebih dari 6.000 lapangan pekerjaan, mendorong alih teknologi, memberikan pelatihan bagi lebih dari 1.000 tenaga kerja setiap tahunnya, serta mengembangkan rantai suplai dalam negeri sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan usaha GE di Indonesia.
Saat ini GE sudah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 75 tahun dan saat ini mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan Indonesia. Napak tilas GE di Indonesia antara lain membantu menghasilkan 20% kapasitas listrik melalui teknologi pembangkit listrik milik GE yang terpasang di seantero nusantara, penyediaan 350 lokomotif untuk perusahaan kereta api milik negara dan 650 mesin pesawat GE yang menggerakkan 75% pesawat milik Indonesia. Selain itu, GE menyediakan pelatihan kepemimpinan dan kemampuan bagi karyawan dan mitra GE. (bmw/kmps)
Menurut International Monetary Fund, perekonomian Indonesia diyakini akan melambung hingga 2% lebih tinggi dari rata-rata perekonomian dunia di tahun 2015. Bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan listrik diyakini akan bertumbuh 8.7% dalam 10 tahun ke depan, dari 219 TWh (terawatt hours) di 2014 menjadi 464Twh di tahun 2024.
Pemerintah sudah menetapkan target yang bisa dibilang ambisius, yakni meningkatkan kapasitas produksi listrik menjadi 35 GW di tahun 2019.
Sektor kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan secara signifikan dalam periode 10 tahun terakhir, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Menurut World Bank, rasio tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang di Indonesia hanya 0,9 jika dibandingkan dengan Brazil 2.3 dan Vietnam di angka 2. Selain itu, jumlah dokter terbatas, padahal kematian ibu kian meningkat dari 227 per 100.000 persalinan menjadi 359 selama 2007 dan 2012.
Pemerintah yang baru telah berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan primer. Dengan menghadirkan skema berobat pasien baru: Jaminan Kesehatan Nasional (JamKesNas), pemerintah menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh 247 juta masyarakat Indonesia di tahun 2019. Jika sistem sudah terimplementasi secara keseluruhan, skema tersebut akan mencakup seantero negeri dengan estimasi biaya $15 miliar setiap tahunnya – kurang lebih $60 per orang dan 15 persen ditanggung oleh pemerintah.
Tidaklah mudah bagi Indonesia untuk menjaga momentum di balik pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu dibutuhkandukungan, baik dari sektor publik maupun swasta, guna memenuhi target yang ditentukan.
Menjelaskan mengenai program investasi $1 milyar ini, Vice Chairman GE, John Rice, mengatakan, “Indonesia adalah negara yang penting dan strategis bagi GE selama 75 tahun terakhir, selain itu visi dan rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur memberikan keyakinan bagi kami untuk melakukan investasi ini. Rencana pengeluaran GE dalam lima tahun kedepan akan menargetkan sektor-sektor penting bagi perekonomian yang meliputi sektor kelistrikan, minyak dan gas bumi, serta kesehatan. Melalui investasi ini, kami harap dapat mengembangkan kegiatan usaha kami di Indonesia secara signifikan, yang kami yakin dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”
GE di Indonesia
Dalam mendukung target pemerintah untuk memenuhi kapasitas listrik 35 GW, GE akan menyediakan teknologinya yang terbaru dan akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan lokal untuk mengembangkan manufaktur dan perakitan di dalam negeri. Selain itu, GE juga akan membantu mengembangkan sumber daya manusia melalui program pelatihan teknis dan kepemimpinan.
Di sektor minyak dan gas bumi, investasi GE akan meliputi pengembangan pabrik pembuatan peralatan produksi eksplorasi laut untuk juga dapat memproduksi produk-produk GE lainnya, serta bermitra dengan perusahaan lokal untuk mengembangkan manufaktur dan perakitan di dalam negeri.
Di sektor kesehatan, GE akan mendukung prioritas pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan dengan membantu mengembangkan ekosistem layanan kesehatan primer, yang meliputi pengembangan 100 klinik kesehatan primer melalui inovasi teknologi dan pelatihan. Mengingat pentingnya pengembangan sektor kesehatan bagi Indonesia, di awal tahun ini, GE merelokasikan kantor pusat operasional GE Healthcare di ASEAN ke Jakarta.
Komitmen ini diharapkan akan menciptakan lebih dari 6.000 lapangan pekerjaan, mendorong alih teknologi, memberikan pelatihan bagi lebih dari 1.000 tenaga kerja setiap tahunnya, serta mengembangkan rantai suplai dalam negeri sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan usaha GE di Indonesia.
Saat ini GE sudah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 75 tahun dan saat ini mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan Indonesia. Napak tilas GE di Indonesia antara lain membantu menghasilkan 20% kapasitas listrik melalui teknologi pembangkit listrik milik GE yang terpasang di seantero nusantara, penyediaan 350 lokomotif untuk perusahaan kereta api milik negara dan 650 mesin pesawat GE yang menggerakkan 75% pesawat milik Indonesia. Selain itu, GE menyediakan pelatihan kepemimpinan dan kemampuan bagi karyawan dan mitra GE. (bmw/kmps)