Psikolog: Kesurupan Bukan Gangguan Mahkluk Halus

BLOKBERITA -- Kasus kesurupan memang bukan hal yang baru di dunia, khususnya di Indonesia. Ada perdebatan di antara banyak pakar tentang kesurupan. Apakah benar kesurupan disebabkan makhluk halus ataukah karena hal lain?

Menurut keyakinan atau juga menurut agama, seorang yang kesurupan dikarenakan ada sosok makhluk halus yang masuk ke dalam tubuh dan mengendalikannya. Tidak sedikit orang yang kesurupan dapat berbicara ngawur dan bertingkah aneh.

Seorang psikolog bernama Susan Blackmore mengatakan bahwa orang-orang yang hidup di lingkungan yang religius akan lebih mudah mengait-ngaitkan hal tersebut dengan keberadaan makhluk halus atau kekuatan tak kasat mata.

" Kasus kesurupan tersebut diperkirakan muncul karena anggapan masyarakat dengan sisi keagamaan yang kuat terlalu membesar-besarkan atau mengaitkannya dengan keberadaan makhluk halus," ungkap Blackmore seperti yang dikutip Guardian (2005).

Tidak sedikit tampikan yang muncul dan mengatakan anggapan bahwa suatu tingkah aneh yang disebut dengan kesurupan itu merupakan gangguan makhluk halus merupakan pemikiran yang keliru.

Menurut beberapa pakar, aksi kesurupan tersebut muncul karena seseorang memiliki keyakinan kuat akan agama dan kepercayaan, serta dia memiliki kekuatan sugesti dan psikologi yang hebat.


Dari apa yang diyakininya tentang makhluk halus dan sejenisnya, serta kekuatan yang dapat memasuki diri manusia, maka secara tidak sadar, dia mensugesti diri untuk bertingkah aneh dan akhirnya disebut dengan kesurupan.

Bahkan seorang yang bekerja di Vatikan bernama Gary Thomas mengatakan bahwa 90 persen orang yang kesurupan itu tidak kerasukan setan atau roh tapi lebih membutuhkan bantuan psikologis.

Kepercayaan masyarakat akan kekuatan setan atau roh yang dapat memasuki tubuh manusia bertambah kuat ketika banyaknya film-film baik yang di layar lebar atau serial TV atau juga yang bertajuk reality show menampilkan dan mem-blow up hal tersebut, masyarakat semakin percaya.

Para pakar psikologi dan yang berkecimpung dalam dunia medis mengatakan bahwa orang-orang yang dianggap kesurupan tersebut sebenarnya tidak kemasukan roh atau setan melainkan mengidap apa yang disebut psychosis.

Psychosis sendiri memiliki beberapa cabang seperti halusinasi, katatonia, pemikiran yang aneh sampai dengan delusi.

Dalam istilah kedokteran, aksi kesurupan tersebut disebut juga dengan nama possession trans atau suatu pergantian identitas pribadi dengan identitas baru yang akhirnya orang tersebut bertingkah aneh atau juga mengatakan hal-hal yang tidak masuk di akal.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kesurupan dilihat dari kacamata ilmiah, seperti faktor gangguan pada sistem saraf, gangguan pada sisi psikis, spiritual, sosial dan juga psikologis.

Dari faktor saraf, fenomena kesurupan ini terjadi karena sistem limbic dalam tubuh manusia yang mengatur emosi, tindakan dan perilaku serta mencakup berbagai bagian dari otak mengalami gangguan yang akhirnya terjadinya ketidakseimbangan pada sistem neurotransmitter.

Lantas bagaimana dengan terjadinya kesurupan massal ?


Menurut beberapa peneliti dan pakar, kesurupan massal mirip dengan proses dilakukannya sugesti dan hipnotis secara besar-besaran. Pada saat seseorang dalam kondisi psikologis dan psikis lemah, maka hanya dengan melihat seseorang mengalami kesurupan maka dia akan secara otomatis akan ikut menjadi kesurupan.      

Gangguan Psikis atau Makhluk Halus ?

Kesurupan adalah suatu hal yang sering terjadi di Indonesia. Banyak orang mengait-ngaitkan kesurupan dengan mitos serta makhluk halus. Namun, beberapa ahli berpendapat lain. Mereka mempunyai pemikiran sendiri seputar kesurupan dilihat dari sudut pandang sains.

Menurut tulisan di Wikipedia, kesurupan atau yang dalam bahasa Inggris disebut trance atau demonic (spirits) possession adalah suatu masalah kejiwaan seperti Dissociative Identity Disorder, schizophrenia, epilepsi, Tourette's Syndrome, mania, histeria, psychosis dan beberapa masalah kejiwaan lainnya.

Seorang psikolog bernama Susan Blackmore mengatakan bahwa orang-orang yang hidup di lingkungan yang religius akan lebih mudah mengait-ngaitkan hal tersebut dengan keberadaan makhluk halus atau kekuatan tak kasat mata. "Kasus kesurupan tersebut diperkirakan muncul karena anggapan masyarakat dengan sisi keagamaan yang kuat terlalu membesar-besarkan atau mengaitkannya dengan keberadaan makhluk halus," ungkap Blackmore seperti yang dikutip Guardian (17/02/2005).

Beberapa penelitian yang dapat dijadikan bahan pendukung penjelasan Blackmore tentang kesurupan menyatakan bahwa orang kesurupan bukan dikarenakan oleh gangguan makhluk halus, melainkan karena masalah psikis. Dari permasalahan psikis tersebut dapat dipecah-pecah menjadi banyak kajian contohnya, faktor kelelahan, tekanan pikiran, trauma dan banyak lagi.

Namun, menurut penelitian William J. Baldwin, Ph.D mengatakan bahwa ada perbedaan antara Dissociative Identity Disorder (DID) yang selalu dikait-kaitkan dengan kesurupan dan Spirit Possession Disorder (SPD). Menurut Baldwin, DID lebih ke permasalahan atau trauma yang dialami pada masa kecil seseorang dan SPD adalah seputar makhluk halus.

Dalam bukunya, Baldwin juga menjelaskan bahwa bukti keberadaan makhluk halus sudah ada sejak zaman dahulu. Tidak hanya itu saja, SPD serta upaya pengusirannya yang biasa disebut exorcist juga sudah dilakukan puluhan tahun lalu.

Sejalan dengan pemikiran Baldwin, peneliti dari Happy Science juga mengatakan bahwa makhluk halus itu ada. Dikarenakan makhluk halus tersebut hanya mengetahui seperti apa yang mereka rasakan ketika masih hidup dan mereka masih memiliki keinginan seperti manusia pada umumnya, seperti makanan, uang, kekuatan atau juga seks, maka makhluk ini menguasai tubuh manusia yang memiliki kesamaan gelombang otak dan emosinya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Memang sampai sekarang, masih muncul berbagai perdebatan seputar kasus kesurupan ini. Ada yang mengatakan bahwa kesurupan muncul karena masalah fisik dan psikologis manusia, ada pula yang mengatakan karena campur tangannya makhluk halus. Menurut Anda sendiri, mana yang lebih masuk akal. Kesurupan karena sisi piskologis dan mental manusia yang terganggu ataukah karena makhluk halus?



Ciri-Ciri Orang yang Mudah Kesurupan

Mengapa seseorang bisa kesurupan? Kalau dilihat dari kacamata sains, kesurupan adalah sebuah keadaan di mana seseorang memiliki kepribadian ganda, sehingga ketika dia mencapai titik kesadaran tertentu, orang itu akan berubah ke kepribadian yang lain. Namun setelah sadar, orang itu akan 100 persen lupa tentang apa yang telah dilakukannya. Berikut ini adalah ada 5 ciri-ciri orang yang rentan atau mudah kesurupan:

1. Suka bengong
Orang yang suka bengong rentan dirasuki setan karena pikirannya sering kosong. Karena tingkat kesadarannya menurun, setan bisa lebih dekat dengan alam bawah sadarnya, dan orang semacam ini cenderung disukai oleh makhluk-makhluk astral. Mereka pun bisa dengan mudah merasuki dan menguasai alam bawah sadarnya.

2. Kondisi fisik tidak fit
Orang dengan kondisi fisik tidak fit lebih gampang dirasuki setan ketimbang mereka yang memiliki fisik bugar. Hal itu dikarenakan orang yang sedang tidak fit memiliki tingkat kesadaran yang rendah sehingga alam bawah sadar lebih mudah dirasuki oleh makhluk astral.

3. (Untuk wanita) sedang tidak suci atau menstruasi
Wanita yang sedang dalam keadaan tidak suci atau menstruasi lebih mudah dirasuki setan. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh dan pikirannya sedang dalam keadaan tidak stabil. Terlebih lagi, wanita yang sedang menstruasi lebih mudah mengalami perubahan suasana hati, sehingga dia lebih gampang kehilangan kendali atas dirinya.

4. Sebelumnya sudah pernah kesurupan
Orang yang sudah pernah kesurupan umumnya lebih rentan mengalami kejadian yang sama. Dengan kata lain, ketika seseorang mengalami kesurupan, pertahanan mereka telah dijebol oleh para makhluk gaib. Hal inilah yang akhirnya membuka celah atau jalan pintas bagi para makhluk gaib yang ingin masuk dan kembali menguasai alam bawah sadar manusia.

5. Penyakit tertentu
Penyakit tertentu, seperti epilepsi dan phobia yang berlebihan terhadap sesuatu, bisa menjadi pemicu seseorang mengalami kesurupan. Epilepsi sendiri adalah sebuah penyakit yang dipicu oleh pelepasan listrik yang berlebihan di otak dan dicirikan dengan gejala kejang mendadak (sawan). Penyakit semacam ini membuat seseorang lebih mudah kehilangan kesadaran, sehingga membuatnya rentan dirasuki makhluk halus.

Mengapa phobia yang berlebihan terhadap sesuatu bisa membuat seseorang mudah dirasuki setan? Karena itu menimbulkan reaksi emosional yang negatif yang membuat seseorang sulit mengendalikan pikirannya. Ini yang akhirnya dimanfaatkan oleh para makhluk gaib.

Itulah lima ciri-ciri orang yang rentan atau mudah dirasuki setan. Jika anda memiliki ciri-ciri seperti tersebut di atas segeralah dihindari atau ikut terapi khusus untuk mengatasinya.





[ mrhill / Livescience.com, Religionfacts.com, Encyclopedia.com, merdeka, crita misteri ]
View

Related

IPTEK 5626088226113908589

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item