Persiapan KAA dan 'Rempongnya' Seorang JK
https://kabar22.blogspot.com/2015/04/persiapan-kaa-dan-rempongnya-seorang-jk.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Upacara penaikan bendera kenegaraan peserta
Peringatan Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa
Barat, Rabu (15/4). Sebanyak 109 bendera negara dan satu bendera PBB
dikibarkan sebagai tanda kesiapan Bandung melakukan seremoni perhelatan
KAA.
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla memantau kesiapan perhelatan Konferensi Asia-Afrika di Gedung Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4), usai mengecek Bandara Halim Perdanakusuma yang akan dipakai menjadi tempat pendaratan para tamu negara peserta KAA.
Di JCC, JK mengamati semua hal dengan detail. Dari soal kursi, pulpen, ruangan, toilet, hingga sound system dia periksa. JK melakukan pengecekan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sudah ada di Gedung JCC saat JK tiba bersama Ketua Panitia KAA yang juga Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pariwisata Arif Yahya.
Di lobi dan beberapa ruangan JCC, Menlu Retno tampak memberikan penjelasan kepada JK mengenai fungsi masing-masing ruangan.
JK
kemudian mengecek deretan kursi untuk tempat duduk para pemimpin negara
peserta KAA. Di situ dia melihat ada satu kursi yang memiliki warna
berbeda dan bertanya kepada kursi itu berbeda dari yang lain.
“ Kursi ini beda?” kata JK sambil mengarahkan telunjuknya ke kursi berwarna putih.
“ Ini contoh saja. Nanti semua kursi warnanya sama,” ujar Luhut.
Mendengar jawaban Luhut, JK manggut-manggut. Menurutnya, semua sarana di JCC untuk tiap kepala negara memang perlu disamakan karena Konferensi Asia_Afrika menginginkan kesetaraan.
Ketika berkeliling, JK juga berpesan agar pulpen sebagai alat tulis bagi delegasi peserta KAA ditambah lagi. Dia juga meminta sound system dicek ulang.
Peringatan 60 Tahun KAA diadakan di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April. Segmen pertama digelar di Jakarta 19-23 April. Di ibu kota, konferensi akan diisi beberapa pertemuan mulai dari pertemuan tingkat pejabat tinggi, pertemuan tingkat menteri, hingga pertemuan kepala pemerintahan.
Setelah rangkaian acara di Jakarta selesai, pada 24 April seluruh perwakilan negara peserta KAA bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA pertama.
Konferensi Asia-Afrika dahulu diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Pertemuan di era Perang Dingin kala itu bertujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika, serta melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
[ kmps / cnn / rol / bmw ]
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla memantau kesiapan perhelatan Konferensi Asia-Afrika di Gedung Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4), usai mengecek Bandara Halim Perdanakusuma yang akan dipakai menjadi tempat pendaratan para tamu negara peserta KAA.
Di JCC, JK mengamati semua hal dengan detail. Dari soal kursi, pulpen, ruangan, toilet, hingga sound system dia periksa. JK melakukan pengecekan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sudah ada di Gedung JCC saat JK tiba bersama Ketua Panitia KAA yang juga Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pariwisata Arif Yahya.
Di lobi dan beberapa ruangan JCC, Menlu Retno tampak memberikan penjelasan kepada JK mengenai fungsi masing-masing ruangan.
“ Kursi ini beda?” kata JK sambil mengarahkan telunjuknya ke kursi berwarna putih.
“ Ini contoh saja. Nanti semua kursi warnanya sama,” ujar Luhut.
Mendengar jawaban Luhut, JK manggut-manggut. Menurutnya, semua sarana di JCC untuk tiap kepala negara memang perlu disamakan karena Konferensi Asia_Afrika menginginkan kesetaraan.
Ketika berkeliling, JK juga berpesan agar pulpen sebagai alat tulis bagi delegasi peserta KAA ditambah lagi. Dia juga meminta sound system dicek ulang.
Peringatan 60 Tahun KAA diadakan di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April. Segmen pertama digelar di Jakarta 19-23 April. Di ibu kota, konferensi akan diisi beberapa pertemuan mulai dari pertemuan tingkat pejabat tinggi, pertemuan tingkat menteri, hingga pertemuan kepala pemerintahan.
Setelah rangkaian acara di Jakarta selesai, pada 24 April seluruh perwakilan negara peserta KAA bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA pertama.
Konferensi Asia-Afrika dahulu diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Pertemuan di era Perang Dingin kala itu bertujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika, serta melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
[ kmps / cnn / rol / bmw ]