Golkar Ical: Politik Pecah Belah, Upaya Penggembosan KMP


JAKARTA, BLOKBERITA -- Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai ada keterlibatan Koalisi Indonesia Hebat dalam konflik yang terjadi pada partai berlambang pohon beringin itu. Menurut dia, ada upaya menggembosi kekuatan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen sehingga bisa secara penuh mengatur Presiden Joko Widodo.

" Bagaimana cara menggembosi kekuatan KMP di parlemen agar posisi tawar mereka tinggi di hadapan Presiden? Ya dengan politik pecah belah ala Belanda dulu," ujar Bambang dalam pernyataan tertulis yang diterima wartawan, Minggu (12/4/2015).

Bendahara Umum DPP Partai Golkar versi Munas Bali itu memaparkan, upaya memecah belah itu awalnya terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan kemudian Golkar. Mereka, menurut Bambang, berhasil memanfaatkan kekuasaan dan kewenangan yang diberikan undang-undang kepada Menkumham sebagai petugas partai untuk memecah belah partai Golkar.

"Sebenarnya sederhana sekali mengambil kesimpulan tentang apa yang terjadi dari praktik 'politik belah partai' saat ini, yakni kerakusan atas keinginan menguasai 'kekuasaan Istana' seluruhnya, termasuk menguasai Presiden dengan memaksanya tetap menjadi petugas partai," ucap dia.

Bambang mengungkapkan, praktik pecah belah ini dilakukan karena Jokowi terlihat sulit ditundukkan oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pasalnya, kekuatan KIH di parlemen tidak terlalu kuat dibandingkan kekuatan KMP.

" Terlebih lagi, hubungan Presiden dengan KMP belakangan mulai lengket, terutama saat pembahasan APBN-P 2015. KIH ketika itu berusaha untuk mengulur waktu. Namun, mereka akhirnya tidak berdaya karena KMP di parlemen kompak membantu pemerintah dan Presiden untuk mengutamakan kepentingan rakyat dengan mengesahkan APBN-P 2015 tepat waktu," ucap Bambang.

Dengan melakukan politik pecah belah, Bambang menuding bahwa KIH justru berusaha menaikkan posisi tawar. Selama ini, dia melanjutkan, kendati telah mendapatkan beberapa kursi menteri dalam kabinet dan direksi atau komisaris di sejumlah perusahaan BUMN, mereka belum merasa puas dan ingin menguasai Presiden.

" Mereka kerap geram dan galau karena sampai saat ini mereka merasa sulit mengatur Presiden. Kondisi tersebut tampak jelas dalam pidato Megawati pada Kongres PDI-P di Bali kemarin yang berkali-kali menekankan bahwa para anggota DPR, menteri, termasuk Presiden, adalah petugas partai dan harus tunduk pada aturan, misi, dan visi partai," tandasnya.
[ kmpscom / ram ]


View

Related

Pelantikan Wakapolri BG yang 'Sunyi-Senyap'

  JAKARTA, BLOKBERITA -- Suasana di Markas Besar Polri Rabu petang tadi tak ada yang istimewa. Padahal dari kabar yang beredar, ada prosesi luar biasa yang telah berlangsung, yakni pelantikan ...

Pengamat: Jokowi Tak akan Lama Jadi Presiden. Paling Lama Setahun !

JAKARTA, BLOKBERITA -- Banyaknya persoalan di masa kepemimpinan Jokowi membuat masyarakat semakin kecewa. Janji-janji semasa kampanye dan jargon Nawacita serta Tri Sakti ternyata hanya li...

Politik Balas Dendam: DPRD DKI vs Ahok. Siapa yang Dirugikan ?

BLOKBERITA -- Perseteruan Gubernur Ahok dengan anggota DPRD DKI Jakarta terkait APBD 2015 memang belum terselesaikan. Namun dari konflik tersebut, justru ada pihak-pihak yang ingin terus mengadu ...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item