Ternyata Dana Jaminan Sosial Pekerja RI Cuma Rp 250 T sedangkan Malaysia Rp 2.600 T

BLOKBERITA, JAKARTA -- Kesadaran soal jaminan sosial pekerja di Indonesia masih terbilang cukup rendah bila dibandingkan negara tetangga. Dari sekitar 130 juta orang pekerja di dalam negeri, baru 46 juta orang yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan, yang aktif membayar iuran bahkan hanya 21 juta saja.

Menurut Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Abdul Latif, jumlah dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan, yang merupakan dana jaminan sosial yang dibayar pekerja dan pemberi kerja, hanya Rp 250,33 triliun.

" Kalau di Malaysia jumlahnya Rp 2.600 triliun dari 15 juta pekerja. Bahkan Korea Selatan jumlahnya Rp 5.000 triliun," kata Latif kepada detikcom, Rabu (30/11/2016). Namun dia mengatakan, program jaminan sosial di Malaysia dimulai tahun 1950an, sementara Indonesia baru sekitar 1977.

Dia mengatakan, dari 130 juta jumlah pekerja di Indonesia, sebanyak 80 juta merupakan pekerja informal dan 50 juta merupakan pekerja formal. Sementara yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan tidak sampai setengahnya.

Abdul mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan ke sejumlah perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan.

" Perusahaan bandel ini jenisnya ada dua. Pertama hanya mendaftarkan sebagian kerjanya, atau mendaftarkan pekerja tapi upah yang dilaporkan hanya setengahnya, sehingga iurannya kecil," ungkapnya.

Padahal, lanjut Abdul, jaminan sosial pekerja lewat BPJS Ketenagakerjaan ini penting. Saat ini ada setidaknya 4 produk jaminan sosial pekerja yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Pertama jaminan kecelakaan kerja, dengan iuran 0,24-1,74% dari upah. Keuntungannya, pekerja bisa mendapatkan 48 kali gaji bila meninggal karena kecelakaan kerja.

Lalu kedua jaminan kematian yang iurannya 0,3% dari upah. Keuntungannya, pekerja mendapatkan santunan Rp 24 juta, ditambah beasiswa anaknya. Jumlah totalnya sekitar Rp 36 juta.

Kemudian ketiga adalah Jaminan Hari Tua (JHT) yang iurannya 5,7% dari upah dan dari jumlah ini, 3,7% dibayarkan perusahaan dan sisanya dibayarkan oleh pekerja. Kemudian Jaminan Pensiun yang iurannya 3% dari upah yang besarannya sebanyak 2% dibayar pengusaha dan sisanya pekerja.

" Jaminan pensiun ini diberikan bulanan bila sudah 15 tahun menjadi peserta," kata Latif.

Abdul bercerita betapa pentingnya dana penjaminan sosial pekerja ini untuk ketahanan ekonomi, contoh saja saat krisis ekonomi terjadi. Bila krisis terjadi dan banyak pegawai terkena Pemutusan Hubungan kerja (PHK), maka pekerja masih memiliki dana bantalan dari jaminan sosial ini.

Selain itu, dana jaminan sosial ini bisa membantu negara membangun infrastruktur dan membangun negara. Caranya lewat pembelian surat utang pemerintah. (bmw/dtc)


View

Related

Gubernur Tetapkan UMP DKI Jakarta 2018 Rp 3,6 Juta / Bulan

BLOKBERITA, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2018 sebesar Rp 3.648.035/bulan. Angka ini sesuai dengan yang direkomendasi Dewan ...

Menaker: Korban Kebakaran Pabrik Petasan di Kosambi Sepenuhnya jadi Tanggung Jawab Perusahaan

BLOKBERITA, JAKARTA -- Menaker Hanif Dhakiri dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menemui korban kebakaran gudang petasan yang sedang dirawat di 3 rumah sakit di Tangerang. Hanif mengatakan, ...

Sejumlah 900 Kepala Desa Ditangkap, Korupsi Dana Desa

BLOKBERITA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penggunaan desa masih belum dapat dikatakan tepat sasaran secara menyeluruh. Sebab, masih ada saja penyimpangan yang melibatkan kepala desa di ...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item