Para Borjuis Beli Apartemen Mewah Hanya untuk "Gengsi Doang"

Hal itu ditunjukkan dari tingkat penjualan apartemen supermewah yang mencapai lebih dari 50 persen. Bahkan beberapa di antaranya belum secara resmi diperkenalkan kepada publik Indonesia.
Padahal, harganya selangit. Sebut saja, apartemen Langham Residences yang dibesut Agung Sedayu Group. Saat ini harga per meter perseginya menyentuh angka Rp 75 juta. Sementara Raffles Residences mencapai Rp 66 juta per meter persegi, Anandamaya Residences Rp 65 juta per meter persegi, Dharmawangsa Residences Rp 60 juta per meter persegi, The Hundred dan Regent Residences menembus level Rp 55 juta per meter persegi.
Associate Director Residential Sales Colliers International Indonesia, Aliviery Akbar, mengungkapkan harga-harga aktual berdasarkan transaksi kepada kompas.com, usai presentasi Jakarta Property Market Report, Selasa (6/10/2015).
Menurut Aliviery, apartemen kelas supermewah masih diminati karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan kalangan berduit. Selain itu, pasokannya pun terbatas, hanya puluhan unit dalam satu menara. Hingga kuartal III-2015, pasokan apartemen supermewah ini tak lebih dari 1 persen dari total pasokan aparetemen di Jakarta yang masuk pasar sebanyak 152.358 unit.
"Berapa pun harganya, akan mereka beli. Mereka membeli apartemen-apartemen bukan karena untuk ditinggali, melainkan untuk memenuhi kebutuhan prestise, atau gengsi. Rumah utamanya sendiri ada di kawasan elite macam di kawasan Pondok Indah, Menteng ataupun Kebayoran Baru," jelas Aliviery.
Hingga saat ini, tingkat penjualan apartemen-apartemen supermwah tersebut masih sesuai prediksi. Untuk Regent Residences, menurut riset Colliers International Indonesia, terserap 50 persen, Anandamaya Residences sekitar 80-90 persen, Raffles Residences tersisa 5 unit, Langham Residences terjual 70 persen, dan Le Park at Thamrin Nine sudah separuhnya berpindah tangah.
ParSementara apartemen supermewah lainnya yang juga dijual dengan harga tinggi adalah Keraton at The Plaza yang menembus angka Rp 100 juta per meter persegi. Lokasinya yang sangat strategis di jantung ibu kota Jakarta, membuat apartemen ini banyak diburu investor.
"Harga terakhir sekitar 13.500 dollar AS per meter persegi. Hingga saat ini, tidak ada stok atau pemilik yang mau menjualnya. Ini memicu harga terus melejit. Sehingga apartemen ini tidak bisa dijadikan patokan," pungkas Aliviery. (bmw/kmps)