Lima Bank Raksasa Dunia Kena Denda US$ 5 Milyar

NEW YORK,  BLOKBERITA -- Lima bank terbesar di dunia diprediksikan terkena denda lebih dari US$ 5 miliar dan tuntutan pidana. Tuntutan ini datang dari otoritas finansial Amerika Serikat dan Inggris karena manipulasi pasar uang.

Menurut sumber Reuters, bank asal AS JPMorgan dan Citigroup, serta bank Inggris Barclays dan Royal Bank of Scotland diprediksi akan kena denda dan tuntunan pidana dari Departemen Kehakiman AS terkait manipulasi foreign exchange (forex).

JPMorgan dan Citigroup akan menjadi bank besar AS yang mengaku bersalah atas tuduhan pidana dalam puluhan tahun terakhir. Bank asal Swiss, UBS, kemungkinan akan terhindar dari tuntutan pidana karena mendapatkan imunitas.

UBS mendapat imunitas karena memperingatkan otoritas akan kemungkinan masalah di pasar forex. Tapi, UBS masih terkena tuntutan kriminal akibat manipulasi suku bunga acuan Libor.

Ini merupakan kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS soal manipulasi Libor yang diteken Desember 2012. UBS akan membayar denda US$ 203 juta untuk penyelesaian kasus Libor ini. Secara total, UBS membayar US$ 545 juta kepada otoritas AS.

Dalam pernyataan, UBS menyatakan telah menyelesaikan kasus dengan otoritas keuangan AS. Federal Reserve dan Connecticut Department of Banking menemukan bahwa UBS menjalankan bisnis forex dengan kurang hati-hati.

Alhasil, UBS harus membayar US$ 342 juta. "Aksi sejumlah karyawan tidak dapat diterima dan kami telah mengambil tindakan disiplin," kata UBS dalam pernyataan yang dikutip BBC.

Barclays diprediksi akan mencapai kesepakatan dengan regulator AS dan Inggris. Denda diprediksi mencapai sekitar US$ 2 miliar bagi Barclays. Sejauh ini, Barclays sudah menyisihkan dana hingga US$ 3,2 miliar untuk menutup kerugian akibat denda forex.Benjamin Lawsky, Superintendent of Financial Service New York mengatakan, perorangan pegawai Barclays juga bisa terkena hukuman jika ada bukti.

Otoritas keuangan Inggris, Financial Conduct Authority dan otoritas keuangan AS mendenda enam bank dengan total nilai US$ 4,3 miliar pada November 2014 lalu karena manipulasi forex. Barclays tidak masuk dalam enam bank ini karena kerumitan masalah dengan regulator New York.

Departemen Kehakiman AS bernegosiasi dengan bank-bank ini selama berbulan-bulan untuk menyelesaikan tuduhan forex. Transkrip percakapan online, November 2014 lalu menunjukkan, trader membagi informasi rahasia soal permintaan klien dan bersekongkol untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi. 

[ bin / kontan ]
View

Related

GLOBAL 742703256897505680

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item