Tips Mengatasi Fenomena Aneh Tidur Seperti Di Tindih Makhluk Halus
https://kabar22.blogspot.com/2015/08/tips-mengatasi-fenomena-aneh-tidur.html
BLOKBERITA -- Pernah terbangun dari tidur, kemudian kamu bisa merasakan pikiranmu
melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan
kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak
beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, kamu membuka mulutmu
dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang
mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres. Jangan
berpikir negative dan jangan khwatir, kamu tidak sedang diganggu makhluk
halus. Ini penjelasan ilmiahnya.
Pada saat mengalami ini kebanyakan kita akan sangat susah bergerak &
kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruhnya
badan. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara yaitu menggerakkan ujung
kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya sampai semua badan
sanggup digerakkan kembali,rata-rata disertai juga dengan munculnya
bayangan kegelapan. Perihal inilah yg diasumsikan "ketindihan" makhluk
halus oleh sebahagian orang.
Sleep Paralysis
Menurut medis, kondisi diwaktu orang tidur atau bangun tidur merasa
sesak napas seperti dicekik, dada sesak, tubuh susah bergerak &
susah berteriak dinamakan sleep paralysis alias tidur lumpuh (lantaran
badan tidak mampu bergerak & serasa lumpuh).
Nyaris semua orang sempat mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali
dalam hidupnya. Sleep paralysis dapat berjalan kepada siapa saja, lelaki
atau wanita & umur biasanya orang pertama kali mengalami ganjalan
tidur ini yaitu 14-17 th. Sleep paralysis alias tindihan ini bisa
berlangsung dalam hitungan detik sampai menit.
Yg menarik, diwaktu tindihan berlangsung kita tidak jarang mengalami
halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di tempat tidur..
Tidak heran, fenomena ini tidak jarang dikaitkan bersama factor mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan tidak jarang dinamakan mimpi tidak
baik inkubus atau old hag berdasarkan wujud bayangan yg muncul.
Butuh ketahuan pula, seep paralysis kebanyakan berlangsung kepada orang
yg tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas & nyaris
nyenyak atau dalam kondisi nyaris terjaga dari tidur). Itu sebabnya,
kita butuh mengubah posisi tidur utk mengurangi risiko terserang
hambatan tidur ini.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep
paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di
tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan
gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.
Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah
sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM.
Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau
kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang
seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur
paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di
sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh
tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain
yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak
dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi.
Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam
shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak
teratur.
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya,
sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur
mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur),
kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan
mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda
mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila
tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan
sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri
dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama
setiap malam.
Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang
tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak
atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu
sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan
tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter
ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut.
Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah
berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat
membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
Ini ada beberapa tips yang bisa di coba untuk mengatasi Sleep Paralysis dari penelitian klinis, yaitu:
- Tidurlah yang cukup dan teratur, jangan sering-sering begadang
- Kurangi Stress
- Pada saat anda ingin tidur janganlah terlalu banyak menghayal
- Posisi tidur pada saat anda akan tidur jangan menekan organ tubuh lain sehingga aliran darah tidak berjalan dengan baik, seperti kepala berada di atas tangan
- Jangan menggunakan pakaian-pakaian yang ketat disaat ingin tidur biasakan memakai pakaian tidur
- Berolahragalah sedikit sekedar melenturkan persendi-sendian agar urat-urat anda tidak kaku setelah seharian beraktivitas maupun tidak,
- Jika posisi tidur anda yang tadinya menghadap ke barat sebaiknya anda memutar arah tidur anda menghadap utara. [ bass / rs ]