Titik Soeharto Sebut Kubu Agung Laksono Sebagai Tukang Bohong
https://kabar22.blogspot.com/2015/06/titik-soeharto-sebut-kubu-agung-laksono.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Kantor DPP Partai Golkar yang berada di Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat, diserang sejumlah orang tidak dikenal. Disinyalir penyerangan itu dilakukan orang suruhan kubu Aburizal Bakrie (Ical).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menegaskan bahwa berita itu merupakan kebohongan yang telah dilakukan oleh kubu Agung Laksono.
" Ini fitnah, bisa saya jelaskan tidak ada penyerangan ibu-ibu (KPPG). Ini saksinya ibu-ibu ada 60 orang kita rencananya 8 Juni mau masuk ke Slipi (Kantor DPP Partai Golkar) untuk berdoa ke Pak Harto. Tapi, tidak boleh masuk. Mereka memutarbalikkan fakta menyerang kalau itu dibilang preman-preman dari kita," ujar Titiek di sela acara KPPG di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
" Kita tidak pernah lihat ada preman dari pukul 10.00 sampai 17.00 WIB (kita bertahan di sana) itu tidak ada preman. Ini kan maling teriak maling," tambahnya.
Setelah itu, kata dia, dirinya menelefon Kapolres Jakarta Barat untuk meminta informasi apakah memang ada penyerangan atau tidak.
" Saya sudah mengecek dan menelefon ke Kapolres (Jakarta Barat), tidak ada penyerangan. Makanya saya enggak tahu (penyerangan) yang mana. Tanyakan saja ke sana (Agung Laksono)," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Leo Nababan mengatakan bahwa kantor DPP partai berlogo pohon beringin telah diserang oleh oknum tidak dikenal pada Senin 8 Juni dini hari.
Menurut Leo, aksi penyerangan tersebut dilakukan pada saat pengurus pusat sedang berada di luar kota dalam menyelenggarakan musyawarah daerah (musda). Disinyalir penyerangan tersebut dilakukan oleh orang suruhan kubu Ical.
Kosongkan Kantor DPP
Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical), meminta kepada Agung Laksono untuk meninggalkan kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat.
Dia mengatakan, Agung Laksono telah mengabaikan usulan dari mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jufuf Kalla (JK).
" Pak JK mengusulkan (Kantor DPP Partai Golkar) ditutup sementara untuk dua belah pihak. Dikosongkan. Kalau mau dikosongkan ya kita kosongkan," ujar Ical di sela-sela acara Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Oleh karena itu, dengan tidak taatnya Agung Laksono tersebut, Ical menegaskan siap melawan agar kantor DPP partai berlambang pohon beringin itu tidak diisi oleh siapa pun untuk sementara waktu.
" Kita akan hadapi terus. Kubu Munas Ancol tidak dibolehkan melakukan kegiatan kepartaian dengan bentuk atau alasan apa pun," tegasnya.
Ical juga mengaku akan mengembok kantor DPP agar Agung Laksono tidak bisa melakukan kegiatan. Lantaran, hal tersebut merujuk pada amanah dari JK.
" (Agung Laksono) diminta untuk kosongkan Slipi (Kantor DPP Partai Golkar), malah digembok (kubu Agung Laksono). Saya minta juga ke sekertaris jenderal (Idrus Marham) untuk gembok juga, jadi ada dua gembok," tutupnya.
Bikin Kos-kosan
Kantor DPP Golkar yang beralamat di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Palmerah yang ditempati oleh kubu Agung Laksono diserang oleh sekelompok orang.
Kepengurusan partai beringin hasil Munas Ancol itu lantas menuding kubu Aburizal Bakrie (Ical) sebagai dalang aksi tersebut.
Hal itu lantas membuat Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berang. Menurutnya, ucapan dari kubu Agung adalah fitnah yang tak boleh dipercaya.
" Mana ada Munas abal-abal kok dipercaya. Yang ada kantor itu dipenuhi preman-preman bersenjata yang sudah diamankan pihak kepolisian. Jadi pakai preman gembok Kantor Golkar. Emangnya itu milik nenek moyangnya main gembok-gembok," kata Bamsoet kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Anggota Komisi III DPR itu menduga, penjagaan ketat tersebut karena kubu Agung ingin menguasai secara bebas kantor tersebut.
" Saya menduga jangan-jangan mereka sengaja ingin menguasai Kantor Partai Golkar untuk buat kos-kosan," simpulnya.
[ bmw / Oke ]
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menegaskan bahwa berita itu merupakan kebohongan yang telah dilakukan oleh kubu Agung Laksono.
" Ini fitnah, bisa saya jelaskan tidak ada penyerangan ibu-ibu (KPPG). Ini saksinya ibu-ibu ada 60 orang kita rencananya 8 Juni mau masuk ke Slipi (Kantor DPP Partai Golkar) untuk berdoa ke Pak Harto. Tapi, tidak boleh masuk. Mereka memutarbalikkan fakta menyerang kalau itu dibilang preman-preman dari kita," ujar Titiek di sela acara KPPG di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
" Kita tidak pernah lihat ada preman dari pukul 10.00 sampai 17.00 WIB (kita bertahan di sana) itu tidak ada preman. Ini kan maling teriak maling," tambahnya.
Setelah itu, kata dia, dirinya menelefon Kapolres Jakarta Barat untuk meminta informasi apakah memang ada penyerangan atau tidak.
" Saya sudah mengecek dan menelefon ke Kapolres (Jakarta Barat), tidak ada penyerangan. Makanya saya enggak tahu (penyerangan) yang mana. Tanyakan saja ke sana (Agung Laksono)," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Leo Nababan mengatakan bahwa kantor DPP partai berlogo pohon beringin telah diserang oleh oknum tidak dikenal pada Senin 8 Juni dini hari.
Menurut Leo, aksi penyerangan tersebut dilakukan pada saat pengurus pusat sedang berada di luar kota dalam menyelenggarakan musyawarah daerah (musda). Disinyalir penyerangan tersebut dilakukan oleh orang suruhan kubu Ical.
Kosongkan Kantor DPP
Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical), meminta kepada Agung Laksono untuk meninggalkan kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat.
Dia mengatakan, Agung Laksono telah mengabaikan usulan dari mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jufuf Kalla (JK).
" Pak JK mengusulkan (Kantor DPP Partai Golkar) ditutup sementara untuk dua belah pihak. Dikosongkan. Kalau mau dikosongkan ya kita kosongkan," ujar Ical di sela-sela acara Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Oleh karena itu, dengan tidak taatnya Agung Laksono tersebut, Ical menegaskan siap melawan agar kantor DPP partai berlambang pohon beringin itu tidak diisi oleh siapa pun untuk sementara waktu.
" Kita akan hadapi terus. Kubu Munas Ancol tidak dibolehkan melakukan kegiatan kepartaian dengan bentuk atau alasan apa pun," tegasnya.
Ical juga mengaku akan mengembok kantor DPP agar Agung Laksono tidak bisa melakukan kegiatan. Lantaran, hal tersebut merujuk pada amanah dari JK.
" (Agung Laksono) diminta untuk kosongkan Slipi (Kantor DPP Partai Golkar), malah digembok (kubu Agung Laksono). Saya minta juga ke sekertaris jenderal (Idrus Marham) untuk gembok juga, jadi ada dua gembok," tutupnya.
Bikin Kos-kosan
Kantor DPP Golkar yang beralamat di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Palmerah yang ditempati oleh kubu Agung Laksono diserang oleh sekelompok orang.
Kepengurusan partai beringin hasil Munas Ancol itu lantas menuding kubu Aburizal Bakrie (Ical) sebagai dalang aksi tersebut.
Hal itu lantas membuat Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berang. Menurutnya, ucapan dari kubu Agung adalah fitnah yang tak boleh dipercaya.
" Mana ada Munas abal-abal kok dipercaya. Yang ada kantor itu dipenuhi preman-preman bersenjata yang sudah diamankan pihak kepolisian. Jadi pakai preman gembok Kantor Golkar. Emangnya itu milik nenek moyangnya main gembok-gembok," kata Bamsoet kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Anggota Komisi III DPR itu menduga, penjagaan ketat tersebut karena kubu Agung ingin menguasai secara bebas kantor tersebut.
" Saya menduga jangan-jangan mereka sengaja ingin menguasai Kantor Partai Golkar untuk buat kos-kosan," simpulnya.
[ bmw / Oke ]