Ribuan Pengunjung Kunjungi Pameran Batu Akik di Madiun

 

MADIUN, BLOKBERITA -- Pameran dan kontes batu akik yang digelar Paguyuban Penggemar Akik dan Permata Madiun Selo Aji Mataraman bersama Kantor Bakorwil I Madiun di Kota Madiun, Jawa Timur, menyedot ribuan pengunjung pecinta batu mulia tersebut.

Ketua panitia pameran dan kontes batu akik, Yoyok Suharmadi, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut melibatkan sekitar 106 perajin, pehobi, dan kolektor batu akik dan mulia dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, dan juga Bengkulu.

" Awalnya kami prediksi pesertanya hanya wilayah Jawa Timur. Di luar dugaan, animo masyarakat akan pameran tersebut sangat luar biasa. Ini bisa juga merupakan pameran batu akik tingkat nasional yang pertama di Madiun dan sekitarnya. Baru hari pertama digelar, jumlah pengunjung sudah ribuan," ujarnya.

Setelah pembukaan pameran di halaman Kantor Bakorwil 1 Madiun, pameran dan kontes batu akik itu akan digelar selama empat hari, yakni mulai tanggal 16 April hingga 19 April 2015.

Menurut dia, pameran tersebut merupakan ajang bagi para perajin, pehobi, dan kolektor batu akik di wilayah Bakorwil I Madiun untuk mengenalkan batu mulia agar semakin digemari masyarakat.

" Selain itu, pameran ini juga untuk meningkatkan ekonomi para perajin akik dan mengenalkan potensi batu mulia yang ada di wilayah Jawa Timur," kata dia.

Seperti halnya keberadaan batu mulia asli dari wilayah Sungai Catur di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, dan Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun yang diberi nama "Blue Kresek", "Badar Mas", dan "Badar Perak".

Salah satu perajin akik yang juga peserta pameran akik dari Kabupaten Madiun, Darsiyanto, menyambut baik kegiatan tersebut.

" Kegiatan ini merupakan momentum yang tepat untuk mengenalkan batu mulia asli dari Kabupaten Madiun kepada masyarakat. Batu mulia asli Kabupaten Madiun dari segi kualitas tidak kalah dengan akik dari Pacitan, Ponorogo, dan wilayah lainnya," kata Darsiyanto.

Ia menjelaskan motif dari batu mulia asli Kabupaten Madiun adalah terdapat guratan garis pada seratnya yang melambangkan tempat asalnya yakni di aliran Sungai Catur. Selain itu, unsur batu tersebut juga terbuat dari gabungan besi, emas, dan perak.

Untuk harga, jika sudah diolah menjadi bulatan cincin, berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bijinya. Sedangkan jika masih batu bongkahan, berkisar antara Rp550 ribu hingga Rp600 ribu per Kilogramnya.

" Proses pembuatannya semuanya alami. Mulai dari cara mendapatkannya yang tidak merusak lingkungan hingga pengolahannya yang dilakukan secara manual," katanya.

Sementara, selain pemeran, pada hari terakhir pameran nanti akan dilakukan kontes batu akik dari perwakilan masing-masing peserta. Adapun, dasar penilaian dari kontes tersebut adalah keindahan dari batu akik yang dikonteskan.

Pameran Batu Akik di Samarinda

Batu akik bertulisan seperti kata "Allah" dalam huruf Arab menjadi juara favorit pilihan pengunjung dalam pameran pembangunan di Samarinda bertajuk Kaltim Fair 2015, karena kebanyakan pengunjung memilih batu tersebut yang diminati jika mendapat kesempatan untuk mengoleksi.

" Kontes batu akik dalam rangkaian Kaltim Fair ini diikuti 94 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Di antara penggagasnya adalah pengrajin akik binaan kami," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Senin.

Kontes batu akik ini terselenggara berkat kerja sama antara BPMPD Kaltim dan Wifi Production, selaku panitia yang menyelenggarakan Kaltim Fair 2015.



Selain batu akik bertulisan Allah yang dimiliki oleh Rahayu menjadi juara favorit pilihan pengunjung, dalam kontes itu juga diputuskan juara umum berdasarkan penilaian dewan juri, yakni batu akik dari fosil kayu ulin bergambar kuda. Pemilik batu ini bernama Galfi.

Dalam kontes itu juga dinobatkan lima juara pertama sampai juara tiga dengan kategori yang berbeda, yakni untuk kategori Akik Nusantara juara pertama diraih Galfi dengan batu bernama Junjung Derajat.

Juara kedua atas nama Aji Redho dengan batu akik bernama Garut Naga Terbang. Kemudian juara tiga diraih oleh Andi J dengan batu bernama Lavender Teratai.

Untuk kategori Akik Kalimantan, juara pertama atas nama Aji dengan batu akik bergambar pagoda, juara dua atas nama Agus P dengan batu bernama Akik Junjung Derajat, dan juara tiga atas nama Galfi dengan batu akik bertulisan Allah.

Kategori Fosil Ulin juara pertama atas nama Galfi, juara kedua atas nama Asnawi, dan juara tiga atas nama Bustani. Kategori Kelulud juara pertama atas nama Hendra, juara kedua atas nama Rudi M, dan juara tiga atas nama Asnawi.

Kategori Red Borneo juara pertama atas nama Rizal D, juara kedua atas nama Raka, dan juara ketiga atas nama Rachmad S dengan batu bergambar naga. Semua pemenang kontes mendapat uang pembinaan dari panitia.

Dalam menentukan pemenang kontes, kriteria penilain yang dilakukan dewan juri adalah mengenai gambar atau motif, warna, keunikan, jenis batu, kehalusan, dan ukuran.

Kontes batu seperti ini baru dilakukan dalam gelaran Kaltim Fair. Beberapa bulan ke depan, rencana kontes serupa akan digelar di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara dalam rangkaian Festival Adat dan Budaya Erau. 

[ antara / mrhill ]
View

Related

REGIONAL 5660788484131196594

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item