Jokowi Temui Organisasi Mahasiswa Bahas Ekonomi dan Pemuda

https://kabar22.blogspot.com/2015/05/jokowi-temui-organisasi-mahasiswa-bahas.html
JAKARTA, BLOKBERITA --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan
dengan para alumni perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa di Istana
Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (18/5).
Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Andriyana mengungkapkan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu Jokowi mengajak berbicara soal kondisi perekonomian.
"Membicakan masukan yang disampaikan alumni perguruan tinggi dan gerakan ekstra kampus. Tadi kami sampai masalah liberalisasi ekonomi, juga harga BBM jangan diserahkan ke pasar," ujar Andriyana usai pertemuan.
Sementara itu, Ketua Harian Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta masukan dari segala lapisan masyarakat, termasuk para alumni, pemuda, lintas agama, dan sebagainya.
"Permasalahan bangsa disampaikan oleh sejumlah pihak dan pada dasarnya semua itu sangat mendukung dan berkeinginan apa yang dijalankan oleh Pak Jokowi itu dapat berjalan dengan baik," kata Budi.
Ia pun mengaku senang karena pertemuan tersebut berlangsung secara bersahaja dan penuh dengan unsur kesetaraan. "Presiden menjelaskan persoalan bangsa dan secara bertahap. Beliau akan menyelesaikan dengan skala prioritas, dari yang paling susah dulu, yang paling punya banyak dampak ke masyarakat, baru nanti dia akan berangsur pada persoalan bangsa yang lain," ujar Budi.
Sementara Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) M Arief Rosyid Hasan mengapresiasi komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pengarusutamaan pemuda dalam kebijakan pembangunan manusia.
" Satu hal yang saya kira maju, tadi hasil ksepakatan kita bahwa Presiden Jokowi punya komitmen tentang pengarusutamaan pemuda," ujar Arief
Komitmen tersebut, ucap Arief, dilakukan dengan akan diadakannya forum rutin oleh Presiden yang mengikutsertakan anak muda untuk memberikan masukan terhadap persoalan bangsa.
Menurut Arief, komitmen itu sesuai dengan apa yang menjadi perhatian HMI. Ia menjelaskan, dengan jumlah pemuda (usia 16-30 tahun) sekitar 64 juta jiwa, pemuda merupakan tulang punggung dalam pemanfaatan bonus demografi.
" Presiden harus memimpin langsung koordinasi strategis lintas kelembagaan dan kementerian dalam pengarusutamaan pembangunan pemuda dengan membuat kebijakan yang terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan," kata dia.
Meski demikian, Arief menyebutkan, pertemuan antara dirinya dan Jokowi malam ini sama sekali tidak akan mengganggu sikap HMI terhadap persoalan bangsa. Ia menyampaikan, Jokowi bahkan mempersilakannya untuk berdemo.
" Jadi komitmen Pak Jokowi kalau kami ikut demo ya silakan turun," ujar dia.
Dalam pernyataan sikapnya, HMI akan turut turun dalam aksi unjuk rasa pada tanggal 20 Mei 2015 nanti guna memperingati gerakan reformasi, menyerukan tuntutan perbaikan, dan menjaga gerakan mahasiswa tetap menjadi garda depan gerakan moral-intelektual dalam mengawal jalannya pemerintahan demokratis.
Budi menambahkan, pertemuan seperti ini merupakan suatu bentuk komunikasi yang baik yang diciptakan oleh Jokowi, sehingga seluruh elemen bangsa bisa bicara langsung dengan sang Kepala Negara.
" Tadi Pak Jokowi masih konsisten dengan apa di awal dan insya Allah ini akan memberikan kondisi Indonesia yang lebih baik," kata dia.
Budi menuturkan, Jokowi berjanji untuk menggelar pertemuan seperti ini secara rutin dan dengan suasana yang cair. " Insya Allah ini akan menjadi hal yang baik antara Pak Jokowi, pemerintah dengan masyarakat yang diwakili alumni," ujarnya.
[ bmw / cnni ]
Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Andriyana mengungkapkan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu Jokowi mengajak berbicara soal kondisi perekonomian.
"Membicakan masukan yang disampaikan alumni perguruan tinggi dan gerakan ekstra kampus. Tadi kami sampai masalah liberalisasi ekonomi, juga harga BBM jangan diserahkan ke pasar," ujar Andriyana usai pertemuan.
Sementara itu, Ketua Harian Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta masukan dari segala lapisan masyarakat, termasuk para alumni, pemuda, lintas agama, dan sebagainya.
"Permasalahan bangsa disampaikan oleh sejumlah pihak dan pada dasarnya semua itu sangat mendukung dan berkeinginan apa yang dijalankan oleh Pak Jokowi itu dapat berjalan dengan baik," kata Budi.
Ia pun mengaku senang karena pertemuan tersebut berlangsung secara bersahaja dan penuh dengan unsur kesetaraan. "Presiden menjelaskan persoalan bangsa dan secara bertahap. Beliau akan menyelesaikan dengan skala prioritas, dari yang paling susah dulu, yang paling punya banyak dampak ke masyarakat, baru nanti dia akan berangsur pada persoalan bangsa yang lain," ujar Budi.
Sementara Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) M Arief Rosyid Hasan mengapresiasi komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pengarusutamaan pemuda dalam kebijakan pembangunan manusia.
" Satu hal yang saya kira maju, tadi hasil ksepakatan kita bahwa Presiden Jokowi punya komitmen tentang pengarusutamaan pemuda," ujar Arief
Komitmen tersebut, ucap Arief, dilakukan dengan akan diadakannya forum rutin oleh Presiden yang mengikutsertakan anak muda untuk memberikan masukan terhadap persoalan bangsa.
Menurut Arief, komitmen itu sesuai dengan apa yang menjadi perhatian HMI. Ia menjelaskan, dengan jumlah pemuda (usia 16-30 tahun) sekitar 64 juta jiwa, pemuda merupakan tulang punggung dalam pemanfaatan bonus demografi.
" Presiden harus memimpin langsung koordinasi strategis lintas kelembagaan dan kementerian dalam pengarusutamaan pembangunan pemuda dengan membuat kebijakan yang terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan," kata dia.
Meski demikian, Arief menyebutkan, pertemuan antara dirinya dan Jokowi malam ini sama sekali tidak akan mengganggu sikap HMI terhadap persoalan bangsa. Ia menyampaikan, Jokowi bahkan mempersilakannya untuk berdemo.
" Jadi komitmen Pak Jokowi kalau kami ikut demo ya silakan turun," ujar dia.
Dalam pernyataan sikapnya, HMI akan turut turun dalam aksi unjuk rasa pada tanggal 20 Mei 2015 nanti guna memperingati gerakan reformasi, menyerukan tuntutan perbaikan, dan menjaga gerakan mahasiswa tetap menjadi garda depan gerakan moral-intelektual dalam mengawal jalannya pemerintahan demokratis.
Budi menambahkan, pertemuan seperti ini merupakan suatu bentuk komunikasi yang baik yang diciptakan oleh Jokowi, sehingga seluruh elemen bangsa bisa bicara langsung dengan sang Kepala Negara.
" Tadi Pak Jokowi masih konsisten dengan apa di awal dan insya Allah ini akan memberikan kondisi Indonesia yang lebih baik," kata dia.
Budi menuturkan, Jokowi berjanji untuk menggelar pertemuan seperti ini secara rutin dan dengan suasana yang cair. " Insya Allah ini akan menjadi hal yang baik antara Pak Jokowi, pemerintah dengan masyarakat yang diwakili alumni," ujarnya.
[ bmw / cnni ]