Terima Mandat Gerindra, Prabowo Siap Maju Nyapres 2019
https://kabar22.blogspot.com/2018/04/terima-mandat-gerindra-prabowo-siap.html
BLOKBERITA, BOGOR -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
menyatakan telah siap untuk maju menjadi calon presiden dari Partai
Gerindra dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Hal ini
diungkapkan Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono di Hambalang,
Kabupetan Bogor, Rabu (11/4).
" Jadi Pak Prabowo pada pidato pembukaan Rakornas menyampaian beliau telah menerima amanat dari kami. Bismillah Prabowo menyatakan beliau siap untuk menjadi calon presiden dari Partai Gerindra," kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono di Hambalang, Kabupetan Bogor, Rabu (11/4).
Ferry menambahkan, dalam Rakornas Gerindra yang dihadiri oleh sejumlah petinggi partai lain seperti Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amin Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Shohibul Imam, Sekjen PKS Mustafa Kamal menjadi modal utama untuk mengusung Prabowo sebagai capres.
" Tadi dalam acara pembukaan Rakornas hadir juga Amin Rais, Zulkifli Hasan, Edi Suparno, Shohibul Iman, Anis Baswedan dan Sandiaga Uno. Ini suatu modalitas dari kami. Tanpa berlebihan, Gerindra, PKS dan Pan sudah lebih progresif untuk menguatkan ikatan diantara calon partai koalisi," ungkap Ferry.
Meski demikian, Prabowo menyatakan masih akan melanjutkan pembicaraan terkait mandat yang telah diberikan kepadanya menyangkut strategi, nama calon wakil presiden hingga menjaring partai koalisi lainnya dalam kegiatan Rakornas Gerindra hari ini.
" Pak prabowo menyampainkan nanti akan dibicarakan mengenai hal ikhwal mengenai manfaat atau mandat untuk mencari koalisi. Tapi yang jelas pidato Prabowo secara tegas menyampaikan saya siap menerima amanat ini menjadi calon presiden 2019. Untuk teknis deklarasinya diputuskan di Rakornas," pungkasnya.
Tanggapan Istana
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah menyatakan siap maju sebagai calon presiden dalam kontestasi Pilpres 2019. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan keputusan tersebut sangat bagus.
Dengan majunya Prabowo maka Jokowi tidak akan melawan kotak kosong pada Pilpres mendatang. Prabowo akan menjadi rival capres petahana tersebut.
" Tanggapan saya adalah (majunya Prabowo sebagai capres menjadikan Pilpres) sebuah kompetisi yang sangat bagus, dalam konteks partner demokrasi. Jadi kalau saya katakan patner demokrasi adalah ini sebuah kondisi di mana kalau nanti ada apa itu bertanding lah, ada partnernya itu enak," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/4).
Mengenai sikap Prabowo yang kerap mengkritik program kerja pemerintah, Moeldoko tak ambil pusing. Mantan Panglima TNI ini mengatakan, sebetulnya kritikan itu bagus.
" Sepanjang (kritik) itu lebih ke arah konstruktif apalagi ada solusinya, itu pasti dari Istana berterima kasih. Sepanjang itu masih dalam konteks baik," katanya.
Pemerintah, lanjut dia, tidak pernah menganalisa macam-macam atas kritikan Prabowo. Pemerintah berpandangan setiap kritikan merupakan masukan untuk memperbaiki kinerja ke depannya.
" Kita tidak menganalisa setelah itu ke mana, tidak. Tapi intinya adalah selalu saya katakan istana memiliki keterbukaan yang sungguh-sungguh, menerima masukan berbagai pihak. Bahkan kalau presiden tidak memiliki kesempatan, presiden sangat menginginkan bisa berkomunikasi dengan semua pihak," jelasnya.
Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra, Prabowo menyatakan siap maju sebagai capres di Pilpres 2019 mendatang. Rakornas tersebut digelar di kediamannya di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).
" Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut," kata Prabowo.
(bmw/beritasatu/merdeka/cnni/kmps)
" Jadi Pak Prabowo pada pidato pembukaan Rakornas menyampaian beliau telah menerima amanat dari kami. Bismillah Prabowo menyatakan beliau siap untuk menjadi calon presiden dari Partai Gerindra," kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono di Hambalang, Kabupetan Bogor, Rabu (11/4).
Ferry menambahkan, dalam Rakornas Gerindra yang dihadiri oleh sejumlah petinggi partai lain seperti Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amin Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Shohibul Imam, Sekjen PKS Mustafa Kamal menjadi modal utama untuk mengusung Prabowo sebagai capres.
" Tadi dalam acara pembukaan Rakornas hadir juga Amin Rais, Zulkifli Hasan, Edi Suparno, Shohibul Iman, Anis Baswedan dan Sandiaga Uno. Ini suatu modalitas dari kami. Tanpa berlebihan, Gerindra, PKS dan Pan sudah lebih progresif untuk menguatkan ikatan diantara calon partai koalisi," ungkap Ferry.
Meski demikian, Prabowo menyatakan masih akan melanjutkan pembicaraan terkait mandat yang telah diberikan kepadanya menyangkut strategi, nama calon wakil presiden hingga menjaring partai koalisi lainnya dalam kegiatan Rakornas Gerindra hari ini.
" Pak prabowo menyampainkan nanti akan dibicarakan mengenai hal ikhwal mengenai manfaat atau mandat untuk mencari koalisi. Tapi yang jelas pidato Prabowo secara tegas menyampaikan saya siap menerima amanat ini menjadi calon presiden 2019. Untuk teknis deklarasinya diputuskan di Rakornas," pungkasnya.
Tanggapan Istana
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah menyatakan siap maju sebagai calon presiden dalam kontestasi Pilpres 2019. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan keputusan tersebut sangat bagus.
Dengan majunya Prabowo maka Jokowi tidak akan melawan kotak kosong pada Pilpres mendatang. Prabowo akan menjadi rival capres petahana tersebut.
" Tanggapan saya adalah (majunya Prabowo sebagai capres menjadikan Pilpres) sebuah kompetisi yang sangat bagus, dalam konteks partner demokrasi. Jadi kalau saya katakan patner demokrasi adalah ini sebuah kondisi di mana kalau nanti ada apa itu bertanding lah, ada partnernya itu enak," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/4).
Mengenai sikap Prabowo yang kerap mengkritik program kerja pemerintah, Moeldoko tak ambil pusing. Mantan Panglima TNI ini mengatakan, sebetulnya kritikan itu bagus.
" Sepanjang (kritik) itu lebih ke arah konstruktif apalagi ada solusinya, itu pasti dari Istana berterima kasih. Sepanjang itu masih dalam konteks baik," katanya.
Pemerintah, lanjut dia, tidak pernah menganalisa macam-macam atas kritikan Prabowo. Pemerintah berpandangan setiap kritikan merupakan masukan untuk memperbaiki kinerja ke depannya.
" Kita tidak menganalisa setelah itu ke mana, tidak. Tapi intinya adalah selalu saya katakan istana memiliki keterbukaan yang sungguh-sungguh, menerima masukan berbagai pihak. Bahkan kalau presiden tidak memiliki kesempatan, presiden sangat menginginkan bisa berkomunikasi dengan semua pihak," jelasnya.
Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra, Prabowo menyatakan siap maju sebagai capres di Pilpres 2019 mendatang. Rakornas tersebut digelar di kediamannya di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).
" Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut," kata Prabowo.
(bmw/beritasatu/merdeka/cnni/kmps)