Dosen Fisip Unair: Gelar Doktor HC Muhaimin Transaksional dan Cacat Akademik !

" Kami sebagai bagian dari civitas akademika Universitas Airlangga dan saya mewakili dosen Ilmu Politik, merasa terpukul terhadap pemberian gelar doktor honoris causa kepada Haji Muhaimin Iskandar," kata Airlangga Pribadi Kusman, Selasa, 3 Oktober 2017.
Penolakan juga dilakukan Departemen Sosiologi. Bahkan sempat beredar surat dari Departemen Sosiologi yang menyatakan tidak tahu-menahu atas pemberian gelar kepada pria yang biasa disapa Cak Imin itu.
Menurut para dosen itu, penganugerahan doktor untuk Cak Imin tidak didasarkan pada core scientific yang seharusnya benar-benar dihormati dan dijadikan pijakan. “ Kami pun bertanya-tanya, atas landasan apa dia diberikan gelar honoris causa di bidang Sosiologi Politik ketika kedua departemen menolak?" kata Airlangga.
Penganugrahan gelar doktor HC Muhaimin Iskandar di Universitas Erlangga, Surabaya, pada 4 Oktober 2017. Menuai kontroversi dari berbagai kalangan. (Dok. antaranews).
Alumnus Murdoch University itu juga membantah klaim rektorat bahwa gelar telah diproses sejak lama. Departemen Politik dan Sosiologi menyatakan tidak pernah menerima dan melakukan penilaian.
" Kalau naskah akademik tidak pernah kami terima sebagai dosen, lalu Unair memberikan penghormatan apa kepada kami sebagai dosen Unair ? " tandasnya.
Para dosen FISIP menyeru agar petinggi rektorat menghormati dirinya sendiri sebagai bagian dari Universitas Airlangga. Karena gelar doktor honoris causa adalah penghargaan tertinggi yang diberikan dari pihak universitas terhadap warga negaranya yang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam bidang kemanusiaan sesuai bidang akademik.
" Agar kita bercermin dan menghormati atau ngajeni awake dhewe," kata Airlangga.
Muhaimin Iskandar membawakan pidato berjudul Mengelola Kebhinekaan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa. Rektor Universitas Airlangga M. Nasih menampik tudingan ada aspek transaksional di balik pemberian gelar itu. Senat Akademik dan profesor sebagai promotor menilai Cak Imin telah banyak menyumbangkan pemikiran dan kebijakan. " Bahwa dia kebetulan orang politik, itu di sisi lain " kata rektor.
Tapi persyaratan secara akademik sudah dipenuhi dan dianggapnya sebagai hal yang luar biasa.
[ bim / tempo ]