Mantan Menlu AS, Albright Bersumpah Masuk Islam Jika Trump Mendata Muslim
https://kabar22.blogspot.com/2017/01/mantan-menlu-as-albright-bersumpah.html
BLOKBERITA – Kebijakan untuk melakukan pendataan ulang terhadap warga muslim di AS dinilai sebagai langkah yang tidak tepat. Kebijakan yang dimotori oleh Presiden AS Donald Trump ini diketahui akan kembali memberlakukan Sistem Pendataan Keluar-Masuk Keamanan Nasional (NSEERS).
Dalam kebijakan tersebut, maka akan diberlakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap orang muslim ketika ingin masuk ke AS atau pun ketika berada di negara adidaya tersebut.
menanggapi hal itu, Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Madeleinne Albright mengaku keberatan dengan diberlakukannya kebijakan tersebut. ia menganggap kebijakan tersebut bisa mencoreng nama baik Amerika sebagai negara terbuka dan menerima setiap keyakinan warganya.
Untuk itu, wanita pertama yang menjabat menteri luar negeri di AS ini menyatakan akan siap masuk islam apabila kebijakan itu benar-benar diberlakukan. Langkah ini diambilnya untuk menunjukan solidaritas terhadap orang muslim.
“ Saya dibesarkan sebagai seorang Katolik. Di kemudian hari saya baru tahu keluarga saya adalah Yahudi. Saya siap mendaftarkan diri sebagai muslim sebagai bentuk solidaritas,” ujar wanita 79 tahun itu dalam kicauan di media sosial Twitter kemarin, Kamis (26/1/2017).
Seperti diketahui, kebijakan ini, selain memperketat orang muslim masuk ke AS, juga memberlakukan setiap pria muslim yang sudah menetap di Amerika diwajibkan untuk melakukan pendataan ulang untuk dinyatakan sebagai imigran.
Trum juga sudah mendatangani surat keputusan untuk melarang warga muslim dari tujuh negara masuk ke AS, seperti Sudan, Libya, Somalia, Suriah, Irak, Iran, dan Yaman karena dianggap ada kaitan dengan kelompok teroris. (plo/sindonews/publiknews)
Dalam kebijakan tersebut, maka akan diberlakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap orang muslim ketika ingin masuk ke AS atau pun ketika berada di negara adidaya tersebut.
menanggapi hal itu, Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Madeleinne Albright mengaku keberatan dengan diberlakukannya kebijakan tersebut. ia menganggap kebijakan tersebut bisa mencoreng nama baik Amerika sebagai negara terbuka dan menerima setiap keyakinan warganya.
Untuk itu, wanita pertama yang menjabat menteri luar negeri di AS ini menyatakan akan siap masuk islam apabila kebijakan itu benar-benar diberlakukan. Langkah ini diambilnya untuk menunjukan solidaritas terhadap orang muslim.
“ Saya dibesarkan sebagai seorang Katolik. Di kemudian hari saya baru tahu keluarga saya adalah Yahudi. Saya siap mendaftarkan diri sebagai muslim sebagai bentuk solidaritas,” ujar wanita 79 tahun itu dalam kicauan di media sosial Twitter kemarin, Kamis (26/1/2017).
Seperti diketahui, kebijakan ini, selain memperketat orang muslim masuk ke AS, juga memberlakukan setiap pria muslim yang sudah menetap di Amerika diwajibkan untuk melakukan pendataan ulang untuk dinyatakan sebagai imigran.
Trum juga sudah mendatangani surat keputusan untuk melarang warga muslim dari tujuh negara masuk ke AS, seperti Sudan, Libya, Somalia, Suriah, Irak, Iran, dan Yaman karena dianggap ada kaitan dengan kelompok teroris. (plo/sindonews/publiknews)