Tanggapan Megawati Ditanya Majunya Risma di Pilgub DKI


BLOKBERITA, TABANAN --- Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir. Risma memang digadang-gadang akan diusung untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, saat ditanyai mengenai hal tersebut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri enggan berkomentar dan hanya tersenyum.
"Saya sekarang sedang menjadi Ketum Yayasan Kebun Raya Indonesia," tutur Megawati singkat, seusai meninjau penanaman pohon langka bersama 24 duta besar negara sahabat di Kebun Raya Eka Karya, Bedugul, Bali, Sabtu (6/8/2016).
Sementara itu, Bendahara Umum DPP PDI-P Olly Dondokambey mengatakan, partainya belum menentukan satu kesimpulan, baik untuk mengusung Risma kembali maupun soal Pilkada DKI Jakarta.
Megawati, kata Olly, masih mempunyai jadwal kunjungan ke Manado. Sehingga, rapat DPP baru akan digelar usai agenda kunjungan selesai.
"Belum ada keputusan apa-apa. Semua wacana dibicarakan tapi belum ada satu kesimpulan," ucap Olly.
Gubernur Sulawesi Utara itu menambahkan, pendaftaran Pilkada masih lama, begitu pula penyelenggaraannya yang masih Februari 2017.
Sehingga masih ada banyak waktu untuk konsolidasi. PDI-P enggan terburu-buru dalam mendukung calon.
"Saya saja dulu cuma tiga minggu kampanye, jadi kok," kata dia.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam waktu dekat mengaku akan menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri perihal wacana pencalonannya menjadi calon gubernur DKI.
" Saya akan sampaikan bahwa saya sudah berkomitmen untuk membangun Surabaya hingga lima tahun ke depan. Soal ini sebenarnya sudah saya sampaikan usai saya terpilih lagi beberapa waktu lalu, tapi nanti saya sampaikan lagi," kata Risma, Jumat (5/8/2016).
Wali Kota perempuan pertama Surabaya itu yakin bahwa Megawati sangat rasional dalam menentukan calon kepala daerah yang akan diusung.
"Saya tahu sendiri itu, Bu Megawati sangat rasional dalam menentukan calon, dengan berbagai pertimbangan," ucap Risma.
Penentuan siapa calon yang akan diusung di pilgub DKI kata Risma, saat ini ada di Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDI-P.
"Makanya itu saya akan secepatnya menghadap Bu Mega," tuturnya. 

Surabaya Buntung

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menilai wacana Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang merupakan sebuah hal yang dilematis. Di satu sisi, jika Risma maju melawan petahana Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, maka warga Jakarta akan mempunyai dua pilihan yang sama-sama baik.
Namun di sisi lain, warga Surabaya akan menjadi korban karena kehilangan Risma yang selama ini sudah bekerja maksimal. Sebab, sesuai aturan dalam Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah Nomor 10 Tahun 2016, Risma harus mundur dari jabatannya sebagai Walikota Surabaya apabila hendak maju di Pilkada DKI.
"Siapapun yang menang tentu yang diuntungkan Jakarta, tapi ada yang dirugikan yaitu warga Surabaya," kata Burhan di Jakarta, Jumat (6/8/2016).
Burhan pun menilai ditarik-tariknya pemimpin terbaik di daerah ke Jakarta ini menandakan sifat Indonesia yang masih sentralistik. Jakarta sebagai Ibukota dianggap harus mempunyai pemimpin terbaik sementara daerah lain terabaikan.
"Cara pandang elite politik, masyarakat, penagmat, media, itu masih berharap Indoensia itu Jakarta," kata Burhan.
Burhan mengaku menghormati keputusan Risma apabila nanti ia jadi diusung oleh PDI-P untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Namun Burhan menilai, idealnya pemimpin-pemimpin terbaik seperti Risma tetap konsisten untuk membangun daerahnya.
"Sebaiknya kita memiliki role model di setiap wilayah, jangan berpikir seolah-olah Jakarta lebih besar daripada indonesia, dan seolah-polah wilayah lain bukan bagian dari Indonesia," ucap Burhan.

[ bin / kmps ]
View

Related

POLITIK 1991295722714390454

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item