Mahasiswa UGM Olah Ampas Tebu Jadi Egg Tray dan Bagasse Egg Tray Bag

BLOKBERITA, SLEMAN -- Setelah diolah menjadi gula atau pun es, ampas tebu akhirnya menyisakan limbah. Pengolahan limbah ampas tebu pun dinilai masih kurang optimal, hanya dijadikan bahan bakar dan dibakar yang kemudian menimbulkan polusi udara.

Melihat hal tersebut, lima mahasiswa UGM akhirnya berinovasi dengan mengolah limbah ampas tebu. Mereka adalah Astri Ekaputri dan Nabiilah Yumna Fauziyyah mahasiswa Fakultas Pertanian, Ammar Bimantara Muhammad dan Eko Ridho Dinarto mahasiswa Fakultas Teknik, serta Faesal Faturrahman mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Kelimanya mengolah ampas tebu menjadi egg tray atau wadah telur.

"Ampas tebu kan bersifat bulky atau meruah jadi butuh area luas untuk penyimpanan. Sedangkan, ampas tebu memiliki kalori yang tinggi kurang lebih 1825 kkal jadi mudah terbakar kalau disimpan terlalu lama. Karena kami bermitra dengan salah satu pabrik gula, hasil olah tebunya menyisakan ampas yang sudah halus bentuknya menyerupai serbuk. Jadu kami terpikirkan membuat egg tray," ujar Astri, Minggu (7/8/2016).

Dalam melakukan uji coba pembuatan egg tray, awalnya kelima mahasiswa UGM ini membuat dengan cara kimiawi menggunakan asam asetat dan alkohol sebagai campuran bahan.

Selain itu, mereka pun mencoba cara fisika dengan pemanasan bertekanan. Karena hasilnya sama saja, kelimanya kemudian memilih untuk memakai prinsip pemanasan bertekanan.

Untuk membuatnya egg tray tersebut, ampas tebu dijadikan pulp terlebih dahulu, dicetak, dan kemudian dikeringkan. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan.

Karena berpikir bahwa egg tray dipasaran kurang bisa melindungi telur, rawan pecah,dan ribet, jika harus membawa banyak telur, kelima mahasiswa ini pun kemudian berinovasi membuat egg tray limbah ampas tebu dalam bentuk ransel supaya lebih aman dan bisa memuat hingga 50 butir telur sekali bawa. Egg tray ransel itu pun diberi nama Bagasse Egg Tray Bag.

"Mungkin sekarang banyak orang yang menggunakan egg tray daru plastik yang terlihat lebih aman. Namun, kami juga sudah berhasil membuat egg tray yang lebih aman dari egg tray plastik, setelah diuji beban lengkung," tambah Astri.

Dengan Bagasse Egg Tray Bag, telur akan menjadi lebih mudah dibawa, dipindahkan, dan dapat membawa telur dalam jumlah yang banyak pula. Selain itu, egg tray buatan mereka bisa digunakan kembali berbeda dengan egg tray dari kertas yang cepat lembek.

Kemudian karena berasal dari limbah tanaman, egg tray ini pun bersifat bio degradable. Beban lengkungnya pun lebih besar, sehingga membuat telur lebih aman di dalamnya.

"Kami pernah mencoba membandingkan dengan membanting egg tray plastik berisi telur dan juga egg tray limbah ampas tebu buatan kami. Yang egg tray plastik pecah semua telurnya, sementara itu egg tray limbah ampas tebu punya kami hanya pecah 1 telur," jelas Astri.

Egg Tray limbah ampas tebu tersebut memiliki tekstur yang agak lentur sehingga saat dicoba dibanting dan dilempar, egg tray tersebut tak pecah.

Sementara itu, karena saat ini, egg tray yang mereka buat didesain untuk di tutup dan dibuka seperti bongkar pasang pada umumnya, ke depan mereka pun ingin mencoba membuat egg tray seperti kotak pensil yang menggunakan resleting. (bazz/tribunews)
View

Related

IPTEK 664889780685532428

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item