Ahli Toksikologi: Penyebab Jessica Garuk-garuk Mungkin Sianida


BLOKBERITA, JAKARTA -- Ahli toksikologi forensik Nursamran Subandi kembali memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus kematian Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016). Nursamran melihat tayangan CCTV yang sudah diperbesar ahli digital forensik Muhammad Nuh.

Dalam tayangan tersebut, Nursamran melihat Jessica menggaruk-garuk tangan dan pahanya dalak waktu yang cukup lama. Dia pun menyimpulkan adanya kemungkinan penyebab Jessica garuk-garuk adalah sianida.

" Karena banyak itu (garuk-garuknya) kemungkinan ada penyebab itu karena sianida," ujar Nursamran di dalam persidangan.

Meski begitu, Nursamran tidak dapat memastikan hal tersebut. Sebab, diperlukan data untuk memastikan kebenaran Jessica garuk-garuk karena sianida.
" Tapi kepastian tidak bisa, karena itu harus dengan data," kata dia.

Pada sidang pekan lalu, Nursamran sempat menjelaskan salah satu efek apabila terkena sianida, bagian tubuh akan gatal-gatal. Dia pernah merasakan sendiri hal tersebut.

Majelis hakim pun menunjukkan tayangan CCTV yang menunjukkan Jessica menggaruk tangannya. Namun, saat itu dia juga tidak bisa menyebut penyebabnya karena sianida.

Sebab, dia hanya melihat satu momen Jessica menggaruk tangannya, berbeda dengan tayangan yang dilihatnya hari ini. 

Wayan Mirna Salihin meninggal setelah minum kopi vietnam yang dipesan Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016. Kopi tersebut diketahui mengandung sianida. JPU mendakwa Jessica dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana dalam kasus itu. 

Jessica Shock

Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mengatakan, Jessica shock mendengar ucapan anggota majelis hakim Binsar Gultom pada sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin beberapa waktu lalu. Ucapan Binsar yang mengatakan bahwa seseorang bisa dihukum tanpa ada saksi yang melihat langsung membuat Jessica down.
"Pernyataan hakim Binsar itu salah satu di antaranya mengatakan tidak ada saksi pun bisa dihukum. Yang dia bilang kasus di Bogor pun, tanpa saksi bisa dihukum. Itu langsung menbuat Jessica shock," ujar Otto sebelum persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Akibat pernyataan Binsar, Otto menyebut Jessica sakit dan terus menangis. Dia juga mengatakan Jessica sudah tidak memercayai Binsar.
"Dia menangis terus. Dia shock, dia sakit, stres gara-gara itu. Jessica sendiri sudah tidak meyakini hakim Binsar," kata dia.
Sebelum Binsar mengatakan ucapannya, Otto mengungkapkan Jessica masih bersikap tenang. Namun, ucapan Binsar langsung membuat kondisi Jessica berubah.
"Ketika Pak Binsar mengatakan itu tanpa saksi bisa dihukum, dia down. Keadilan di mana lagi," ucap Otto.
Otto menyatakan, setiap perkara pidana tidak dapat disamakan. Pada kasus pencabulan dan pembunuhan anak di bawah umur di Jasinga, Bogor, pelaku mengakui perbuatannya.
Sementara itu, dalam kasus kematian Mirna, Jessica tidak mengaku karena merasa tidak membunuh Mirna.
"Dia kan enggak bisa samakan dengan perkara lain. Perkara lain ada kriteria sendiri. Jadi, sangat tragis memang," ujarnya.
Mirna meninggal setelah minum kopi vietnam yang dipesan Jessica di kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016. JPU mendakwa Jessica dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana dalam kasus itu.

Jessica Membantah

Jessica Kumala Wongso (27) membantah tudingan. Ada orang-orang yang menudingnya sebagai orang yang meracun Wayan Mirna (27) dengan menaruh sianida.  di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Yudi Wibowo Sukinto selaku pengacara Jessica menyampaikan, sejak pertama kali kliennya diperiksa oleh penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan cenderung menyudutkan Jessica.

"Jessica dicurigai sebagai pelakunya, padahal dia enggak melakukan apa-apa, dia ini anaknya culun. Tapi pertanyaannya mengarahkan seolah-olah Jessica ini pelakunya," ujar Yudi kepada detikcom, Rabu (20/1/2016).

Meski begitu, ia nyatakan bahwa pihaknya menghormati proses hukum. Ia juga mengatakan bahwa kliennya tetap kooperatif dan tidak menutupi fakta sebenarnya.

"Ya tetapi itu silakan saja, saya tidak memprotes itu, silakan saja. Orang enggak ada buktinya kok," ujar Yudi.

Yudi sendiri mempertanyakan pernyataan pihak kepolisian yang menyebutkan bahwa Mirna tewas akibat racun sianida. Ia menyarankan pihak kepolsian untuk memperdalam soal apa yang dilakukan Mirna sebelum bertemu dengan Jessica di kafe Olivier.

"Itu temannya Hani itu kan nyobain juga, logikanya kalau kena sianida dia mati juga dong, tapi ini kan tidak. Seharusnya polisi cari tahu apa yang dilakukan Mirna sebelum ke Olivier," tutupnya.

[ bin/dtc/kmps ]


View

Related

Perlawanan Koruptor, Oligarki Berbungkus Agama dan Sentimen Etnis

BLOKBERITA -- Sub-judul berita utama Kompas hari Minggu 14 Mei 2017 (tepat 19 tahun Tragedi Mei 1998) menohok nalar. "Wapres: Masjid Penebar Toleransi dan Persatuan"; tak ada yang salah dengan sub-j...

Menkumham: Ada Ancaman Pembunuhan Ahok

BLOKBERITA, JAKARTA -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan adanya ancaman pembunuhan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ancaman itu berkaitan dengan pemindahan Ahok dari rumah ...

Ahok Divonis 2 Tahun Penjara, Ajukan Banding

BLOKBERITA, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama divonis hukuman 2 tahun penjara  atas kasus dugaan penodaan agama. Vonis tersebut dibacakan oleh hakim dalam persidangan di ...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item