Teror Truk di Nice Menewaskan 84 Orang
https://kabar22.blogspot.com/2016/07/teror-truk-di-nice-menewaskan-84-orang.html
BLOKBERITA, NICE -- Jumlah korban tewas
akibat teror tabrakan maut di Nice, Prancis, terus bertambah. Hingga
kini, pemerintah Prancis mencatat, 84 orang, termasuk anak-anak, tewas
akibat kejadian tersebut. Sedangkan 18 lain dalam kondisi kritis
Laporan terbaru ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve dalam rilisnya yang dimuat BBC, Jumat, 15 Juli 2016.
Tabrakan pada Kamis malam, 14 Juli 2016, waktu setempat, itu terjadi seusai perayaan Bastille Day, hari nasional yang dirayakan pada 14 Juli setiap tahun. Parade saat perayaan Bastille Day dilakukan untuk memperingati 200 tahun lebih terjadinya Revolusi Prancis.
Senjata-senjata ditemukan dalam truk yang menabrak kerumunan orang itu. Sopir truk dikabarkan mengambil ancang-ancang sebelum menabrak massa dengan kecepatan tinggi. Seorang saksi menyatakan sang sopir melaju pada jarak 4 kilometer.
Truk yang disebutkan berjalan zig-zag itu menyibak orang-orang di sepanjang jalan. Si sopir lalu turun dari truk dan menembaki orang sekitarnya. Kementerian Dalam Negeri Prancis memastikan sopir truk tewas ditembak polisi.
Akibat kejadian ini, Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan negaranya dalam target teroris Islam. Hollande memperpanjang masa tanggap darurat di Prancis hingga tiga bulan mendatang. Kondisi darurat juga telah diberlakukan Hollande selama delapan bulan pasca-serangan di Paris pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang. (bin/tempo)
Laporan terbaru ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve dalam rilisnya yang dimuat BBC, Jumat, 15 Juli 2016.
Tabrakan pada Kamis malam, 14 Juli 2016, waktu setempat, itu terjadi seusai perayaan Bastille Day, hari nasional yang dirayakan pada 14 Juli setiap tahun. Parade saat perayaan Bastille Day dilakukan untuk memperingati 200 tahun lebih terjadinya Revolusi Prancis.
Senjata-senjata ditemukan dalam truk yang menabrak kerumunan orang itu. Sopir truk dikabarkan mengambil ancang-ancang sebelum menabrak massa dengan kecepatan tinggi. Seorang saksi menyatakan sang sopir melaju pada jarak 4 kilometer.
Truk yang disebutkan berjalan zig-zag itu menyibak orang-orang di sepanjang jalan. Si sopir lalu turun dari truk dan menembaki orang sekitarnya. Kementerian Dalam Negeri Prancis memastikan sopir truk tewas ditembak polisi.
Akibat kejadian ini, Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan negaranya dalam target teroris Islam. Hollande memperpanjang masa tanggap darurat di Prancis hingga tiga bulan mendatang. Kondisi darurat juga telah diberlakukan Hollande selama delapan bulan pasca-serangan di Paris pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang. (bin/tempo)