Kudeta Militer di Turki: 181 Orang Tewas, 2.800 Orang Ditangkap

BLOKBERITA, ANKARA --  Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengklaim percobaan kudeta yang dilakukan oleh kelompok militer di Turki telah berakhir. Informasi terbaru menyebutkan korban tewas akibat upaya kudeta di Turki  mencapai 181 orang. Sementara lebih dari 2.800 orang ditangkap setelah pemberontakan terhadap pemerintahan Erdogan digagalkan.

“ Rekaman menakjubkan menunjukkan tank berguling dengan orang-orang di dalam, helikopter menembaki orang ketakutan dan tentara menyerbu sebuah stasiun televisi,” seperti dikutip Mirror, Sabtu, 16 Juli 2016.

Sementara lebih dari 1.100 orang terluka akibat pemberontakan percobaan kudeta tersebut. Presiden Erdogan kini mengklaim kudeta telah gagal, meskipun tembakan terdengar dan ketegangan masih tinggi.

Saat terjadi percobaan kudeta, tank dan jet tempur terlihat di jalan-jalan Ibu Kota Ankara dan Istanbul. Militer mencoba untuk mengambil alih negara. Jembatan utama dan instalasi di dua kota besar diblokir oleh tentara.

Penembakan dan ledakan juga dilaporkan terjadi di resor Marmaris, yang populer dengan warga Inggris. Keberadaan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada awalnya tidak diketahui saat upaya kudeta berlangsung. Namun Presiden diberitakan sedang berilbur di Mamaris. Setibanya di Ankara, ia memberikan penyataan bahwa kudeta telah gagal dilakukan.

Siapa Fethullah Guelen, Sosok Tertuduh di Balik Kudeta Turki
Inilah Fethullah Guelen, dalang kudeta militer di Turki.

Siapa Fethullah Guelen, Dalang Kudeta Turki?

Sekelompok tentara berusaha mengambil alih kekuasaan pemerintah Turki pada Sabtu, 16 Juli 2016. Ulama bernama Fethullah Guelen dituding sebagai dalang di balik upaya kudeta tersebut.

“ Negara ini sangat menderita akibat Gerakan Guelen,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul seusai serangan, seperti dilansir CNN pada Sabtu, 16 Juli 2016.

Guelen merupakan ulama Turki yang kini menetap di Saylorsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat. Pria 75 tahun tersebut meninggalkan tanah airnya pada 1999.

Di Turki, Guelen memiliki pengikut setia yang dikenal sebagai Guelenist. Pengikut Guelen kebanyakan merupakan masyarakat Turki yang berpendidikan dan profesional. Mereka menganut gerakan Hizmet yang mendukung aliran Sunni.

Gerakan Hizmet banyak mendanai organisasi non-pemerintah di Turki. Dana dialirkan ke ratusan sekolah sekuler, pusat pelatihan gratis, serta rumah sakit untuk mengentaskan masalah sosial di sana. Beberapa sukarelawan gerakan tersebut juga memiliki stasiun televisi, koran dengan sirkulasi terbesar, tambang emas, dan paling sedikit satu bank.

Guelen dan pengikutnya juga membangun jaringan sekolah dan universitas yang beroperasi di lebih dari seratus negara. Di Amerika, kerajaan akademik tersebut termasuk Harmony Public School, sekolah dengan kategori charter school terbesar di Texas. Charter school merupakan sekolah dengan biaya terjangkau tapi bukan milik pemerintah.

Dituding melakukan upaya kudeta yang membuat 161 orang meninggal, Guelen menyangkalnya.
 “ Sebagai seseorang yang menderita di bawah banyaknya percobaan kudeta selama lima dekade lalu, rasanya hina dituduh memiliki kaitan dengan upaya tersebut,” ujarnya.

Ia bahkan menyerang balik dengan mengatakan, “Ada kemungkinan kudeta tersebut sengaja dirancang dan bisa dijadikan untuk menuduh Guelenist,” seperti dilansir Guardian.

Pendukung Guelen dari Alliance for Shared Values on Development in Turkey juga membantah keterlibatan Guelen melalui keterangan tertulis. Mereka menuturkan Guelen dan partisipan Hizmet mendedikasikan komitmen mereka untuk kedamaian dan demokrasi selama lebih dari 40 tahun. Mereka juga mengutuk intervensi militer dalam politik Turki. “Komentar pro-Erdogan tentang gerakan kami sangat tidak bertanggung jawab,” ucap mereka.

Pendukung Guelen juga pernah dituding pemerintah Turki sebagai dalang percobaan kudeta pada Januari 2014. Erdogan saat itu membandingkan mereka dengan virus dan pembunuh bayaran. Guelen juga membantah tuduhan tersebut melalui surat elektronik. “Kami tidak akan pernah menjadi bagian dari plot apa pun melawan mereka yang memerintah negara kami,” tulisnya.

Hubungan Erdogan dengan Guelen sebelumnya terjalin dengan baik. Gerakan Guelen merupakan pendukung kuat Erdogan selama satu dekade terakhir. Media pro-Guelen menginvestigasi rencana kudeta para komandan militer Turki. Gerakan Guelen juga berbahaya untuk dikritik pada masa itu.

Polisi menahan penulis Ahmet Sik lebih dari setahun dengan tuduhan mendukung organisasi teroris. Pengadilan melarang bukunya, The Imam’s Army (Tentara Imam), yang mengkritisi gerakan Guelen, bahkan sebelum bukunya terbit.

Keluar penjara, Sik mengatakan aliansi Erdogan dan Guelen telah berakhir. “Ada kawin paksa dan pertarungannya bermula dari siapa yang akan memimpin keluarga hingga berujung perceraian,” ujarnya. Sik menuturkan, di satu sisi, ada komunitas Guelen yang dapat menghancurkan pihak terkuat sepanjang sejarah Turki. Sedangkan di sisi lain, ada pihak yang dalam penyamarannya dapat mencabut semua prinsip legal dan demokratis

[ gram/cnn/mirror/tempo ]
View

Related

GLOBAL 1182275461889849411

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item