Ada yang Mencurigakan dengan Kematian Husni Kamil Manik. Benarkah Dia Diracun?
https://kabar22.blogspot.com/2016/07/ada-yang-mencurigakan-dengan-kematian.html
BLOKBERITA, JAKARTA -- Kepergian Ketua KPU Pusat, almarhum Husni Kamil Manik masih menyisakan rasa penasaran dan kecurigaan di berbagai kalangan.
Salah satunya dari Ali Mocthar Ngabalin.
Menurut politikus Golkar ini, penyebab meninggalnya Ketua KPU RI itu
masih sangat janggal.
Hal tersebut dia kemukakan melalui akun
Facebook-nya. Ngabalin memandang ada yang aneh dari wajah jenazah Husni
yang dilihatnya saat melayat pada Kamis (7/7) malam.
"Saya menyaksikan wajah seperti ini
seperti dahulu wajah yang pernah saya lihat setelah diotopsi (autopsi)
ternyata yang bersangkutan mati karena diracun," ujar Ngabalin.
Bersama tulisan yang dipostingnya,
diunggah pula wajah Husni yang tampak bersih menguning namun penuh
dengan bercak merah menandakan pembulu darah pecah.
Karena itu, pria kelahiran Fakfak, Papua
Barat itu meminta agar jenazah Husni lebih baik diautopsi untuk
membuktikan kecurigaannya.
"Atas nama demokrasi dan hak-hak manusia
serta untuk mengungkap tabir di balik kematian sdr. Husni saya
mengusulkan ada tim dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan
otopsi (autopsi)," tegas Ngabalin.
Ia juga meminta agar negara mendukung autopsi jenazah pria lulusan Universitas Andalas (Unand) Sumbar itu.
"Negara harus menaruh perhatian pada
kematian sdr. Husni Kamil yang sungguh sangat mendadak berita
kematiannya, seperti diliput dan menghiasi berita di berbagai media,"
pungkas ketua umum Mubaligh se-Indonesia itu.
Tak Ada Bukti Konspirasi
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar Firman
Soebagyo tidak sependapat dengan isu yang beredar di media bahwa
kematian Ketua KPU RI Husni Kamil Manik ada hubungannya dengan
'kecurangan' pemilu Presiden 2014 lalu. Menurut Firman yang juga Wakil
Ketua Baleg DPR RI ini, isu seperti itu sangat mangganggu ketenangan
keluarga almarhum yang baru saja ditinggalkan orang dicintai.
Apalagi, kata dia, isu atau 'konspirasi negatif' itu tidak memiliki bukti yang kuat. "Saya nggak suka dengan pandangan seperti itu, kasihan keluarganya. Kita harus bisa merasakan perasaan keluarganya, kalau ditulis seperti itu hendaknya kalangan yang mengaku intelektual harus menjadi contoh yang baik dalam menyikapi belasungkawa ini, justru jangan menambah beban keluarga yang ditinggalkan," ujar Firman, Sabtu (9/7).
Menurut dia, ada pandangan dan pendapat dari orang tertentu yang menulis dan mengkaitkan meninggal dunianya Ketua KPU dikait-kaitkan dengan pemilu yang lalu. Dia mengimbau hendaknya sebagai umat Muslim apalagi yang sedang merayakan hari raya Idhul Fitri untuk tidak berburuk sangka. " Kita harus bisa jaga perasaan keluarga yang ditinggalkan dengan anak-anaknya yang masih kecil dan dihadapkan pada cobaan berat ini," ujarnya.
Ia meminta pada pihak-pihak tertentu yang menyebar 'fitnah' itu untuk segera menghentikan upayanya itu. Karena urusan mati, hidup, jodoh, dan rezeki kepunyaan Allah SWT. "Semuanya itu hanya Allah yang tahu tentang meninggal dunianya. Sahabat kita Hunsni Kamil Manik adalah sudah menjadi rencana Allah, dan hanya Allah yang tahu dan mungkin itu yang terbaik," kata Firman.
Apalagi, kata dia, isu atau 'konspirasi negatif' itu tidak memiliki bukti yang kuat. "Saya nggak suka dengan pandangan seperti itu, kasihan keluarganya. Kita harus bisa merasakan perasaan keluarganya, kalau ditulis seperti itu hendaknya kalangan yang mengaku intelektual harus menjadi contoh yang baik dalam menyikapi belasungkawa ini, justru jangan menambah beban keluarga yang ditinggalkan," ujar Firman, Sabtu (9/7).
Menurut dia, ada pandangan dan pendapat dari orang tertentu yang menulis dan mengkaitkan meninggal dunianya Ketua KPU dikait-kaitkan dengan pemilu yang lalu. Dia mengimbau hendaknya sebagai umat Muslim apalagi yang sedang merayakan hari raya Idhul Fitri untuk tidak berburuk sangka. " Kita harus bisa jaga perasaan keluarga yang ditinggalkan dengan anak-anaknya yang masih kecil dan dihadapkan pada cobaan berat ini," ujarnya.
Ia meminta pada pihak-pihak tertentu yang menyebar 'fitnah' itu untuk segera menghentikan upayanya itu. Karena urusan mati, hidup, jodoh, dan rezeki kepunyaan Allah SWT. "Semuanya itu hanya Allah yang tahu tentang meninggal dunianya. Sahabat kita Hunsni Kamil Manik adalah sudah menjadi rencana Allah, dan hanya Allah yang tahu dan mungkin itu yang terbaik," kata Firman.
[ gram / jpnn / rol ]