Inilah Konsekuensi Munas atau Munaslub Golkar

JAKARTA, BLOKBERITA — Persoalan baru kembali muncul pasca-keluarnya putusan Mahkamah Agung terkait sengketa internal Partai Golkar.

Hingga kini, belum diputuskan apakah partai itu akan menyelenggarakan muswayarah nasional biasa atau luar biasa.

"Ini posisi yang harus dibicarakan internal," kata Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Riau, Ahmadi Noor Supit, di Kompleks Parlemen, Jumat (4/3/2016).

Baik munas atau munaslub memiliki konsekuensi politik berbeda di dalam penyelenggaraannya.

Ia mengatakan, sejauh ini, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Riau, Aburizal Bakrie, masih berkomitmen untuk menyelenggarakan munas.

Jika munas yang dipilih, Supit mengatakan, Aburizal perlu membangun kompromi politik dengan Wakil Ketua Umum Agung Laksono di dalam penyelenggaraannya.

Munas pun dianggap sebagai jalan kompromi yang lebih adil lantaran akan melibatkan kepengurusan dari kedua belah pihak di dalam susunan kepanitiaannya.

Namun, putusan MA yang menolak gugatan kubu Agung justru menguatkan legal standing kepengurusan Bali sehingga wacana penyelenggaraan munaslub pun juga ikut mencuat.

"Kalau munaslub, dia (Aburizal) bisa menentukan sepenuhnya, apa saja. Mau dia libatkan pun (kubu Jakarta), itu tergantung dia, dia bisa libatkan paling satu-dua orang. Dia bisa memilih yang dia suka saja dong," ucapnya.

Supit berharap agar Aburizal dapat menjaga komitmennya untuk menyelenggarakan munas.

Sebab, itu tak hanya berpengaruh terhadap proses penyelenggaraan, tetapi juga akan berdampak kepada tokoh yang akan mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Wacana penyelenggaraan munaslub sebelumnya kembali didengungkan Ketua DPD I Partai Golkar Sumatera Utara, Nurdin Halid.

Bahkan, Nurdin menyebut jika penyelenggaraan munas mendatang sebaiknya dilaksanakan pengurus Munas Bali.

"Yang paling aman pelaksanaan munaslub dilakukan oleh Munas Bali. Akan rawan gugatan kalau dilaksanakan berdasarkan Munas Riau," kata Nurdin. 

Kader Muda Solusinya

Politisi senior Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari menilai, para kader muda Partai Golkar merupakan generasi yang bisa menghilangkan stigma negatif partai di mata masyarakat.

Sebab, para kader muda relatif tak membawa beban masa lalu.

"Kalau umur-umur saya dan yang lebih tua, kan membawa beban-beban masa lalu. Sulit untuk tampil segar," ujar Hajriyanto di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Ia mencontohkan, tokoh muda di partai politik lainnya yang berhasil jadi ketua umum partai. Seperti Muhaimin Iskandar yang kini menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum hingga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta.

Nama-nama tersebut dapat dikatakan masuk ke generasi muda.

"Partai Golkar bukannya berhasil melakukan pembeliaan, tapi semakin mengukuhkan gerontologi Partai Golkar," kata mantan Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014 itu.

Hal tersebut, menurut Hajriyanto, yang membuat Golkar semakin kalah dan kehilangan suaranya di mata pemilih-pemilih baru. Terlebih, pada pemilu serentak 2019, pemilih muda atau pemilih pemula akan mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Jika proses pembeliaan tidak segera terwujud di Partai Golkar, ya akan sangat sulit bagi kita untuk tampil jadi pemenang," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Inisiator Generasi Muda Golkar Ahmad Doli Kurnia sepakat dengan pernyataan Hajriyanto bahwa Partai Golkar butuh sosok pemimpin muda.

Ia menyinggung pernyataan sesepuh Golkar, BJ Habibie beberapa waktu lalu, yang mengatakan bahwa Partai Golkar idealnya dipimpin oleh kader yang usianya di antara 40 tahun hingga 60 tahun.

Bahkan, menurut Doli, seharusnya batas umurnya adalah 40 hingga 50 tahun. Sebabnya, tak lain adalah karena mayoritas pemilih pilkada serentak 2019 adalah pemilih muda.

"Semakin muda pemimpin partai, tentu saja pimpinan partai itu sangat mudah berkomunikasi dengan para konstituen itu bahwa kita bisa bersama-sama di Partai Golkar," ujar Doli. (mrhill/kmpscom)
View

Related

SBY Berikan Saran kepada Jokowi Terkait Polemik Calon Tunggal

JAKARTA, BLOKBERITA --  Adanya calon tunggal di beberapa daerah menjadi persoalan tersendiri jelang penyelenggaraan pilkada serentak. Partai Demokrat pun memberikan usulan kepada Pr...

NU Pecah: Kubu Gus Sholah akan Gelar Muktamar Tandingan

JOMBANG, BLOKBERITA --  Perpecahan melanda organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Kubu Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, yang didukung Hasyim Muzadi, bakal menggelar mukta...

Ali Mustafa Yaqub: Syiah dan Kelompok Liberal Sudah Masuk ke PBNU

JAKARTA, BLOKBERITA – Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Ali Mustafa Yaqub mengungkapkan bahwa aliran sesat Syi’ah dan kelompok Islam Liberal (Islib) sudah masuk dan menyusup ke salah satu ormas Is...

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item