Tumbangkan Federer, Novak Djokovic Raih Gelar US Open 2015

NEW YORK, BLOKBERITA -- Petenis Serbia Novak Djokovic berhasil meraih gelar juara tunggal putra US Open 2015 setelah mengalahkan petenis Swiss Roger Federer dengan skor 6-4 5-7 6-4 6-4, di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat, Minggu malam waktu setempat.
Menjadi juara US Open 2015 merupakan gelar kedua bagi petenis nomor satu dunia itu. Gelar US Open pertamanya diraih pada 2011. Pada tahun yang sama, pria 28 tahun ini juga meraih gelar Australian Open dan Wimbledon.
Dengan kemenangan di US Open 2015, Djokovic berhasil menyapu gelar kejuaraan besar tahun ini. Sebelumnya, Djokovic juga berhasil meraih gelar Australian Open dan Wimbledon. Tahun ini, dia hanya kalah dari Stan Wawrinka pada final French Open.
Gelar juara US Open itu merupakan gelar Grand Slam ke-10 yang berhasil diraih Djokovic dalam karirnya. Prestasi itu menyamai pencapaian petenis Amerika Serikat Bill Tilden, serta membayangi prestasi petenis Bjorn Borg and Rod Laver.
Final US Open ini mengingatkan kembali pada pertandingan final Wimbledon musim panas ini, di mana Djokovic menang atas Federer lewat empat set pertandingan.
Dalam pertandingan final US Open kali ini, Federer banyak melakukan kesalahan sendiri. Tercatat 54 kesalahan sendiri yang dilakukan petenis nomor dua dunia itu. Sementara Djokovic melakukan kesalahan sendiri sebanyak 37 kali.
Federer mengucapkan selamat atas kemenangan Djokovic. "Saya senang bisa kembali ke final US Open. Saya menjalani dua minggu yang indah. Saya senang dengan permainan saya dan kembali ke final sesuai keinginan saya. Tapi bermain dengan juara besar seperti Novak selalu sulit. Selamat Novak atas kemenangan besar."
Usai pertandingan, Djokovic mengungkapkan, "Saya kagum kepada Roger dan apa yang dilakukannya. Dia bertambah baik dan saya sangat menghormati dia dan tantangan yang dia berikan. Mengetahui akan berhadapan dengan pemain terbaik yang pernah ada, saya tahu saya harus bermain yang terbaik untuk memenangkan trofi ini dan ini adalah malam yang cukup luar biasa untuk saya."

Pennetta Juara Tunggal Putri US Open

Flavia Pennetta memenangi gelar juara tunggal putri Grand Slam pertamanya Sabtu waktu setempat atau Minggu dinihari tadi setelah mengalahkan rekan sesama Italianya Roberta Vinci 7-6 (7/4), 6-2 pada final AS Terbuka 2015, lalu menyatakan mundur dari tenis.



Pada usia 33 tahun ini Pennetta menjadi juara tunggal putri Grand Slam paling tua pada Era Terbuka dengan menang setelah bertanding selama 93 menit.

"Ini mimpi yang menjadi kenyataan," kata Pennetta.

Namun hanya beberapa saat setelah menerima trofi juara, dia menyatakan pensiun setelah kemenangan terakhirnya itu.

"Ini adalah cara saya hendak menyatakan selamat tinggal kepada tenis," kata Pennetta. "Saya sungguh bahagia."

Petenis putri Italia lainnya yang pernah menjuarai turnamen Grand Slam adalah Francesca Schiavone yang menjuarai Prancis Terbuka 2010 dan saat itu pun menjadi petenis tertua pertama yang menjuarai turnamen itu pada usia 29.

"Sebelum turnamen ini saya tidak pernah mengira bisa sejauh ini. Saya tak pernah mengira menjadi juara. Ketika semua hal ini terjadi maka ini adalah kejutan besar bagi saya," kata Pennetta.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menjadi salah seorang dari 23.771 penonton di Arthur Ashe Stadium yang menyaksikan all-Italian pertama pada sebuah final Grand Slam di Era Terbuka.

Pennetta merebut hadiah utama 3,3 juta dolar AS, sedangkan runner-up Vinci menerima 1,6 juta dolar AS.

Pennetta sebelumnya tahun ini menerima 712.401 dolar AS sedangkan total hadiah yang dikoleksi Vinci pada 2015 sebelum Minggu adalah 422.158 dolar AS.

Kemenangan yang menjadi pemecah kebuntuan itu terjadi pada penampilan ke-49 Pennetta di Grand Slam atau jalan paling lama yang dibutuhkan seorang petenis untuk menjadi juara turnamen besar yang dua kali lebih lama dari petenis Prancis Marion Bartoli saat menjadi juara Wimbledon pada 2013.

"Selalu ketika saya muda dulu saya berpikir untuk menjadi nomor satu. Saya juga selalu mendamba juara di Roma tapi memikirkan Grand Slam mungkin sedikit lebih baik," kata Pennetta.

Pennetta, peringkat 26, dan Vinci, peringkat 43, masing-masing bertanding pada final Grand Slam pertamanya setelah melewati semifinal yang mengejutkan.

Vinci mengubur impin Serena Williams mencetak tahun kalender Grand Slam pertama sejak 1988 setelah menang pada semifinal terhadap juara bertahan yang pemain nomor satu dunia itu, sedangkan Pennetta menyingkirkan unggulan kedua dari Rumania Simona Halep, demikian AFP.

(bazz/afp/bbc/bs)
View

Related

SPORT 9097007109915555751

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item