Lebih Dari 4200 Migran Diselamatkan dari Laut Mediterania
https://kabar22.blogspot.com/2015/06/lebih-dari-4200-migran-diselamatkan.html
ITALIA, BLOKBERITA -- Semakin banyak migran yang melakukan perjalanan
berbahaya menyeberangi laut itu, didorong oleh memburuknya situasi di
Libya dan Afrika Utara.
Lebih dari 4.200 migran telah diselamatkan dalam sehari di lepas pantai Libya ketika mereka hendak menyeberangi Laut Mediterania demi kehidupan yang lebih layak di negara-negara Uni Eropa, kata pihak berwenang Italia, Sabtu (30/5).
Penjaga pantai, dibantu angkatan laut Italia, serta kapal-kapal Jerman, Irlandia, Belgia dan Inggris terlibat dalam 22 operasi, dan membawa 4.243 migran yang diselamatkan itu ke pelabuhan-pelabuhan di Italia selatan, termasuk Sisilia.
Penjaga pantai juga mengatakan telah menemukan 17 jenazah di salah satu kapal nelayan dan perahu karet. Kewarganegaraan para korban dan penyebab kematian mereka belum diketahui, tetapi para pejabat Italia sering menyebut kondisi yang mengenaskan – seperti kelelahan, haus dan mengalami kekerasan - di kapal yang reot sebagai penyebabnya.
Belakangan ini semakin banyak migran yang melakukan perjalanan berbahaya menyeberangi laut itu. Para pengamat mengatakan hal itu didorong oleh memburuknya situasi di Libya dan Afrika Utara. Banyak dari para migran itu berasal dari Suriah, Nigeria, Mali dan Eritrea, menyelamatkan diri dari perang, penindasan politik dan krisis ekonomi.
Italia telah meminta bantuan kepada negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk membantu para migran itu. Uni Eropa telah menekan para anggotanya untuk berbagi tanggung jawab, tetapi sebagian anggota menolak menerima para migran itu.
Menurut Organisasi Internasional bagi Migrasi, lebih dari 80.000 orang telah menyeberangi Mediterania sejauh ini. Lebih dari 1.800 migran tewas di laut atau hilang.
PBB Ingin Solusi Komprehensif
Operasi Migran
Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan blok itu akan meneruskan rencana memburu penyelundup manusia dan menghancurkan kapal-kapal mereka, dan berharap akan mengajukan perencanaan operasi secara rinci minggu depan.
Uni Eropa meminta dukungan Dewan Keamanan PBB untuk meloloskan sebuah resolusi pekan depan yang memungkinkan tindakan agresif terhadap para penyelundup yang bertanggung jawab membawa ribuan migran ke pantai-pantai Eropa.
Pejabat itu mengatakan hari Selasa bahwa menteri luar negeri Uni Eropa berharap resolusi itu akan siap selambatnya dalam pertemuan hari Senin “untuk memastikan bahwa kita dapat melakukan tindakan koersif terhadap penyelundup dan pedagang manusia.”
Pejabat itu mengetahui proses perencanaan operasi tetapi tidak diizinkan berbicara secara terbuka tentang hal itu.
Dia mengatakan bahwa Inggris, Perancis, Polandia dan Spanyol kemungkinan besar akan menyediakan kapal atau pesawat, sementara Slovenia juga telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam operasi itu.
[ bmw / voa ]
Lebih dari 4.200 migran telah diselamatkan dalam sehari di lepas pantai Libya ketika mereka hendak menyeberangi Laut Mediterania demi kehidupan yang lebih layak di negara-negara Uni Eropa, kata pihak berwenang Italia, Sabtu (30/5).
Penjaga pantai, dibantu angkatan laut Italia, serta kapal-kapal Jerman, Irlandia, Belgia dan Inggris terlibat dalam 22 operasi, dan membawa 4.243 migran yang diselamatkan itu ke pelabuhan-pelabuhan di Italia selatan, termasuk Sisilia.
Penjaga pantai juga mengatakan telah menemukan 17 jenazah di salah satu kapal nelayan dan perahu karet. Kewarganegaraan para korban dan penyebab kematian mereka belum diketahui, tetapi para pejabat Italia sering menyebut kondisi yang mengenaskan – seperti kelelahan, haus dan mengalami kekerasan - di kapal yang reot sebagai penyebabnya.
Belakangan ini semakin banyak migran yang melakukan perjalanan berbahaya menyeberangi laut itu. Para pengamat mengatakan hal itu didorong oleh memburuknya situasi di Libya dan Afrika Utara. Banyak dari para migran itu berasal dari Suriah, Nigeria, Mali dan Eritrea, menyelamatkan diri dari perang, penindasan politik dan krisis ekonomi.
Italia telah meminta bantuan kepada negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk membantu para migran itu. Uni Eropa telah menekan para anggotanya untuk berbagi tanggung jawab, tetapi sebagian anggota menolak menerima para migran itu.
Menurut Organisasi Internasional bagi Migrasi, lebih dari 80.000 orang telah menyeberangi Mediterania sejauh ini. Lebih dari 1.800 migran tewas di laut atau hilang.
PBB Ingin Solusi Komprehensif
PBB meminta Uni Eropa agar menampung lebih banyak migran yang menyeberangi Laut Tengah demi kehidupan yang lebih baik.
Dalam jumpa pers hari Selasa (26/5) bersama Perdana Menteri Irlandia Enda Kenny di Dublin, Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon menginginkan solusi komprehensif untuk krisis tersebut.
Pendekatan apapun, kata Ban, juga harus mengkaji akar dari masalah arus migran itu di negara-negara asal mereka. Ban juga ingin Uni Eropa mempercanggih operasi SAR di Laut Tengah.
Juga Selasa, Komisaris Tinggi PBB Urusan HAM Zeid Ra’ad Al Hussein mengatakan krisis migran saat ini di Eropa dan Asia Tenggara sangat mencemaskan dan tidak akan terselesaikan tanpa pendekatan yang lebih menyeluruh.
Al Hussein mengatakan hak-hak asasi para migran itu, yang putus asa karena ketakutan dan kemiskinan, harus diprioritaskan.
Berdasarkan proposal terbaru, Uni Eropa akan menampung dan memukimkan ulang 20.000 migran.
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) memperkirakan lebih dari 80.000 orang telah menyeberangi Laut Tengah, sebagian besar akibat konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Lebih dari 1.800 migran telah tewas di laut atau masih hilang.
Dalam jumpa pers hari Selasa (26/5) bersama Perdana Menteri Irlandia Enda Kenny di Dublin, Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon menginginkan solusi komprehensif untuk krisis tersebut.
Pendekatan apapun, kata Ban, juga harus mengkaji akar dari masalah arus migran itu di negara-negara asal mereka. Ban juga ingin Uni Eropa mempercanggih operasi SAR di Laut Tengah.
Juga Selasa, Komisaris Tinggi PBB Urusan HAM Zeid Ra’ad Al Hussein mengatakan krisis migran saat ini di Eropa dan Asia Tenggara sangat mencemaskan dan tidak akan terselesaikan tanpa pendekatan yang lebih menyeluruh.
Al Hussein mengatakan hak-hak asasi para migran itu, yang putus asa karena ketakutan dan kemiskinan, harus diprioritaskan.
Berdasarkan proposal terbaru, Uni Eropa akan menampung dan memukimkan ulang 20.000 migran.
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) memperkirakan lebih dari 80.000 orang telah menyeberangi Laut Tengah, sebagian besar akibat konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Lebih dari 1.800 migran telah tewas di laut atau masih hilang.
Operasi Migran
Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan blok itu akan meneruskan rencana memburu penyelundup manusia dan menghancurkan kapal-kapal mereka, dan berharap akan mengajukan perencanaan operasi secara rinci minggu depan.
Uni Eropa meminta dukungan Dewan Keamanan PBB untuk meloloskan sebuah resolusi pekan depan yang memungkinkan tindakan agresif terhadap para penyelundup yang bertanggung jawab membawa ribuan migran ke pantai-pantai Eropa.
Pejabat itu mengatakan hari Selasa bahwa menteri luar negeri Uni Eropa berharap resolusi itu akan siap selambatnya dalam pertemuan hari Senin “untuk memastikan bahwa kita dapat melakukan tindakan koersif terhadap penyelundup dan pedagang manusia.”
Pejabat itu mengetahui proses perencanaan operasi tetapi tidak diizinkan berbicara secara terbuka tentang hal itu.
Dia mengatakan bahwa Inggris, Perancis, Polandia dan Spanyol kemungkinan besar akan menyediakan kapal atau pesawat, sementara Slovenia juga telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam operasi itu.
[ bmw / voa ]