Tiga Anggota Tim Transisi Mundur, Tanggapan Kemenpora ?

Menpora Imam Nahrawi mengumumkan nama 17 anggota Tim Transisi, Jumat (8/5/2015). Tim tersebut diproyeksikan untuk mengambil alih tugas PSSI yang kini tengah dibekukan pemerintah.
Velix, Darmin, dan Farid awalnya masuk ke dalam susunan anggota Tim Transisi. Namun, pada Sabtu (10/5/2015), Velix dan Darmin resmi mengundurkan diri. Sehari setelahnya giliran Farid yang memutuskan untuk tidak terlibat dalam tim tersebut.
" Tidak (mengganggu kinerja Tim Transisi). Awalnya justru tim hanya diisi 11 orang. Setelah itu berkembang menjadi 17 orang," ungkap Gatot kepada pers di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Gatot mengungkapkan, Kemenpora akan segera mencari pengganti ketiga anggota yang mundur. Menurut dia, hal tersebut bukan masalah besar karena Kemenpora pernah menghadapi situasi yang sama ketika membentuk Tim Sembilan.
" Penggantinya belum tahu. Ini sama seperti dulu saat kami membentuk Tim Sembilan, ketika Ibu Natalia Soebagio menggantikan Mas Budiarto Shambazy," jelas Gatot.
Tim Transisi memiliki beberapa tugas selain mengambil alih tugas PSSI. Berdasarkan SK Pembekuan PSSI, Tim Transisi juga harus memastikan keikutsertaan Indonesia di ajang internasional terus berjalan, melakukan supervisi agar kompetisi tetap bergulir, dan merencanakan pembentukan kepengurusan PSSI yang baru melalui mekanisme FIFA.
Demo Menpora
Sekelompok pemuda yang mengaku tergabung dalam organisasi mahasiswa BANTER (Barisan Mahasiswa Anti Intervensi) melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senin 11 Mei. Mereka menuntut agar Imam Nahrawi dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Meski demonstrasi berlangsung tertib, pihak kepolisian tetap berjaga-jaga di depan Kemenpora. Pada demonstrasi kali ini, anggota Banter yang tidak keseluruhan memakai atribut mahasiswa seperti jaket almamater membawa bendera kuning dan beberapa di antaranya menggotong keranda mayat. Mereka menganggap atribut itu sebagai simbol untuk kematian sepak bola tanah air dan ketidakbecusan Menpora mengatasi persoalan.
" Turunkan Imam nahrawi dari jabatan Menpora. Ia tidak pantas menjadi Menpora. Pembentukan Tim 9 dan Tim Transisi hanya akal-akalan saja. Dua tim tersebut cuma memperkeruh sepak bola tanah air," tegas Halimudin, orator demonstrasi tersebut.
Demonstrasi BANTER merupakan buntut dari kisruh yang terjadi antara Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dengan PSSI serta PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Awal cerita Menpora dan BOPI melarang Arema Cronus dan Persebaya tampil di Liga Indonesia (QNB League ) 2015 karena cacat legalitas. Namun PSSI dan PT Liga menolak perintah Menpora dan BOPI dan membiarkan Arema dan Persebaya tampil di kompetisi.
Gara-gara kejadian itu, Menpora akhirnya membekukan PSSI sejak 17 April dan membentuk tim transisi guna menjalankan roda sepak bola Indonesia. Selanjutnya, PSSI memutuskan untuk menghentikan seluruh kompetisi sepak bola di tanah air karena tidak mendapat dukungan dari pemerintah.
" Kemenpora harusnya hanya memfasilitasi dan mampu bekerjasama dengan PSSI. Bukan malah membekukannya. Saya sangat tidak setuju dengan pembentukan Tim 9 atau Tim Transisi karena hanya menghamburkan uang rakyat saja. Kami berharap Imam Nahrawi dicopot dari jabatannya ketika rencana reshuffle pemerintahan Presiden Joko Widodo dilakukan," tegas Halimudin.
Berikut ini empat tuntutan yang diajukan oleh BANTER pada demostrasi kali itu.
1. Transparansi dana yang digunakan untuk membentuk Tim 9 dan Tim Transisi.
2. Meminta tim penegak hukum Indonesia memanggil Menpora Imam Nahrawi terkait pertanggungjawaban dana tersebut.
3. Menyerukan kepada anggota Tim transisi untuk segera bertaubat sebelum menjadi alat kepentingan Menpora
4. Memberitahukan seluruh pemuda serta atlet olahraga bahwa menpora saat ini adalah pencopet baru uang rakyat.
[ bmw / kmps / metronews /viva / merdeka ]