Menristekdikti Bentuk Tim Independen Razia Ijasah Palsu
https://kabar22.blogspot.com/2015/05/menristekdikti-bentuk-tim-independen.html
Nasir mengatakan, rencananya akan dibentuk tim independen untuk menginvestigasi perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah 'bodong'.
" Kami lagi bentuk tim independen, sudah dalam tahap investigasi," kata Nasir di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/5).
Untuk menyelidiki ijazah palsu, kata dia, bukanlah hal yang mudah meski hal itu banyak dilaporkan masyarakat. Karenanya, kata Nasir, hal tersebut menjadi dasar kementerian melakukan investigasi.
" Kalau saya denger, katanya mereka sudah lima tahun lebih sudah lama," kata dia lagi.
Untuk dokumen-dokumen terkait perguruan tinggi, kata Nasir, bisa dicek di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Kampus yang diketahui mengeluarkan ijazah palsu, lanjut dia, akan ditutup karena merugikan sistem pendidikan dan masyarakat.
" Contohnya dia punya mahasiswa 100, dia mendaftar 200 berarti 100 palsu kan, itu jual beli," tambah Nasir.
Tindak Tegas
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman, menyayangkan masih adanya praktik jual beli ijazah hingga penerbitan ijazah palsu oleh sejumlah perguruan tinggi. Irman menegaskan langkah tersebut merupakan tindakan kriminal, sehingga institusi yang melakukannya harus mendapat ganjaran yang setimpal.
“ Harus ditutup institusinya yang melakukan itu. Tidak ada kompromi. Sebab, bagaimana pun itu mencederai pendidikan nasional,” tegas Irman di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/5).
Hal tersebut disampaikan Irman menanggapi rilis dari Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi soal laporan adanya kampus-kampus yang melakukan praktik jual beli ijazah.
Mengaku terkejut, Irman meminta pemerintah segera menertibkan praktik-praktik ilegal tersebut. "Itu tindakan pidana dan harus dibekukan izinnya. Gimana nasib bangsa kita, orang malah memasukkan dan mengeluarkan ijazah palsu. Harus tegas, negara harus tegas,” tandasnya.
[ bin / BS ]
