Jokowi Dukung Penggabungan BUMN

https://kabar22.blogspot.com/2015/05/jokowi-dukung-penggabungan-bumn.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Presiden Joko Widodo mendukung rencana penggabungan beberapa Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang memiliki usaha yang serupa. Penggabungan itu
merupakan upaya pemerintah untuk menguatkan perusahaan plat merah agar
mampu bersaing di level internasional.
" Intinya supaya BUMN bisa lebih besar, lebih kuat dan lebih lincah. Oleh sebab itu, harus dilakukan restrukturisasi yang komprehensif, penguatan internal, perbaikan organisasi perusahaan. Kalau bisa holding, holding segera, just do it," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil seusai pertemuan Presiden Jokowi dengan 109 Direktur Utama BUMN di istana kepresidenan, Senin (18/5/2015).
Jika, BUMN memerlukan konsolidasi, maka akan dilakukan konsolidasi secepatnya. "Jika bisa revaluasi aset, segera lakukan supaya kita bisa bersaing ke arah global," kata Sofyan.
Saat ini, pola penggabungan beberapa perusahaan negara sudah dilakukan dengan Semen Indonesia. Ke depannya, pemerintah menargetkan sektor perkebunan dan pelabuhan.
" Pelindo yang disuruh tadi. Kemudian perkebunan supaya lebih efektif, terus yang lain disuruh mana yang bisa holding segera supaya dapat lebih cepat berkembang, lebih kuat," kata dia.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui Pelindo akan menjadi target penggabungan. Namun, untuk sektor lainnya, pemerintah masih melakukan kajian dan segera disampaikan ke Presiden Jokowi.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meminta agar BUMN melakukan gebrakan dalam lima tahun mendatang. Menurut dia, BUMN seharusnya bisa berkembang lantaran aset yang dimilikinya mencapai Rp 4.500 triliun.
[ bmw / kmps ]
" Intinya supaya BUMN bisa lebih besar, lebih kuat dan lebih lincah. Oleh sebab itu, harus dilakukan restrukturisasi yang komprehensif, penguatan internal, perbaikan organisasi perusahaan. Kalau bisa holding, holding segera, just do it," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil seusai pertemuan Presiden Jokowi dengan 109 Direktur Utama BUMN di istana kepresidenan, Senin (18/5/2015).
Jika, BUMN memerlukan konsolidasi, maka akan dilakukan konsolidasi secepatnya. "Jika bisa revaluasi aset, segera lakukan supaya kita bisa bersaing ke arah global," kata Sofyan.
Saat ini, pola penggabungan beberapa perusahaan negara sudah dilakukan dengan Semen Indonesia. Ke depannya, pemerintah menargetkan sektor perkebunan dan pelabuhan.
" Pelindo yang disuruh tadi. Kemudian perkebunan supaya lebih efektif, terus yang lain disuruh mana yang bisa holding segera supaya dapat lebih cepat berkembang, lebih kuat," kata dia.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui Pelindo akan menjadi target penggabungan. Namun, untuk sektor lainnya, pemerintah masih melakukan kajian dan segera disampaikan ke Presiden Jokowi.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meminta agar BUMN melakukan gebrakan dalam lima tahun mendatang. Menurut dia, BUMN seharusnya bisa berkembang lantaran aset yang dimilikinya mencapai Rp 4.500 triliun.
[ bmw / kmps ]