JK Ingin Cabut Pembekuan PSSI, Jokowi ingin Menpora Bekukan PSSI. Oohh Maigott...!

Menanggapi sikap Menpora, Wakil Presiden Jusuf Kalla justru mengatakan keputusan PTUN secara otomatis membatalkan SK Menpora terhadap penonaktifan kegiatan PSSI.
" Sebenarnya (SK Menpora) itu otomatis tercabut sendiri dengan putusan PTUN. Jadi, dicabut atau tidak dicabut sama saja sebenarnya, karena secara hukum tidak berlaku, ditangguhkan," kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan seharusnya kegitan PSSI dapat kembali berjalan seperti sedia kala,
" Karena kan hukum yang tertinggi bukan SK, jadi (SK Menpora) tidak berlaku secara hukum," kata JK.
Awal pekan, majelis hakim PTUN Jakarta Timur memutuskan penundaan pemberlakuan SK Menpora Nomor 01307 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif berupa Kegiatan PSSI Tidak Diakui.
" Menetapkan, satu, mengabulkan permohonan penggugat. Dua, meminta tergugat untuk menunda sementara keberlakuan SK Menpora Nomor 01307 tanggal 17 April 2015," kata Hakim Ketua Ujang Abdullah saat membacakan putusan sela di Jakarta, Senin (25/5).
Hakim memutuskan mempertimbangkan fakta mengenai berhentinya kompetisi sepak bola seperti ISL, Divisi Utama, Divisi Satu dan seterusnya dan akan mengakibatkan kerugian besar terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia. Selain itu hakim juga mempertimbangkan kelangsungan ekonomi pemain, pelatih, ofisial, wasit, dan pekerjaan lain yang berkaitan dengan pertandingan sepak bola bisa terhenti.
" Pemain, pelatih, wasit akan kehilangan finansial, begitu juga masyarakat yang hidup di sepak bola," jelas hakim.
Hakim juga mempertimbangkan adanya sanksi FIFA yang akan dikenakan pada Indonesia dengan larangan berlaga di ajang internasional pada tanggal 29 Mei 2015. Kuasa hukum PSSI meminta majelis hakim untuk menunda keberlakuan SK Menpora nomor 01307 selama persidangan pokok perkara berlangsung.
Putusan sela PTUN itu pun membuat Kemenpora menghentikan kegiatan Tim Transisi. Menurut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, pihaknya menghormati putusan itu dan menerangkan PSSI boleh beraktivitas lagi hingga keputusan final yang mungkin dibuat pada Agustus 2015.
Kendati demikian, Menpora Imam Nahrawi mengisyaratkan belum akan mencabut SK Pembekuan PSSI itu. Dia masih menunggu hingga proses hukum di PTUN tuntas.
Presiden Tetap Dukung Menpora
Presiden Joko Widodo tidak mengubah sikapnya terkait pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meski tenggat waktu dari FIFA untuk Indonesia sudah hampir habis. Deadline dari FIFA terkait polemik antara Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI jatuh pada Jumat (29/5/2015).
Kendati demikian, Jokowi tetap mendukung keputusan Menpora Imam Nahrawi membekukan PSSI. " Sampai saat ini, (sikap) Presiden tidak berubah soal PSSI dan mendukung langkah Menpora," kata Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki saat dihubungi, Kamis (28/5/2015).
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah memanggil Menpora untuk menjelaskan soal pembekuan PSSI itu pada Senin (25/5/2015). Pemanggilan itu diberikan tepat setelah Menpora bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Usai bertemu Jokowi, Imam mengaku dititipkan pesan agar dirinya melakukan reformasi dalam persepakbolaan Tanah Air untuk membuat Indonesia kembali berprestasi.
" Beliau sangat peduli terhadap prestasi sepak bola. Itu berarti harus ada pembenahan total," ucap Imam saat itu.
Sementara itu, Wakil Presiden tetap bersikeras bahwa surat keputusan (SK) Menpora terkait pembekuan PSSI harus segera dicabut. Dia pun mengungkit putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang secara otomatis membatalkan SK tersebut.
Pada Senin lalu, majelis hakim PTUN memberikan putusan sela untuk menunda pemberlakuan SK Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 01307 terkait Pembekuan PSSI. Pengajuan gugatan dilakukan karena mereka tidak terima aktivitasnya dihentikan.
PSSI Siap Gelar Kompetisi ?
Sejumlah Panitia Pelaksana (Panpel) menyambut baik keputusan pencabutan Surat Keputusan (SK) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terkait pembekuan PSSI. Tak terkecuali, Panpel Persebaya Surabaya.
" Sudah seharusnya dicabut. Karena jika tidak tentu seluruh pertandingan persepak bolaan di Indonesia bisa berhenti. Untuk itu saya sambut baik karena PSSI akan segera kembali berlaga," kata Ketua Panpel Persebaya Andi Baso Juherman kepada wartawan di Surabaya, Kamis (28/5/2015).
Menurutnya, pihaknya sudah tidak sabar menggelar pertandingan karena menunggu keputusan pencabutan pembekuan PSSI. Namun sayang, PT Liga Indonesia meniadakan Liga Indonesia untuk tahun 2015, karena dampak keputusan Menpora. Meski demikian, kata dia, harapan para pecinta bola sudah terobati dengan dicabutnya pembekuan PSSI.
" Tetapi untuk kembali bertanding kami masih menunggu keputusan PT Liga. Apakah dilanjutkan apa membuat liga baru kami belum tahu. Yang jelas kita siap," harapnya cemasnya.
Imbas pembekuan PSSI yang dilakukan Menpora juga berpengaruh terhadap jadwal pertandingan 18 Klub yang masuk dalam liga utama.
Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya mencabut pembekuan PSSI. Keputusan itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menggelar pertemuan pada Senin 25 Mei 2015 di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta.
Keputusan itu diumumkan setelah Wapres Jusuf Kalla menggelar rapat bersama Menpora Imam Nahrawi, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan, dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo bersama Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar.
[ bmw / antara / kmps / metro ]