Inilah 4 Risiko Global yang Mengancam Ekonomi RI

Pertama, harga komoditas yang masih bergejolak cenderung melemah. Sejak 2012 harga komoditas terut turun, dan berpengaruh terhadap ekonomi RI. “Ke depan, kami melihat belum ada tanda-tanda rebound (harga komoditas pulih),” kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR-RI, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Resiko kedua yang akan berdampak serius terhadap perekonomian RI adalah ekonomi Tiongkok yang diproyeksikan masih mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok bahkan diperkirakan maksimal hanya 6,8 persen tahun ini.
“ Ini akan berakibat ke RI, karena Tiongkok adalah mitra dagang utama. Harga komoditas turun, permintaan dari Tiongkok turun, ini akan mempengaruhi ekpor,” sambung Bambang.
Sementara itu, Bambang menambahkan perbaikan ekonomi hanya akan terjadi pada Amerika Serikat. 5 Juni 2015 mendatang, merupakan hari penentuan bagi Eropa, di mana Yunani harus bisa mulai membayar utang ke Dana Moneter Internasional (IMF).
Ketiga, Bambang mengatakan, kendati tidak ada hubungan langsung dengan Indonesia, namun kemampuan Yunani membayar utangnya itu akan berpengaruh terhadap pasar keuangan, dan mengubah outlook ekonomi global.
Terakhir, Indonesia perlu mewaspadai apa yang akan terjadi di Amerika Serikat. Bambang mengatakan, gubernur bank sentral AS telah menyatakan kesiapan untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
“ Meski ada pergeseran, dari yang tadinya awal tahun menjadi pertengahan tahun, dan kemudian disebut ‘tahun ini’. Tapi itu anytime, kemungkinan terjadi gejolak sebagai akibat tingkat bunga,” kata Bambang.
Tanggal 5 Juni Penentuan
Kondisi perekonomian global tahun ini tidak bersahabat. Salah satunya datang dari Benua Eropa di mana Yunani dibelit persoalan utang.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pada 5 Juni besok adalah hari yang penting karena hari penentuan di mana Yunani harus bisa memulai membayar utangnya ke International Monetary Fund (IMF).
" Ini akan pengaruhi pasar keuangan dunia dan tentunya pada outlook ekonomi global," ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (27/5).
Selain permasalahan Yunani yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah kondisi ekonomi Amerika. Gubernur Bank Sentral Amerika Janet Yellen sudah memberi sinyal suku bunga acuan akan dinaikkan tahun ini. Terkait hal tersebut, ekonomi dunia harus bersiap-siap untuk menghadapi gejolak akibat kenaikan suku bunga tersebut.
[ bmw / kontan ]