Tolak Komut BTN, Sukardi Rinakit Terima Jabatan Stafsus Mensesneg

https://kabar22.blogspot.com/2015/04/tolak-komut-btn-sukardi-rinakit-terima.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Pengamat Politik sekaligus Direktur Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit menolak jabatan Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Ia mendapat tugas baru, yakni menjadi staf khusus Mensesneg.
Dijelaskan Sukardi, dirinya sudah bertemu dengan Mensesneg Pratikno. Ia mendapat tugas menjadi staf khusus Mensesneg.
" Salah satu tugas saya, bersama staf khusus lain, adalah ikut mempersiapkan pidato Presiden. Ini dunia saya," kata Sukardi dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Minggu (5/4/2015) malam.
Seperti diketahui, Sukardi ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN, 24 Maret 2015 lalu untuk menggantikan posisi Mardiasmo yang sekarang menjabat Wakil Menteri Keuangan. Namun ia menolak penunjukan itu.
" Saya tidak mau menerima posisi Komut BTN, karena sepengetahuan saya performa BTN sangat baik," ucap Sukardi menjelaskan alasan penolakannya.
" Kalau saya masuk (BTN); padahal hati saya tidak di situ dan saya bukan bankir (kepala saya kosong tanpa konsep soal perbankan) maka saya tidak akan produktif dan akhirnya hanya menjadi beban BTN. Dari sisi pemerintah, saya dianggap tepat di BTN untuk memastikan rakyat miskin mendapatkan akses perumahan dengan lebih mudah. Sehingga program sejuta rumah bisa sukses," sambung Sukardi.
[ Dtc / bin]
Dijelaskan Sukardi, dirinya sudah bertemu dengan Mensesneg Pratikno. Ia mendapat tugas menjadi staf khusus Mensesneg.
" Salah satu tugas saya, bersama staf khusus lain, adalah ikut mempersiapkan pidato Presiden. Ini dunia saya," kata Sukardi dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Minggu (5/4/2015) malam.
Seperti diketahui, Sukardi ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN, 24 Maret 2015 lalu untuk menggantikan posisi Mardiasmo yang sekarang menjabat Wakil Menteri Keuangan. Namun ia menolak penunjukan itu.
" Saya tidak mau menerima posisi Komut BTN, karena sepengetahuan saya performa BTN sangat baik," ucap Sukardi menjelaskan alasan penolakannya.
" Kalau saya masuk (BTN); padahal hati saya tidak di situ dan saya bukan bankir (kepala saya kosong tanpa konsep soal perbankan) maka saya tidak akan produktif dan akhirnya hanya menjadi beban BTN. Dari sisi pemerintah, saya dianggap tepat di BTN untuk memastikan rakyat miskin mendapatkan akses perumahan dengan lebih mudah. Sehingga program sejuta rumah bisa sukses," sambung Sukardi.
[ Dtc / bin]