Raul Gonzalez Pantang Mundur Selama Fisik Masih Mampu
https://kabar22.blogspot.com/2015/04/raul-gonzalez-pantang-mundur-selama.html
NEW YORK, BLKBERITA
--
Mantan mesin gol Real Madrid, Raul Gonzalez, berkata
bahwa ia belum mempertimbangkan untuk pensiun, meski ia akan genap
berusia 37 tahun pada 27 Juni ini.
" Tak punya batas. Saya berharap bisa bermain hingga tahun-tahun ke depan," katanya.
Raul membela El Real selama 15 musim dan meninggalkan klub pada 2010 lalu. Ia kemudian sempat hijrah ke Jerman dan membela Schalke 04 selama dua musim lalu pindah ke Al Sadd di Qatar. Setelah dua tahun berada di negara Timur Tengah tersebut, Raul pun kemudian pindah ke New York Cosmos pada awal musim ini.
Berbicara dengan majalah digital FIFA, The Weekly, Raul berkata bahwa ia hanya ingin berhenti setelah "tubuh saya tak mampu lagi bermain."
Ketika ditanyai tentang masa-masa membela Los Rojiblancos, Raul berkata bahwa "ada banyak sekali kenangan indah, seperti Liga Champions yang kami menangkan dengam Hierro, Luis, dan Roberto Carlos." Selain itu, Raul pun bertutur bahwa laga pertamanya juga selalu berkesan.
Di samping berbicara tentang masa bermain, Raul juga ditanyai tentang pelatih yang paling penting untuk kariernya. Ia kemudian berkata bahwa sulit untuk "hanya memilih satu saja". Namuh, ujarnya, tiga yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah Jorge Valdano, Fabio Capello, dan Vincente Del Bosque.
Meski kini telah berada di belahan dunia yang berbeda dengan El Real, Raul tetap mengikuti perkembangan mantan klubnya. "Setiap hari saya menjadi salah satu pendukungnya," kata Raul.
Namun bukan Madrid yang ada di pikirannya ketika ia pada akhirnya akan gantung sepatu. Bagi Raul yang kini menyenangi kehidupan di New York, ia justru ingin "terlibat dalam akademi Cosmos".
" Tak punya batas. Saya berharap bisa bermain hingga tahun-tahun ke depan," katanya.
Raul membela El Real selama 15 musim dan meninggalkan klub pada 2010 lalu. Ia kemudian sempat hijrah ke Jerman dan membela Schalke 04 selama dua musim lalu pindah ke Al Sadd di Qatar. Setelah dua tahun berada di negara Timur Tengah tersebut, Raul pun kemudian pindah ke New York Cosmos pada awal musim ini.
Berbicara dengan majalah digital FIFA, The Weekly, Raul berkata bahwa ia hanya ingin berhenti setelah "tubuh saya tak mampu lagi bermain."
Ketika ditanyai tentang masa-masa membela Los Rojiblancos, Raul berkata bahwa "ada banyak sekali kenangan indah, seperti Liga Champions yang kami menangkan dengam Hierro, Luis, dan Roberto Carlos." Selain itu, Raul pun bertutur bahwa laga pertamanya juga selalu berkesan.
Di samping berbicara tentang masa bermain, Raul juga ditanyai tentang pelatih yang paling penting untuk kariernya. Ia kemudian berkata bahwa sulit untuk "hanya memilih satu saja". Namuh, ujarnya, tiga yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah Jorge Valdano, Fabio Capello, dan Vincente Del Bosque.
Meski kini telah berada di belahan dunia yang berbeda dengan El Real, Raul tetap mengikuti perkembangan mantan klubnya. "Setiap hari saya menjadi salah satu pendukungnya," kata Raul.
Namun bukan Madrid yang ada di pikirannya ketika ia pada akhirnya akan gantung sepatu. Bagi Raul yang kini menyenangi kehidupan di New York, ia justru ingin "terlibat dalam akademi Cosmos".
[ Cnn / bbcom / hbd ]
