Incumbent Mengail di Empang Keruh Golkar dan PPP
https://kabar22.blogspot.com/2015/04/incumbent-mengail-di-empang-air-keruh.html
BLOKBERITA -- Hampir setiap malam kita bisa melihat diskusi atau debat panas di layar televisi kisruh internal Partai Beringin. Golkar versi Munas Bali memanfaatkan televisi milik ARB itu, untuk menyerang DPP Golkar versi Ancol yang dipimpin Agung Laksono. Suasana makin gaduh dan panas karena Yorrys dari kubu Ancol membantah keras tudingan kubu ARB.
Bukan main bung Yorrys ini. Jago debat dan jago tengkar. Ngabalin yang suka Nyebelin dan tukang koar-koar itu pun disikat Yorrys di televisi maupun di luar televisi. Tontonan yang lucu tapi menyebalkan buat rakyat Indonesia yang sedang susah karena harga-harga barang semakin tinggi. Termasuk harga sembako yang naik tajam, sementara politisinya "cakar-cakaran" cari posisi rebutan kursi.
Kubu ARB naik pitam dan marah kepada Menkumham Yasonna Laoly asal Pulau Nias itu. Gugat sana gugat sini, bahkan lapor ke Mabes Polri segala. " Menkumham itu bukannya membuat keputusan hukum tapi keputusan politik," kata ARB gusar. " Menkumham ini harus dievaluasi oleh presiden. Malu dong kalau kalah dua kali di PTUN," kata Yusril, pengacara kubu ARB.
Begitu pun hujatan demi hujatan juga dilancarkan pengurus pusat PPP versi muktamar Jakarta kepada menkumham. Sebab menkumham dinilai tergesa-gesa, dan ngawur, mengakui kubu muktamar Surabaya yang dipimpin Romi. Menkumham dianggap menyalahgunakan kekuasaan.
Kenapa Golkar dan PPP kok dibuat kisruh seperti ini ?
Yang buat kisruh itu siapa? Yang bikin dua munas atau muktamar itu siapa? Yang bikin pengurus tandingan itu siapa ? Apa Menkumham? Saya balik bertanya. Orang Golkar dan PPP sendiri yang jadi biang kerok kekisruhan ini. Coba kalau munasnya damai, tenang, sama-sama kompak, dan solid tentu Menkumham tidak akan membuat mainan politik macam ini ?
Seyogyanya jangan sepenuhnya menyalahkan Menkumham atau Pemerintah. Salahkan Golkar sendiri. Salahkan PPP sendiri. Kenapa kok mau pecah ? Kenapa bikin dua muktamar ? Bikin dua DPP ? Lha kok menterinya yang disalahkan ? Menkumham cuman memanfaatkan momentum yang tepat di tengah konflik Golkar dan PPP itu. Bisa di ibaratkan mencoba mengail di empang air keruh siapa tahu dapat emas batangan. Gitu lohh.....
Ada pepatah klasik berbunyi; bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Kalau partainya tidak bersatu, suka kasak-kusuk dan kisruh, ya tidak bisa teguh dan akan lumpuh. Pak menteri yang juga politisi, Yasonna, sebetulnya hanya memanfaatkan bola liar yang diumpan sendiri oleh partai Golkar dan PPP. Ibarat main sepak bola, blunder itu begitu nyata. Kiper sudah salah posisi, gawang kosong, tinggal disenggol sedikit saja langsung gol. Menteri Yasonna hanya tinggal nyentil bola liar lawan yang sedang menggelinding. Siapa pun menterinya sangat mungkin akan melakukan hal yang sama dengan Yasonna. Apalagi kalau dikaitkan dengan peta kekuatan KMP dan KIH di Senayan akan semakin jelas motifnya, cuman mungkin treatment and approach-nya yang berbeda-beda.
Secara politik sangatlah bodoh kalau Menkumham langsung mengesahkan Golkar versi Bali yang jelas-jelas pimpinan koalisi merah putih (KMP) yang oposan itu. Atau mengakui kubu muktamar PPP Jakarta yang juga anggota KMP. Menkumham tentu memilih pengurus partai yang jelas-jelas mendukung pemerintah (incumbent). Rasionalitas dan kalkulasi politiknya memang mesti begitu. Jadi KIH tentu akan banyak diuntungkan secara politik kalau bisa memecah belah Golkar dan PPP, bisa jadi juga akan terjadi hal yang sama kepada PAN, Demokrat, Nasdem, dan parpol lainnya jika melihat peluang yang sama, yakni terjadi perpecahan di internal partai. Siapa yang mau berpihak kepada incumbent pasti akan dibantu. That's politics !
Bagaimana kalau Menkumham kalah di pengadilan ? Never mind. Yang jelas, PPP dan Golkar sudah acak-kadut, amburadul, tidak sesolid dulu lagi. Setidaknya Menkumham sudah bisa bikin kisruh dan bludrek kubu Golkar, PPP dan KMP sehingga tidak akan segarang dulu lagi. Namun dibalik kisruh Golkar dan PPP itu semua ada hikmah yang bisa kita ambil yakni: Bersatu parpol teguh, Bercerai jadi mainan Incumbent ! Duhh.. Gustii... Bludrekk dehh........!
Oleh : mrheal / bbcom