BLOKBERITA -- Menjadi orang miskin itu eksklusif. Meski susah, ternyata
yang menjadi miskin itu kian hari bertambah banyak. Apa nggak keren itu namanya?
Karena biasanya kan kalau lagi tren, pasti pengikutnya tambah banyak.
Nah, jangan-jangan jadi miskin juga lagi tren?
Jangan dikira jadi orang miskin itu repot. Nggak sama sekali, kok.
Malah dengan miskin kita jadi nggak perlu ngeluarin banyak uang karena
ada beberapa hal tertentu yang kita nggak boleh melakukannya. Berikut
ini, misalnya:
1. Dilarang Liburan
Hari libur ya sudah, di rumah saja duduk diam. Baca koran atau cari
hiburan yang perlu keluar biaya. Ada teman atau tetangga yang liburan ke
tempat wisata, luar kota, atau bahkan ke luar negeri? Ada artis
kemana-mana naik mobil atau jet pribadi? Ya sudah, biarkan saja dan
jangan ikut gatel pengen liburan.
Orang miskin itu dilarang liburan yang aneh-aneh seperti itu. Percuma
juga mau liburan ala-ala mereka yang punya banyak duit. Kok pakai acara
liburan segala, mending cari uang buat makan esok hari. Atau bayar
listrik dari pada waktu malam hari harus tidur gelap-gelapan karena
belum bayar.
2. Dilarang Punya Anak Banyak
Kata siapa banyak anak banyak rezeki? Kalau sedang miskin, jangan
sekali-kali punya banyak anak. Yang boleh punya banyak anak itu cuma
mereka yang punya duit banyak. Kok mau punya banyak anak, cari makan
buat diri sendiri kadang susah. Bagaimana mau ngasi makan banyak anak? Banyak anak belum tentu banyak rejeki. Punya
banyak anak itu nggak cuma mikir soal bagaimana memberi makan, tapi
juga harus dipikir bagaimana dengan pakaian mereka sehari-hari.
Kebutuhan sehari-hari anak kecil juga tidak sedikit, mereka butuh popok,
susu, dan seiring dengan ia yang semakin besar, maka anak tersebut
suatu saat juga butuh sekolah. Oh, lupa, sekolah juga dilarang bagi
orang miskin.
3. Dilarang Sekolah
Lanjut dari poin sebelumnya, orang miskin juga dilarang sekolah.
Sekolah itu perlu keluar biaya yang banyak. Ada uang SPP, uang gedung,
beli buku paket, beli LKS, belum lagi biaya angkot kalau sekolahnya jauh
atau kalau si anak minta uang jajan. Nah kan? Karena sekolah mahal, akibatnya anak-anak ikut bekerja. Ya
sudah lah, anak-anak nggak usah sekolah dan ribut mikirin pelajaran. Di
rumah saja, bantu ayah dan ibunya kerja cari uang untuk makan
sehari-hari. Percuma juga berangkat sekolah, nanti juga dapat masalah
gara-gara kurang uang untuk urusan pendidikan.
4. Dilarang Sakit
Nggak ada yang mau sakit, tapi setidaknya kalau orang kaya yang
sakit, bisa lebih cepet sembuh dan dapat pelayanan yang lebih keren.
Bisa milih ruangan ber-AC yang sudah dilengkapi televisi. Ada kamar
mandi yang tidak perlu campur dengan orang lain, kadang juga ada tempat
tidur tambahan buat anggota keluarga yang menunggu pasien. Ya kalaupun
sakit masih lebih enak lah. Jangan sampai sakit kalau miski. Kalau
orang miskin? Wah, jangan harap. Orang miskin itu dilarang sakit. Coba
saja lihat berita tentang pasien BPJS, masih ada kok pasien miskin
dengan BPJS yang akhirnya nggak mendapatkan perawatan maksimal. Masih
ingat kabar tentang seorang kakek yang diturunkan dari ambulan juga kan?
Nah, jadi orang miskin ya jangan sampai sakit.
Nah, begitulah jadi orang miskin di Indonesia. Gampang kan? Nggak
keluar banyak uang, bisa fokus bekerja buat cari makan sehari-hari. Tapi
ya itu semua adalah gambaran ironi menjadi orang miskin di negara ini.
Ya begitulah jadi orang miskin di Indonesia. Kita tahu nggak ada yang
mau menjadi orang miskin. Tapi menyelesaikan masalah seperti ini juga
cukup kompleks. Antara pemerintah yang harus tanggap, namun penduduknya
juga harus mau kerja sama untuk mengentaskan kemiskinan. Yah, semoga
saja suatu saat nanti tidak perlu lagi ada orang yang dilarang liburan,
dilarang sekolah, atau dilarang sakit. Entah kapan, tapi ya semoga saja
secepatnya. (bazz/bombastis)