Tiga Alasan yang Bisa Jadi Penyebab Kim Jong-Un Dibunuh

BLOKBERITA, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un dinilai memiliki cukup alasan untuk menghabisi kakak tirinya, Kim Jong-Nam. Salah satunya karena sosok Jong-Nam yang merupakan putra sulung mendiang Kim Jong-Il, dipandang oleh China lebih pantas memimpin Korut.

Seperti dilansir AFP, Jumat (17/2/2017), setidaknya ada tiga alasan yang bisa menjadi motif Kim Jong-Un untuk membunuh kakak tirinya. Alasan pertama, Jong-Nam yang hidup dalam pengasingan di luar Korut diketahui kerap melontarkan kritikan untuk rezim komunis itu.

Dalam buku biografinya berjudul 'My Father, Kim Jong-Il and Me' yang diterbitkan tahun 2012, Jong-Nam menyebut rezim komunis Korut akan 'runtuh' tanpa reformasi. Buku itu ditulis oleh jurnalis Jepang, Yoji Gomi, yang mewawancarai langsung Jong-Nam dalam beberapa kesempatan.

Dituliskan Gomi dalam buku itu, Jong-Nam menyebut sistem pewarisan kekuasaan Korut yang turun-temurun sebagai 'bahan tertawaan'. Tak hanya itu, Jong-Nam juga menyebut adik tirinya, Kim Jong-Un yang memimpin Korut sejak Desember 2011, tidak akan bertahan lama sebagai pemimpin.

Dalam buku itu, Jong-Nam bahkan menyebut Kim Jong-Un kurang memiliki sifat kepemimpinan dan memperkirakan adik tirinya itu akan gagal, karena tidak berpengalaman dan terlalu muda. Jong-Nam sendiri sempat dipandang sebagai pengganti ayahnya untuk memimpin Korut, hingga terjadi insiden tahun 2001. Saat itu, dia ditangkap di Tokyo, Jepang karena menggunakan paspor palsu -- untuk mengunjungi Disneyland.

Insiden itu membuat malu sang ayah, Kim Jong-Il, yang kemudian menjauhkan diri dari Jong-Nam. Akhirnya Jong-Nam mengasingkan diri keluar Korut.

Alasan kedua, dalam sistem patriarki Korut, anak sulung laki-laki dipandang sebagai ahli waris resmi dalam sebuah keluarga. Bapak pendiri Korut, Kim Il-Sung mewariskan kekuasaan pada putra sulungnya, Kim Jong-Il, pada tahun 1994 saat dia wafat. Para pengamat menyebut, status Kim Jong-Un yang hanya putra kedua dari istri ketiga Kim Jong-Il, dipandang sebagai 'noda' dalam kredibilitasnya sebagai pemimpin Korut.

"Pembunuhan (Jong-Nam), jika terkonfirmasi dilakukan Korut, menjadi pertanda kepribadian Kim Jong-Un yang paranoid," sebut anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) Kim Byung-Kee yang mengutip penjelasan tertutup direktur intelijen Korsel kepada parlemen pada Rabu (15/2).

Alasan ketiga yang bisa memicu Kim Jong-Un menghabisi kakak tirinya, menurut pengamat dari Korea Institute for National Unification, Jun Byung-Kon, adalah China. Negara ini merupakan satu-satunya sekutu diplomatik dan penyokong garis kehidupan perekonomian bagi Korut yang terisolasi.

"Bahkan setelah Kim Jong-Un menjabat, ada semacam atmosfer di China bahwa Kim Jong-Nam yang berpikiran terbuka, jauh lebih pantas menjadi pemimpin (Korut)," sebutnya.

Hal senada disampaikan pengamat Hong Hyun-Ik dari Sejong Institute di Seoul, Korsel. "Terlepas dari kritikan terbukanya untuk Korut, Jong-Nam berusia lebih tua, merupakan putra sulung yang sah... dan didukung oleh China. Itu menjadi alasan yang cukup dari sudut pandang Jong-Un untuk membunuhnya (Jong-Nam)," tegasnya.

Silsilah Dinasti Kim di Korut 



 [ mrbin / dtc / reuters ]
View

Related

HEADLINES 3425935054149362436

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item