Mengenal Sosok Antonio Guterres, Sekjen Baru PBB 2017-2022

BLOKBERITA, NEW YORK -- Mantan  Perdana Menteri Portugal, Antonio Guterres, resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang kesembilan. Seperti dilaporkan BBC, Selasa 13 Desember 201616), Guterres yang merupakan mantan PM Portugal yang juga mantan Direktur UNHCR itu akan mengambil alih kepemimpinan dari Ban Ki-moon pada tanggal 1 Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Guterres bukanlah orang baru di PBB. Dia sudah memiliki banyak pengalaman, khususnya terkait pengungsi yang ini menjadi masalah besar di dunia, termasuk Eropa. Semua kalangan berharap banyak Guterres dengan pengalamannya tersebut, bisa menuntaskan krisis pengungsi di Eropa.

Sebelum berkarier di PBB, seperti dikutip BBC, dia merupakan Perdana Menteri Portugal pada 1995-2002 dan terlibat aktif dalam upaya internasional untuk memecahkan masalah di Timor Timur dengan pelaksanaan referendum yang hasilnya memutuskan memisahkan diri dari Indonesia.

Saat pencalonan sebagai Sekjen PBB, dia berada pada peringkat pertama dari 13 calon di Dewan Keamanan PBB dan setelah proses pemilihan keenam, dewan secara mutlak mengusulkannya ke Majelis Umum untuk disahkan.

Dan Guterres merupakan yang pertama kalinya dipilih dengan diskusi terbuka, bukan pemilihan secara tertutup oleh negara-negara berpengaruh di dunia seperti pada masa sebelumnya. Saat pengambilan sumpah Guterres, para anggota Sidang Majelis Umum juga mengucapkan terima kasih kepada Ban Ki-moon dengan bertepuk tangan sambil berdiri.

Selepas tak lagi menjadi perdana menteri, Guterres memimpin UNHCR selama 10 tahun dari Desember 2005 sampai dengan Desember 2015. Selama kepemimpinannya, dia berhasil mengatasi sejumlah persoalan pengungsi, seperti pengungsi Suriah, Afganistan dan Rohingya.

Dalam krisis migran di Eropa saat jutaan warga Timur Tengah membanjiri negara-negara Barat, Guterres juga sempat mengurusi masalah tersebut sebelum masa jabatannya berakhir pada Desember 2015 lalu.

Guterres yang menjabat sebagai PM Portugal periode 1995-2002 tersebut, akan menjadi mantan kepala pemerintahan pertama yang menjadi Sekjen PBB. Selama ini, posisi sekjen PBB kerap dipegang mantan Menteri Luar Negeri.

Dengan resminya Guterres menjadi Sekjen PBB,komunitas internasional pun berharap PBB usai kepemimpinan Ban Ki-moon, dapat bertransformasi menjadi institusi yang lebih baik. Apalagi, tugas dan tantangan yang dihadapi PBB saat ini sangat beragam dan cukup, mulai dari kasus ISIS sampai dengan konflik Suriah.

Belum lagi, kasus lama seperti konflik Israel-Palestina juga akan menjadi PR yang harus dituntaskan sekjen baru Guterres. Keinginan Guterres untuk mereformasi PBB merupakan bukti Sekjen baru PBB mendengar suara-suara di kalangan anggota PBB.  (elvin/pr/kmps/bbc/dtc)
View

Related

GLOBAL 9160246707288268337

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item