Pengamat Inteljen: Lion Air Tidak Punya Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara !

JAKARTA, BLOKBERITA -- Lolosnya ratusan penumpang Lion Air dari Singapura lewat Terminal-1 Domestik Bandara Soekarno-Hatta patut dicurigai. Untuk itu masyarakat berharap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memeriksa manajemen dan pemilik maskapai penerbangan Lion Air yang dengan sengaja menurunkan penumpang internasional di terminal domestik yang lepas dari pemeriksaan imigrasi.

Pengamat Inteljen, Soleman Ponto di Metro TV menilai lion air telah melakukan tindakan yang sangat riskan.
" Ini jelas menunjukkan kalau Lion Air tidak punya tanggung-jawab kepada bangsa dan negara kita, karena ini bisa mengakibatkan hal-hal yang berbahaya seperti penyelundupan narkoba besar-besaran," tandasnya di acara dialog Metro TV pukul 19.15 WIB 16/5/2016.

Hal ini senada juga disampaikan oleh pengamat penerbangan Alvin Lie, yang menyatakan bukan hanya pihak maskapai penerbangan yang lalai dalam hal ini. Ia menyebut ada empat pihak yang berperan sehingga kesalahan prosedur ini terjadi.

“ Satu, dari pihak Lion Air. Dua, dari pihak ground handling yang mengatur bagasi dan sebagainya, juga dari pihak Angkasa Pura bagaiman pengawasannya. Satu lagi pihak otoritas bandara,” kata Alvin kepada wartawan, Minggu (15/5/2016).

Alvin melanjutkan, peristiwa lolosnya penumpang asing beserta barang bawaannya dari pemeriksaan merupakan insiden yang serius. Sebab, jika para penumpang tersebut terdapat orang maupun barang yang berbahaya, maka dampaknya bisa sangat mengkhawatirkan.

“ Saya menilai peristiwa ini sangat serius, karena bisa meloloskan tanpa melalui imigrasi dan barang tanpa melalui bea cukai. Kalau manusia dan barang yang dilarang atau berbahaya masuk tanpa pengawasan, dampaknya akan serius,” lanjut dia.

Alvin pun menilai ada yang tidak beres dalam koordinasi antara lembga-lembaga yang bertugas melakukan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta, sehingga perlu ditinjau kemnali sistem operasional di sana. Ia pun menyarakankan agar pihak maskapai Lion Air terutama, untuk mengevaluasi internal manajemennya, agar kesalahan fatal semacam ini tak kembali terulang.

“ Saya kira perlu meninjau kembali sistem operasional di bandara Soekarno-Hatta untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi ke depan. Lion Air juga, ini kan kelalaian yang sengat serius, perlu dievaluasi manajemen mereka,” tutup Alvin.

Terpisah, pengusaha nasional, Poppy Dharsono juga mengomentari insiden Lion Air kepada pers di Jakarta, Minggu (15/5)
“ Pihak imigrasi dan kepolisian jangan diam terhadap ratusan orang yang sudah masuk dari Singapura lewat terminal domestik itu. Siapa mereka sehingga Lion Air berani menurunkan mereka di jalur domestik yang bebas dari imigrasi dan pabean,” ujarnya. 

Ia mengingatkan bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah  pintu masuk resmi ke  Indonesia yang sudah dikenal oleh dunia internasional yang memiliki pengawasan dan pengamanan yang ekstra ketat. Kalau lewat pintu masuk resmi bisa ditembus tanpa imigrasi dan pabean dengan cara seperti yang difasilitasi oleh Lion Air, maka penerbangan Lion Air berhasil mempromosikan siapapun silahkan datang ke Indonesia, tanpa imigrasi ataupun pabean. 

“ Kalau dibiarkan maka siapapun orang asing dengan Lion Air bisa masuk Indonesia sehingga tidak perlu lewat imigrasi dan pabean. Hebar bener. Mungkin karena pemiliknya dekat dan berada dalam kekuasaan sehingga punya kebebasan untuk melanggar peraturan,” ujarnya. 

Poppy Dharsono mengingatkan agar para pengusaha nasional menjalankan bisnis dengan wajar dan tidak melanggar peraturan. Pemerintah juga dituntut untuk tegas dan tidak pandang bulu pada pengusaha walaupun dekat dengan kekuasaan. 

“Diatas segalanya adalah kedaulatan bangsa dan negara. Yang dilakukan oleh Lion Air itu membobol kedaulatan, keamanan dan pertahanan negara,” tegasnnya. 

Sebelumnya Natalie, seorang penumpang dari pesawat Lion Air JT 161 di atas melaporkan masuknya pesawat dari Singapura pada pukul 18.50 dan tiba pukul 19.35. 

“Anak saya Natalie berangkat tanggal 10 Mei dari Singapore 18.50 menggunakan pesawat Lion Air JT 161 tiba di Jakarta 19.35 WIB. Pesawat ini mendarat tidak di Terminal II sebagaimana lazimnya kedatangan dari luar negeri melainkan pesawat  mendarat di Terminal I, Terminal domestik,” ujar Zara Zetira, ibu dari Natalie kepada pers di Jakarta, (15/5).

Tak Lazim 

Zara menjelaskan bahwa para penumpang tidak diarahkan sebagaimana mestinya yang sudah menjadi prosedur baku bagi penumpang yang baru masuk dari luar negeri.

“ Anak saya dan penumpang warga negara asing tidak diarahkan oleh petugas ground crew Lion Air untuk cap paspor imigrasi, yang seharusnya menjadi protokol wajib bagi airlines yang berasal dari luar negeri. Apakah ini lazim? Penumpang penerbangan dari luar negeri mendarat di terminal domestik tanpa melewati pos imigrasi? Jika ini lazim, tidakkah berpengaruh pada keamanan negara, andai ada warga asing penyusup tanpa izin?” ujarnya. 

Zara merasa heran, sebab, pihak Lion Air bisa sangat abai mengenai hal ini. Menurutnya, jika ini terjadi pada Bandara Halim Perdanakusumah, dimana juga terdapat penerbangan militer, akan sangat membahayakan keselamatan negara. 

" Jika ini lazim, tidakkah berpengaruh pada keamanan negara, andai ada warga asing penyusup tanpa izin? Bagaimana ya bila nanti sepenuhnya Lion Air menguasai Halim Perdanakusumah, waga negara asing bebas masuk juga tanpa pos imigrasi?" lanjut Zara. 

Kesalahan Lion 

Sementara itu,  Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mendalami insiden salah turun penumpang pesawat Lion Air penerbangan internasional tujuan Singapura-Jakarta di terminal domestik yang semestinya di terminal internasional. 

Hal ini lantaran penumpang semestinya melewati pos imigrasi terlebih dahulu sebagaimana berlaku untuk kedatangan internasional guna mencegah penyelundupan orang asing.
“ Teman-teman imigrasi Soekarno Hatta sedang mendalami kasus tersebut,” kata Kepala Humas Dirjen Imigrasi Heru Santoso kepada pers, Sabtu (14/5). 

Ia mengakui ada kesalahan dari pihak Lion Air yang menurunkan penumpangnya di terminal 1 dari semestinya di terminal 2. Atas hal ini juga, pihak Lion Air sedang dimintai keterangan atas kejadian ini. Sementara, untuk penumpang yang diduga lolos dari pos imigrasi, pihaknya memastikan akan mencarinya.

“ Sebagian penumpang sudah bisa dipanggil kembali untuk dibawa ke Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno Hatta, dan sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian hal ini adalah kesalahan dari alat angkut dan menjadi tanggung jawab Lion Air,” katanya. 

Sementara, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara Soetta Alif Suadi mengatakan berdasarkan informasi dari pihak Lion dan AP2, bahwa pesawat JT 161 dari Singapura pada pada Selasa (10/5) parkir di R51 yang diketahui sebagai remote area). 

Dalam proses penjemputan diakuinya ada kesalahan oleh sopir bus yang membawa penumpang salah turun di terminal 1 atau domestik. 

“ Tapi kemudian disadari salah dan penumpang naik bus kembali dan dibawa ke terminal 2 untuk clearance CIQ, atas kasus ini akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Alif.
[bin/gram/metrotv/okez/bgcom]
View

Related

NASIONAL 4324817313488453705

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item