Ironis, Negara Disubsidi Rakyat, Harga BBM Turunnya Minim

JAKARTA, BLOKBERITA -- Pemerintah menurunkan harga BBM per April ini. hanya saja, angka penurunannya tak signifikan alias minim.

Menanggapi hal ini, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto mengatakan, sekarang eranya telah berubah. Dulu, pemerintah mensubsisdi BBM untuk rakyat, sekarang rakyat mensubsidi pemerintah. Ini tergambar dari minimnya penurunan harga BBM.

" Meminjam istilah anak muda, penurunan harga BBM saat ini 'kentang', alias kena tanggung," papar Akhmad di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Padahal, lanjut Akhmad, harga minyak dunia yang terus merosot, seharusnya bisa menurunkan harga BBM di dalam negeri dalam jumlah yang signifikan.

Selanjutnya dirinya membeberkan hitung-hitungannya. Saat ini, harga minyak mentah dunia berada di kisaran US$ 40 per barel. Sementara, harga BBM di Indonesia saat ini, setara dengan harga minyak dunia sebesar US$ 100 per barel. "Artinya, apa? Ya, rakyatlah yang kini mensubdisi BBM kepada negara," papar Akbar.

Kata Akhmad, pemerintah saat ini, sedang berencana menurunkan harga BMM per 1 April, tapi kenapa penurunannya tidak sampai pada level keekonomian BBM sekarang. " Sekarang bukan pemerintah yang menyubsidi rakyat, tapi rakyat yang menyubsidi negara," kata Akhmad.

Kebijakan pemerintah saat ini juga dinilai memberikan beban tersendiri bagi masyarakat. Pemerintah pun dianggap masih belum konsisten untuk menetapkan harga BBM sesuai harga minyak mentah dunia.

" Dulu pemerintah ingin harga minyak harus sesuai dengan harga pasar. Sekarang malah tidak turun dan mengambil keuntungan dengan meminta subsidi dari masyarakat," tandasnya. [bin/inilah]

ILAHCOM, Jakarta - Pemerintah menurunkan harga BBM per April ini. hanya saja, angka penurunannya tak signifikan alias irit.
Menanggapi hal ini, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto mengatakan, sekarang eranya telah berubah. Dulu, pemerintah mensubsisdi BBM untuk rakyat, sekarang rakyat mensubsidi pemerintah. Ini tergambar dari minimnya penurunan harga BBM. "Meminjam istilah anak muda, penurunan harga BBM saat ini 'kentang', alias kena tanggung," papar Akhmad di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Padahal, lanjut Akhmad, harga minyak dunia yang terus merosot, seharusnya bisa menurunkan harga BBM di dalam negeri dalam jumlah yang signifikan.
Selanjutnya dirinya membeberkan hitung-hitungannya. Saat ini, harga minyak mentah dunia berada di kisaran US$ 40 per barel. Sementara, harga BBM di Indonesia saat ini, setara dengan harga minyak dunia sebesar US$ 100 per barel. "Artinya, apa? Ya, rakyatlah yang kini mensubdisi BBM kepada negara," papar Akbar.
Kata Akhmad, pemerintah saat ini, sedang berencana menurunkan harga BMM per 1 April, tapi kenapa penurunannya tidak sampai pada level keekonomian BBM sekarang. "Sekarang bukan pemerintah yang menyubsidi rakyat, tapi rakyat yang menyubsidi negara," kata Akhmad.
Kebijakan pemerintah saat ini juga dinilai memberikan beban tersendiri bagi masyarakat. Pemerintah pun dianggap masih belum konsisten untuk menetapkan harga BBM sesuai harga minyak mentah dunia.
"Dulu pemerintah ingin harga minyak harus sesuai dengan harga pasar. Sekarang malah tidak turun dan mengambil keuntungan dengan meminta subsidi dari masyarakat," tandasnya.[ipe]
- See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2284401/rakyat-mensubsidi-negara-harga-bbm-turunnya-irit#sthash.1dhAYq7T.dpuf
View

Related

NASIONAL 8833001483777436348

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item