Menguak Tabir Tujuh Keajaiban Rezeki
https://kabar22.blogspot.com/2016/01/menguak-tabir-tujuh-keajaiban-rezeki.html
BLOKBERITA -- Merengkuh rezeki yang melimpah dan barokah dari Sang Maha Pemberi Rezeki niscaya menjadi salah satu impian dan doa yang terus menerus dilantunkan. Dalam keheningan Subuh atau dalam sepertiga malam, ketika kesunyian terasa begitu syahdu.
Dengan rezeki kita lalu bisa berbagi : menyekolahkan anak yatim, memberangkatkan kedua orang tua umroh, atau mungkin sekedar urunan membeli semen buat membangun perpustakaan umum di desa kelahiran.
Dalam sajian kali ini, saya ingin mengajak Anda semua berkelana : menapak-tilasi jejak-jejak 7 keajaiban rezeki yang mungkin bisa kita singgahi. Sebelum berkelana lebih jauh, silakan diminum dulu teh poci hangatnya.
Judul tulisan ini saya ambil dari judul buku fenomenal karangan Ippho Santosa yakni 7 Keajaiban Rezeki. Isi buku itu sendiri bersifat timeless : selalu akan relevan hingga akhir jaman. Di dalamnya, dibentangkan 7 pilar yang akan menentukan jalan rezeki di hadapan hidup kita.
Dalam tulisan ringkas ini, saya hanya akan mengeksplorasi 4 pilar keajaiban diantaranya (sebab 4 dimensi inilah yang menurut amatan saya yang bersifat paling fundamental).
Keajaiban # 1 : Sidik Jari Kemenangan. Pilar pertama ini berkaitan erat dengan diri Anda sendiri. Setiap insan adalah unik. Setiap insan, termasuk Anda, pasti punya “sidik jari kemenangan” yang telah tertanam dalam raga.
Tugas Anda adalah menelusuri potensi kekuatan yang telah ada itu untuk menjelma menjadi “pembeda abadi” diri Anda : semacam peran, prestasi, karya dan kontribusi unik yang bisa Anda pahat dalam jejak kehidupan profesional Anda.
What are your unique talents? What are your potential strenghts? Pertanyaan semacam ini akan membawa kita untuk bisa merajut “pembeda abadi”. Lalu, pembeda inilah yang mesti dijelmakan sebagai jembatan untuk merengkuh keberlimpahan rezeki yang barokah.
Kejaiban # 2 : Sepasang Bidadari. Ini semacam metafora untuk menyebut peran krusial “sepasang bidadari” dalam jalan rezeki kita, yakni : ibunda tersayang dan istri tercinta (atau suami kalau Anda perempuan).
Sungguh, tak ada yang lebih barokah dan menggugah semangat selain doa khusyu yang dilantunkan oleh ibunda dan istri tercinta (teriring doa bagi Anda yang telah ditinggal ibunda tersayang…).
Lantunan doa ibu agar sang anak yang dibanggakan bisa menjemput rezeki yang halal dan berfaedah bagi keluarga. Lantunan doa dari istri tercinta untuk keberkahan hidup Ayah demi masa depan anak-anak tercinta.
Tidakkah lantunan doa sepasang bidadari itu jauh lebih powerful dibanding 1001 buku motivasi? Tidakkah lantunan doa khusyu itu bisa menejelma menjadi stimulator permanen yang akan terus memperkaya jiwa dan semangat berkarya?
Keajaiban rezeki selalu penuh misteri. Dan lantunan doa sang ibu serta istri tersayang bagaikan sepasang bidadari di langit yang membukakan pintu keberkahan bagi jalan hidup kita.
Keajaiban # 3 : Pelangi Ikhtiar. Ketika pembeda abadi sudah dijahit, dan limpahan doa dari sepasang bidadari terus berkumandang dengan syahdu; maka pelangi ikhtiar mesti segera dikibarkan.
Itulah segenap jejak ikhtiar yang harus terus di-pahatkan. Itulah setiap tapak usaha tanpa kenal lelah yang terus berderap. Limpahan rezeki yang telah di-imajinasikan, memang harus segera ditopang dengan ikhtiar nyata agar tak berhenti menjadi fatamorgana.
Ya, action konkrit mesti segera dijejak-kan. Disinilah kemudian bias pelangi muncul, dalam warna-warni indah bernama : ketangguhan mental, keuletan, dan ikhtiar yang istiqomah.
Keajaiban # 4 : Perisai Langit. Keajaiban berikutnya yang disebut dalam buku itu adalah “perisai langit”. Sebuah perisai kokoh yang akan melindungi kita demi menuju jalan rezeki yang barokah. Melindungi kita dari jalan rezeki yang hina, berlumuran dosa, dan penuh dengan kenistaan.
Dan perisai yang kokoh itu hanya bisa dibangun diatas niat mulia untuk terus menerus berbuat kebaikan, menebar kemuliaan, dan senantiasa berkhidmat pada Yang Maha Menguasai Semesta.
Terus bersyukur, tekun beribadah, dan rajin bersedekah adalah bahan baku yang mungkin harus selalu dimasak demi hadirnya perisai langit yang tangguh.
Demikianlah, sodara-sodaraku, empat pilar keajaiban rezeki yang patut direnungkan. Empat pilar inilah yang mestinya bisa dijalankan secara simultan demi hadirnya keberlimpahan rezeki yang barokah nan berfaedah bagi sesama. (bmw/kft)
KONFRONTASI-Merengkuh
rezeki yang melimpah dan barokah dari Sang Maha Pemberi Rezeki niscaya
menjadi salah satu impian dan doa yang terus menerus dilantunkan. Dalam
keheningan Subuh atau dalam sepertiga malam, ketika kesunyian terasa
begitu syahdu.
Dengan rezeki kita lalu bisa berbagi : menyekolahkan anak yatim, memberangkatkan kedua orang tua umroh, atau mungkin sekedar urunan membeli semen buat membangun perpustakaan umum di desa kelahiran.
Dalam sajian kali ini, saya ingin mengajak Anda semua berkelana : menapak-tilasi jejak-jejak 7 keajaiban rezeki yang mungkin bisa kita singgahi. Sebelum berkelana lebih jauh, silakan diminum dulu teh poci hangatnya.
Judul tulisan ini saya ambil dari judul buku fenomenal karangan Ippho Santosa yakni 7 Keajaiban Rezeki. Isi buku itu sendiri bersifat timeless : selalu akan relevan hingga akhir jaman. Di dalamnya, dibentangkan 7 pilar yang akan menentukan jalan rezeki di hadapan hidup kita.
Dalam tulisan ringkas ini, saya hanya akan mengeksplorasi 4 pilar keajaiban diantaranya (sebab 4 dimensi inilah yang menurut amatan saya yang bersifat paling fundamental).
Keajaiban # 1 : Sidik Jari Kemenangan. Pilar pertama ini berkaitan erat dengan diri Anda sendiri. Setiap insan adalah unik. Setiap insan, termasuk Anda, pasti punya “sidik jari kemenangan” yang telah tertanam dalam raga.
Tugas Anda adalah menelusuri potensi kekuatan yang telah ada itu untuk menjelma menjadi “pembeda abadi” diri Anda : semacam peran, prestasi, karya dan kontribusi unik yang bisa Anda pahat dalam jejak kehidupan profesional Anda.
What are your unique talents? What are your potential strenghts? Pertanyaan semacam ini akan membawa kita untuk bisa merajut “pembeda abadi”. Lalu, pembeda inilah yang mesti dijelmakan sebagai jembatan untuk merengkuh keberlimpahan rezeki yang barokah.
Kejaiban # 2 : Sepasang Bidadari. Ini semacam metafora untuk menyebut peran krusial “sepasang bidadari” dalam jalan rezeki kita, yakni : ibunda tersayang dan istri tercinta (atau suami kalau Anda perempuan).
Sungguh, tak ada yang lebih barokah dan menggugah semangat selain doa khusyu yang dilantunkan oleh ibunda dan istri tercinta (teriring doa bagi Anda yang telah ditinggal ibunda tersayang…).
Lantunan doa ibu agar sang anak yang dibanggakan bisa menjemput rezeki yang halal dan berfaedah bagi keluarga. Lantunan doa dari istri tercinta untuk keberkahan hidup Ayah demi masa depan anak-anak tercinta.
Tidakkah lantunan doa sepasang bidadari itu jauh lebih powerful dibanding 1001 buku motivasi? Tidakkah lantunan doa khusyu itu bisa menejelma menjadi stimulator permanen yang akan terus memperkaya jiwa dan semangat berkarya?
Keajaiban rezeki selalu penuh misteri. Dan lantunan doa sang ibu serta istri tersayang bagaikan sepasang bidadari di langit yang membukakan pintu keberkahan bagi jalan hidup kita.
Keajaiban # 3 : Pelangi Ikhtiar. Ketika pembeda abadi sudah dijahit, dan limpahan doa dari sepasang bidadari terus berkumandang dengan syahdu; maka pelangi ikhtiar mesti segera dikibarkan.
Itulah segenap jejak ikhtiar yang harus terus di-pahatkan. Itulah setiap tapak usaha tanpa kenal lelah yang terus berderap. Limpahan rezeki yang telah di-imajinasikan, memang harus segera ditopang dengan ikhtiar nyata agar tak berhenti menjadi fatamorgana.
Ya, action konkrit mesti segera dijejak-kan. Disinilah kemudian bias pelangi muncul, dalam warna-warni indah bernama : ketangguhan mental, keuletan, dan ikhtiar yang istiqomah.
Keajaiban # 4 : Perisai Langit. Keajaiban berikutnya yang disebut dalam buku itu adalah “perisai langit”. Sebuah perisai kokoh yang akan melindungi kita demi menuju jalan rezeki yang barokah. Melindungi kita dari jalan rezeki yang hina, berlumuran dosa, dan penuh dengan kenistaan.
Dan perisai yang kokoh itu hanya bisa dibangun diatas niat mulia untuk terus menerus berbuat kebaikan, menebar kemuliaan, dan senantiasa berkhidmat pada Yang Maha Menguasai Semesta.
Terus bersyukur, tekun beribadah, dan rajin bersedekah adalah bahan baku yang mungkin harus selalu dimasak demi hadirnya perisai langit yang tangguh.
Demikianlah, sodara-sodaraku, empat pilar keajaiban rezeki yang patut direnungkan. Empat pilar inilah yang mestinya bisa dijalankan secara simultan demi hadirnya keberlimpahan rezeki yang barokah nan berfaedah bagi sesama.
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/enterpreunership/menyimak-tujuh-keajaiban-rezeki#sthash.2H5gDC0Q.dpuf
Dengan rezeki kita lalu bisa berbagi : menyekolahkan anak yatim, memberangkatkan kedua orang tua umroh, atau mungkin sekedar urunan membeli semen buat membangun perpustakaan umum di desa kelahiran.
Dalam sajian kali ini, saya ingin mengajak Anda semua berkelana : menapak-tilasi jejak-jejak 7 keajaiban rezeki yang mungkin bisa kita singgahi. Sebelum berkelana lebih jauh, silakan diminum dulu teh poci hangatnya.
Judul tulisan ini saya ambil dari judul buku fenomenal karangan Ippho Santosa yakni 7 Keajaiban Rezeki. Isi buku itu sendiri bersifat timeless : selalu akan relevan hingga akhir jaman. Di dalamnya, dibentangkan 7 pilar yang akan menentukan jalan rezeki di hadapan hidup kita.
Dalam tulisan ringkas ini, saya hanya akan mengeksplorasi 4 pilar keajaiban diantaranya (sebab 4 dimensi inilah yang menurut amatan saya yang bersifat paling fundamental).
Keajaiban # 1 : Sidik Jari Kemenangan. Pilar pertama ini berkaitan erat dengan diri Anda sendiri. Setiap insan adalah unik. Setiap insan, termasuk Anda, pasti punya “sidik jari kemenangan” yang telah tertanam dalam raga.
Tugas Anda adalah menelusuri potensi kekuatan yang telah ada itu untuk menjelma menjadi “pembeda abadi” diri Anda : semacam peran, prestasi, karya dan kontribusi unik yang bisa Anda pahat dalam jejak kehidupan profesional Anda.
What are your unique talents? What are your potential strenghts? Pertanyaan semacam ini akan membawa kita untuk bisa merajut “pembeda abadi”. Lalu, pembeda inilah yang mesti dijelmakan sebagai jembatan untuk merengkuh keberlimpahan rezeki yang barokah.
Kejaiban # 2 : Sepasang Bidadari. Ini semacam metafora untuk menyebut peran krusial “sepasang bidadari” dalam jalan rezeki kita, yakni : ibunda tersayang dan istri tercinta (atau suami kalau Anda perempuan).
Sungguh, tak ada yang lebih barokah dan menggugah semangat selain doa khusyu yang dilantunkan oleh ibunda dan istri tercinta (teriring doa bagi Anda yang telah ditinggal ibunda tersayang…).
Lantunan doa ibu agar sang anak yang dibanggakan bisa menjemput rezeki yang halal dan berfaedah bagi keluarga. Lantunan doa dari istri tercinta untuk keberkahan hidup Ayah demi masa depan anak-anak tercinta.
Tidakkah lantunan doa sepasang bidadari itu jauh lebih powerful dibanding 1001 buku motivasi? Tidakkah lantunan doa khusyu itu bisa menejelma menjadi stimulator permanen yang akan terus memperkaya jiwa dan semangat berkarya?
Keajaiban rezeki selalu penuh misteri. Dan lantunan doa sang ibu serta istri tersayang bagaikan sepasang bidadari di langit yang membukakan pintu keberkahan bagi jalan hidup kita.
Keajaiban # 3 : Pelangi Ikhtiar. Ketika pembeda abadi sudah dijahit, dan limpahan doa dari sepasang bidadari terus berkumandang dengan syahdu; maka pelangi ikhtiar mesti segera dikibarkan.
Itulah segenap jejak ikhtiar yang harus terus di-pahatkan. Itulah setiap tapak usaha tanpa kenal lelah yang terus berderap. Limpahan rezeki yang telah di-imajinasikan, memang harus segera ditopang dengan ikhtiar nyata agar tak berhenti menjadi fatamorgana.
Ya, action konkrit mesti segera dijejak-kan. Disinilah kemudian bias pelangi muncul, dalam warna-warni indah bernama : ketangguhan mental, keuletan, dan ikhtiar yang istiqomah.
Keajaiban # 4 : Perisai Langit. Keajaiban berikutnya yang disebut dalam buku itu adalah “perisai langit”. Sebuah perisai kokoh yang akan melindungi kita demi menuju jalan rezeki yang barokah. Melindungi kita dari jalan rezeki yang hina, berlumuran dosa, dan penuh dengan kenistaan.
Dan perisai yang kokoh itu hanya bisa dibangun diatas niat mulia untuk terus menerus berbuat kebaikan, menebar kemuliaan, dan senantiasa berkhidmat pada Yang Maha Menguasai Semesta.
Terus bersyukur, tekun beribadah, dan rajin bersedekah adalah bahan baku yang mungkin harus selalu dimasak demi hadirnya perisai langit yang tangguh.
Demikianlah, sodara-sodaraku, empat pilar keajaiban rezeki yang patut direnungkan. Empat pilar inilah yang mestinya bisa dijalankan secara simultan demi hadirnya keberlimpahan rezeki yang barokah nan berfaedah bagi sesama.
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/enterpreunership/menyimak-tujuh-keajaiban-rezeki#sthash.2H5gDC0Q.dpuf
KONFRONTASI-Merengkuh
rezeki yang melimpah dan barokah dari Sang Maha Pemberi Rezeki niscaya
menjadi salah satu impian dan doa yang terus menerus dilantunkan. Dalam
keheningan Subuh atau dalam sepertiga malam, ketika kesunyian terasa
begitu syahdu.
Dengan rezeki kita lalu bisa berbagi : menyekolahkan anak yatim, memberangkatkan kedua orang tua umroh, atau mungkin sekedar urunan membeli semen buat membangun perpustakaan umum di desa kelahiran.
Dalam sajian kali ini, saya ingin mengajak Anda semua berkelana : menapak-tilasi jejak-jejak 7 keajaiban rezeki yang mungkin bisa kita singgahi. Sebelum berkelana lebih jauh, silakan diminum dulu teh poci hangatnya.
Judul tulisan ini saya ambil dari judul buku fenomenal karangan Ippho Santosa yakni 7 Keajaiban Rezeki. Isi buku itu sendiri bersifat timeless : selalu akan relevan hingga akhir jaman. Di dalamnya, dibentangkan 7 pilar yang akan menentukan jalan rezeki di hadapan hidup kita.
Dalam tulisan ringkas ini, saya hanya akan mengeksplorasi 4 pilar keajaiban diantaranya (sebab 4 dimensi inilah yang menurut amatan saya yang bersifat paling fundamental).
Keajaiban # 1 : Sidik Jari Kemenangan. Pilar pertama ini berkaitan erat dengan diri Anda sendiri. Setiap insan adalah unik. Setiap insan, termasuk Anda, pasti punya “sidik jari kemenangan” yang telah tertanam dalam raga.
Tugas Anda adalah menelusuri potensi kekuatan yang telah ada itu untuk menjelma menjadi “pembeda abadi” diri Anda : semacam peran, prestasi, karya dan kontribusi unik yang bisa Anda pahat dalam jejak kehidupan profesional Anda.
What are your unique talents? What are your potential strenghts? Pertanyaan semacam ini akan membawa kita untuk bisa merajut “pembeda abadi”. Lalu, pembeda inilah yang mesti dijelmakan sebagai jembatan untuk merengkuh keberlimpahan rezeki yang barokah.
Kejaiban # 2 : Sepasang Bidadari. Ini semacam metafora untuk menyebut peran krusial “sepasang bidadari” dalam jalan rezeki kita, yakni : ibunda tersayang dan istri tercinta (atau suami kalau Anda perempuan).
Sungguh, tak ada yang lebih barokah dan menggugah semangat selain doa khusyu yang dilantunkan oleh ibunda dan istri tercinta (teriring doa bagi Anda yang telah ditinggal ibunda tersayang…).
Lantunan doa ibu agar sang anak yang dibanggakan bisa menjemput rezeki yang halal dan berfaedah bagi keluarga. Lantunan doa dari istri tercinta untuk keberkahan hidup Ayah demi masa depan anak-anak tercinta.
Tidakkah lantunan doa sepasang bidadari itu jauh lebih powerful dibanding 1001 buku motivasi? Tidakkah lantunan doa khusyu itu bisa menejelma menjadi stimulator permanen yang akan terus memperkaya jiwa dan semangat berkarya?
Keajaiban rezeki selalu penuh misteri. Dan lantunan doa sang ibu serta istri tersayang bagaikan sepasang bidadari di langit yang membukakan pintu keberkahan bagi jalan hidup kita.
Keajaiban # 3 : Pelangi Ikhtiar. Ketika pembeda abadi sudah dijahit, dan limpahan doa dari sepasang bidadari terus berkumandang dengan syahdu; maka pelangi ikhtiar mesti segera dikibarkan.
Itulah segenap jejak ikhtiar yang harus terus di-pahatkan. Itulah setiap tapak usaha tanpa kenal lelah yang terus berderap. Limpahan rezeki yang telah di-imajinasikan, memang harus segera ditopang dengan ikhtiar nyata agar tak berhenti menjadi fatamorgana.
Ya, action konkrit mesti segera dijejak-kan. Disinilah kemudian bias pelangi muncul, dalam warna-warni indah bernama : ketangguhan mental, keuletan, dan ikhtiar yang istiqomah.
Keajaiban # 4 : Perisai Langit. Keajaiban berikutnya yang disebut dalam buku itu adalah “perisai langit”. Sebuah perisai kokoh yang akan melindungi kita demi menuju jalan rezeki yang barokah. Melindungi kita dari jalan rezeki yang hina, berlumuran dosa, dan penuh dengan kenistaan.
Dan perisai yang kokoh itu hanya bisa dibangun diatas niat mulia untuk terus menerus berbuat kebaikan, menebar kemuliaan, dan senantiasa berkhidmat pada Yang Maha Menguasai Semesta.
Terus bersyukur, tekun beribadah, dan rajin bersedekah adalah bahan baku yang mungkin harus selalu dimasak demi hadirnya perisai langit yang tangguh.
Demikianlah, sodara-sodaraku, empat pilar keajaiban rezeki yang patut direnungkan. Empat pilar inilah yang mestinya bisa dijalankan secara simultan demi hadirnya keberlimpahan rezeki yang barokah nan berfaedah bagi sesama.
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/enterpreunership/menyimak-tujuh-keajaiban-rezeki#sthash.2H5gDC0Q.dpuf
Dengan rezeki kita lalu bisa berbagi : menyekolahkan anak yatim, memberangkatkan kedua orang tua umroh, atau mungkin sekedar urunan membeli semen buat membangun perpustakaan umum di desa kelahiran.
Dalam sajian kali ini, saya ingin mengajak Anda semua berkelana : menapak-tilasi jejak-jejak 7 keajaiban rezeki yang mungkin bisa kita singgahi. Sebelum berkelana lebih jauh, silakan diminum dulu teh poci hangatnya.
Judul tulisan ini saya ambil dari judul buku fenomenal karangan Ippho Santosa yakni 7 Keajaiban Rezeki. Isi buku itu sendiri bersifat timeless : selalu akan relevan hingga akhir jaman. Di dalamnya, dibentangkan 7 pilar yang akan menentukan jalan rezeki di hadapan hidup kita.
Dalam tulisan ringkas ini, saya hanya akan mengeksplorasi 4 pilar keajaiban diantaranya (sebab 4 dimensi inilah yang menurut amatan saya yang bersifat paling fundamental).
Keajaiban # 1 : Sidik Jari Kemenangan. Pilar pertama ini berkaitan erat dengan diri Anda sendiri. Setiap insan adalah unik. Setiap insan, termasuk Anda, pasti punya “sidik jari kemenangan” yang telah tertanam dalam raga.
Tugas Anda adalah menelusuri potensi kekuatan yang telah ada itu untuk menjelma menjadi “pembeda abadi” diri Anda : semacam peran, prestasi, karya dan kontribusi unik yang bisa Anda pahat dalam jejak kehidupan profesional Anda.
What are your unique talents? What are your potential strenghts? Pertanyaan semacam ini akan membawa kita untuk bisa merajut “pembeda abadi”. Lalu, pembeda inilah yang mesti dijelmakan sebagai jembatan untuk merengkuh keberlimpahan rezeki yang barokah.
Kejaiban # 2 : Sepasang Bidadari. Ini semacam metafora untuk menyebut peran krusial “sepasang bidadari” dalam jalan rezeki kita, yakni : ibunda tersayang dan istri tercinta (atau suami kalau Anda perempuan).
Sungguh, tak ada yang lebih barokah dan menggugah semangat selain doa khusyu yang dilantunkan oleh ibunda dan istri tercinta (teriring doa bagi Anda yang telah ditinggal ibunda tersayang…).
Lantunan doa ibu agar sang anak yang dibanggakan bisa menjemput rezeki yang halal dan berfaedah bagi keluarga. Lantunan doa dari istri tercinta untuk keberkahan hidup Ayah demi masa depan anak-anak tercinta.
Tidakkah lantunan doa sepasang bidadari itu jauh lebih powerful dibanding 1001 buku motivasi? Tidakkah lantunan doa khusyu itu bisa menejelma menjadi stimulator permanen yang akan terus memperkaya jiwa dan semangat berkarya?
Keajaiban rezeki selalu penuh misteri. Dan lantunan doa sang ibu serta istri tersayang bagaikan sepasang bidadari di langit yang membukakan pintu keberkahan bagi jalan hidup kita.
Keajaiban # 3 : Pelangi Ikhtiar. Ketika pembeda abadi sudah dijahit, dan limpahan doa dari sepasang bidadari terus berkumandang dengan syahdu; maka pelangi ikhtiar mesti segera dikibarkan.
Itulah segenap jejak ikhtiar yang harus terus di-pahatkan. Itulah setiap tapak usaha tanpa kenal lelah yang terus berderap. Limpahan rezeki yang telah di-imajinasikan, memang harus segera ditopang dengan ikhtiar nyata agar tak berhenti menjadi fatamorgana.
Ya, action konkrit mesti segera dijejak-kan. Disinilah kemudian bias pelangi muncul, dalam warna-warni indah bernama : ketangguhan mental, keuletan, dan ikhtiar yang istiqomah.
Keajaiban # 4 : Perisai Langit. Keajaiban berikutnya yang disebut dalam buku itu adalah “perisai langit”. Sebuah perisai kokoh yang akan melindungi kita demi menuju jalan rezeki yang barokah. Melindungi kita dari jalan rezeki yang hina, berlumuran dosa, dan penuh dengan kenistaan.
Dan perisai yang kokoh itu hanya bisa dibangun diatas niat mulia untuk terus menerus berbuat kebaikan, menebar kemuliaan, dan senantiasa berkhidmat pada Yang Maha Menguasai Semesta.
Terus bersyukur, tekun beribadah, dan rajin bersedekah adalah bahan baku yang mungkin harus selalu dimasak demi hadirnya perisai langit yang tangguh.
Demikianlah, sodara-sodaraku, empat pilar keajaiban rezeki yang patut direnungkan. Empat pilar inilah yang mestinya bisa dijalankan secara simultan demi hadirnya keberlimpahan rezeki yang barokah nan berfaedah bagi sesama.
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/enterpreunership/menyimak-tujuh-keajaiban-rezeki#sthash.2H5gDC0Q.dpuf