Mantan Wartawan Ini Ditunjuk Ahok Jadi Lurah Pondok Kopi
https://kabar22.blogspot.com/2016/01/mantan-wartawan-ini-ditunjuk-ahok-jadi.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama menunjuk banyak anak muda untuk menjadi seorang lurah.
Salah satunya adalah Erwin Lobo.
Siapa sangka, pria yang pernah sembilan tahun bekerja sebagai wartawan di harian Suara Pembaruan ini dipilih sang Gubernur menjadi Lurah Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Seusai pelantikan massal pejabat DKI, Jumat (8/1/2016) kemarin, Erwin berbagi pengalamannya hingga terpilih menjadi lurah Pondok Kopi.
" Sebelum jadi PNS, saya wartawan selama 9 tahun. Kemudian jadi CPNS angkatan 2010 saat umur saya 33 tahun," kata Erwin bercerita kepada Kompas.com.
Saat itu, Erwin ditempatkan menjadi staf di Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, Erwin dimutasi ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.
Di sana, Erwin masih menjadi staf non-eselon. Kemudian pada November lalu, pria berkacamata ini mengikuti seleksi terbuka jabatan lurah yang digelar oleh Basuki.
Akhirnya, pada Kamis (7/1/2016) malam, barulah Erwin mendapat kabar bahwa dirinya akan dilantik sebagai lurah Pondok Kopi.
Posisinya pun meningkat dari staf non-eselon menjadi pejabat eselon IV.
"Saya sudah kenalan dengan pegawai kelurahan di sana. Mantan Lurah Pondok Kopi-nya juga sekarang dipromosikan menjadi Sekcam (Sekretaris Kecamatan) Pasar Rebo," kata Erwin.
Wilayah Pondok Kopi menjadi tantangan baru bagi Erwin. Sebab, selain jauh dari rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, daerah tersebut juga merupakan wilayah perbatasan dengan Bintara, Bekasi.
Menurut Erwin, banyak terjadi kasus tindak pencurian kendaraan bermotor di sana. Oleh karena itu, ia juga harus membina kerja sama baik dengan kepolisian setempat.
" Tapi yang paling penting di Kelurahan Pondok Kopi tidak boleh sepersenpun ada pungutan. Siapapun lakukan itu, tanggung risikonya sendiri," kata Erwin.
Selain itu, Erwin juga telah berencana ingin mencari satu lokasi untuk diusulkan menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Ia berencana turut menggandeng Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI serta Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Usia 31 Tahun Jadi Lurah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali melakukan perombakan massal pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Banyak wajah muda terlihat memakai baju pelantikan. Salah satunya adalah Ari Kurnia.
Dia mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) berwarna putih lengkap dengan emblem serta pangkat lurah. Didampingi sang istri, Ari terlihat bersemangat mengikuti pelantikan.
"Saya PNS (pegawai negeri sipil) angkatan 2010. Usianya 31 tahun. Insya Allah mau dilantik jadi Lurah Jatipulo di Jakarta Barat," kata Ari kepada wartawan, sebelum pelantikan pejabat massal, di Balai Kota, Jumat (8/1/2016).
Ari sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Slipi, Jakarta Barat. Ia mengatakan, banyak PNS muda yang dipromosikan oleh Basuki.
Bahkan, temannya, Bayu Gatra, kelahiran tahun 1987, juga akan dilantik menjadi lurah.
"Bedanya, Bayu itu kan lulusan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) jadi bisa langsung PNS. Kalau saya sipil," kata Ari.
Ari mengaku mengikuti seleksi terbuka untuk jabatan lurah. Kata dia, semua pegawai kelurahan wajib mengikuti seleksi tersebut. Oleh karena itu, dia mengikuti seleksi terbuka itu dan kini menjadi Lurah Jatipulo.
"Alhamdulillah. Sebelumnya kan saya jadi Sekkel (Slipi), jadi insya Allah sudah ada bekal soal wilayah," kata Ari. ( bmw/kmps)
Siapa sangka, pria yang pernah sembilan tahun bekerja sebagai wartawan di harian Suara Pembaruan ini dipilih sang Gubernur menjadi Lurah Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Seusai pelantikan massal pejabat DKI, Jumat (8/1/2016) kemarin, Erwin berbagi pengalamannya hingga terpilih menjadi lurah Pondok Kopi.
" Sebelum jadi PNS, saya wartawan selama 9 tahun. Kemudian jadi CPNS angkatan 2010 saat umur saya 33 tahun," kata Erwin bercerita kepada Kompas.com.
Saat itu, Erwin ditempatkan menjadi staf di Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, Erwin dimutasi ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.
Di sana, Erwin masih menjadi staf non-eselon. Kemudian pada November lalu, pria berkacamata ini mengikuti seleksi terbuka jabatan lurah yang digelar oleh Basuki.
Akhirnya, pada Kamis (7/1/2016) malam, barulah Erwin mendapat kabar bahwa dirinya akan dilantik sebagai lurah Pondok Kopi.
Posisinya pun meningkat dari staf non-eselon menjadi pejabat eselon IV.
"Saya sudah kenalan dengan pegawai kelurahan di sana. Mantan Lurah Pondok Kopi-nya juga sekarang dipromosikan menjadi Sekcam (Sekretaris Kecamatan) Pasar Rebo," kata Erwin.
Wilayah Pondok Kopi menjadi tantangan baru bagi Erwin. Sebab, selain jauh dari rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, daerah tersebut juga merupakan wilayah perbatasan dengan Bintara, Bekasi.
Menurut Erwin, banyak terjadi kasus tindak pencurian kendaraan bermotor di sana. Oleh karena itu, ia juga harus membina kerja sama baik dengan kepolisian setempat.
" Tapi yang paling penting di Kelurahan Pondok Kopi tidak boleh sepersenpun ada pungutan. Siapapun lakukan itu, tanggung risikonya sendiri," kata Erwin.
Selain itu, Erwin juga telah berencana ingin mencari satu lokasi untuk diusulkan menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Ia berencana turut menggandeng Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI serta Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Usia 31 Tahun Jadi Lurah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali melakukan perombakan massal pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Banyak wajah muda terlihat memakai baju pelantikan. Salah satunya adalah Ari Kurnia.
Dia mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) berwarna putih lengkap dengan emblem serta pangkat lurah. Didampingi sang istri, Ari terlihat bersemangat mengikuti pelantikan.
"Saya PNS (pegawai negeri sipil) angkatan 2010. Usianya 31 tahun. Insya Allah mau dilantik jadi Lurah Jatipulo di Jakarta Barat," kata Ari kepada wartawan, sebelum pelantikan pejabat massal, di Balai Kota, Jumat (8/1/2016).
Ari sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Slipi, Jakarta Barat. Ia mengatakan, banyak PNS muda yang dipromosikan oleh Basuki.
Bahkan, temannya, Bayu Gatra, kelahiran tahun 1987, juga akan dilantik menjadi lurah.
"Bedanya, Bayu itu kan lulusan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) jadi bisa langsung PNS. Kalau saya sipil," kata Ari.
Ari mengaku mengikuti seleksi terbuka untuk jabatan lurah. Kata dia, semua pegawai kelurahan wajib mengikuti seleksi tersebut. Oleh karena itu, dia mengikuti seleksi terbuka itu dan kini menjadi Lurah Jatipulo.
"Alhamdulillah. Sebelumnya kan saya jadi Sekkel (Slipi), jadi insya Allah sudah ada bekal soal wilayah," kata Ari. ( bmw/kmps)