Detik-detik Terakhir Putri Whitney Houston Sebelum Ditemukan Meninggal

BLOKBERITA -- Mata yang tertutup untuk selamanya menjadi jawaban atas perjuangan panjang Bobbi Kristina Brown seumur hidupnya. Pada Minggu (26/7), Brown meninggal dikelilingi keluarganya, setelah enam bulan koma akibat kerusakan otak.

Kerusakan otak Brown divonis tak bisa disembuhkan, sejak ia ditemukan tak bergerak di bak mandi rumahnya, Januari lalu. Banyak spekulasi atas kematiannya, termasuk keterlibatan sang pasangan, Nick Gordon.

Namun tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi hari itu. Salah satu sahabat Brown, Alex Reid bahkan menyimpan rapat-rapat rahasia hidup putri tunggal Whitney Houston itu, sampai diwawancara E! Online baru-baru ini.

Reid bercerita, tiga pekan sebelum sahabatnya ditemukan tak bergerak di bak mandi, ia menerima panggilan telepon. Di seberang, ia mendengar suara panik Brown. Ia mengaku sedang takut dan bersembunyi dari kekasihnya, Gordon.

" Dia terisak. Nick memukulnya dan dia sangat ketakutan," tutur Reid. "Dia bingung, tak tahu apa yang harus dilakukan. Dia tak punya orang lain untuk dituju," kata Reid melanjutkan. Ini bukan pertama kali ia dicurhati oleh Brown.

Ia tak pernah menyaksikan langsung, tapi sering Brown menghubunginya setelah bertengkar dan dipukuli oleh Gordon. Kadang kala, melalui Face Time Reid menyaksikan sendiri Brown menunjukkan memar atau luka di tubuhnya. Penyebabnya beragam, terkadang hal sepele.

Beberapa saat sebelum panggilan 911 masuk ke kepolisian Atlanta karena temuan tubuh Brown yang tak bergerak, Reid menemui hal aneh. "Dia mengirim pesan pada saya lewat dua nomor telepon," tuturnya. Mereka tak bicara banyak, namun Reid bisa memastikan sahabatnya baik.

"Jumat saat saya mengiriminya pesan, tidak ada balasan. Sekitar pukul tiga sore, saya mencoba menelepon dan dia tidak membalas. Itu tidak pernah terjadi, dia selalu menelepon saya balik. Saya mencobanya lagi pukul sembilan malam waktu Atlanta. Masih tak ada jawaban."


Bobbi Kristina Brown bersama ayah dan ibunya. (Frederick M. Brown/Getty Images)

Ketika akhirnya mendengar pemberitaan bahwa Brown ditemukan tak bergerak di bak mandi rumahnya, Reid hanya bisa berteriak. "Saya tidak mempercayainya," katanya. Tapi ia memutuskan tidak bercerita apa pun pada media.

Namun kini setelah Brown mengembuskan napas terakhir, ia ingin semua orang tahu apa yang selama ini dialami sahabatnya sepanjang hidup.

"Saya menyayanginya. Saya tidak pernah ingin mengkhianatinya dengan berkoar-koar sebelum ini. Tapi dia kini terbaring di sana, dan saya merasa tidak ada orang lain yang berbicara di sisinya. Saya merasa saya harus menjadi suara untuknya sekarang," kata Reid soal alasannya akhirnya memutuskan buka mulut untuk Brown.

Ia memang tidak bisa bicara soal apa yang terjadi. Namun Reid bisa menjamin, seumur hidup sahabatnya itu terisolasi. Oleh siapa lagi jika bukan mantan kekasihnya, Gordon.

Sejak Houston meninggal, ada yang berubah dari keluarga sang penyanyi. Terutama soal keuangan. Houston sering membantu mereka secara finansial. Saat ia meninggal dan asetnya diserahkan pada Brown, mereka terganggu. Gordon mengambil peran "pelindung".

Gordon yang juga dibesarkan oleh Houston bersama Brown, khawatir akan ada banyak orang merongrong saudari angkatnya soal uang. Maka ia memastikan diri terus di sampingnya. Masalahnya, Gordon menjadi terlalu protektif. 

Ia jadi sangat mengontrol hidup Brown. Mereka bahkan berkata pada orang lain telah menikah.

"Krissi merasa dia harus memilih antara keluarga ibunya dan teman-teman atau pria yang ia cintai. Pria yang ada di sampingnya pada masa-masa sedih setelah kematian ibunya. Dia adalah hal terdekat yang dimiliki Krissi. Keduanya bersama-sama merasa seperti mereka yang melawan dunia," ujar Reid menjelaskan.

Hubungan itu membuat Brown makin jauh dari keluarga. Ia sangat tergantung pada Gordon. Semua hidupnya, termasuk kartu kredit, diserahkan ke tangan Gordon. Ia bahkan tak bisa membeli barang yang diinginkan tanpa izin Gordon, tak bisa bertemu orang yang ia mau.

Kelamaan, Gordon mulai bersikap kasar. "Saya tak tahu mulai kapan dia memukulinya. Tapi saya tahu setidaknya ada empat kali peristiwa dia pernah menyerang Krissi. Dia berkata Nick pernah mencekiknya sekali," Reid menceritakan.

Pernah pula Gordon memukul Brown di wajah dan membenturkannya ke dinding. Saat itu terjadi, Brown menelepon Reid selama tiga jam, sesak napas dan berbicaranya megap-megap. Ia terdengar sangat kesakitan dan menderita.

Reid bukan tak pernah memintanya meninggalkan Gordon. Tapi Brown tak mau dengan alasan cinta. Ia merasa tak bisa melakukan apa pun tanpa sang kekasih. Brown sering bingung, karena ia tersiksa tapi tak bisa cerita pada keluarga karena khawatir mereka akan menyerang Gordon. Ia bilang cintai dan setia padanya.


Bobbi Kristina Brown tadinya sangat ceria. (Frederick M. Brown/Getty Images)

" Dia tidak menyalahkan Nick. Dia menyalahkan sifat cepat marahnya. Dia masih bisa mengontrolnya, jadi Krissi tidak berpikir itu salahnya," ucap Reid lagi menyampaikan.

Pernah ia berpikir memulai hidup baru tanpa Gordon, jauh dari semua yang ia punya kini. Ia masih ingat betapa dulu dirinya seorang yang positif, bersemangat, ceria, dan kuat. Namun lagi-lagi pikiran ia "takkan bisa melakukan apa-apa tanpa Gordon" menyerangnya.

Brown pun sebenarnya ingin berbicara jujur pada sang ayah, Bobby Brown. Namun ia menganggap sosok pria yang seharusnya jadi panutan hidupnya itu terlalu sibuk. Ia ingin diperhatikan dan dilindungi, tapi ayahnya tak bisa. Maka ia pun berlindung di bawah Gordon.

" Di sisi lain, itu memberi Nick kesempatan lebih untuk makin mengontrolnya," tutur Reid.

Reid kini hanya mampu berharap, secuil kenyataan yang ia sampaikan itu bisa membantu penyelidikan polisi akan kasus Brown. Gadis 22 tahun itu boleh saja meninggal dengan posisi tubuh yang ditemukan sama seperti ibunya, di bak mandi. Namun Reid ingin penderitaan sahabatnya selama ini tak menjadi sia-sia.

[ bmw / cnni ]
View

Related

INFOTAINMENT 1330648180496703894

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item