Tantowi Yahya: Menteri BUMN Jokowi, Rini Sumarno Kacau !
https://kabar22.blogspot.com/2015/06/tantowi-yahya-menteri-bumn-jokowi-rini.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Jika melihat dari sisi teknologi komunikasi atau cyber,
bangsa Indonesia jelas tidak berdaulat. Pasalnya semua operator besar
telekomunikasi yang beroperasi di negeri ini saham terbesarnya dimiliki
asing.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya saat diskusi "Badan Cyber Nasional, Penjaga Kedaulatan Cyber NKRI" di Aula Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jumat (26/6).
" Sebut saja Satelindo, Telkomsel, Indosat atau XL, punya Indonesia cuma 30 persen, selebihnya asing seperti Singpura atau Qatar. Jangankan 70 persen, 10 persen milik asing saja mereka bisa akses semua informasi dari telekomunikasi dari presiden sampai mahasiswa," tegas Tantowi.
Tak hanya telekomunikasi seluler, penggunaan surat elektronik (email) pun kata Tantowi, mayoritas rakyat Indonesia masih menggunakan jasa Gmail atau Yahoo. Artinya mudah sekali mengakses atau menucri ifnormasi dari Indonesia.
" Kedaulatan terjamin kalau produksi sendiri. Selama masih bergantung asing tidak ada kemanan informasi itu. Sayangnya kita masih kriris kepercayaan terhadap produk sendiri. Ditambah pula ulah menteri BUMN Jokowi, Rini Sumarno kacau," sindir Tantowi.
Menurut politisi asal Golkar itu, Menteri Rini Soemarno saat ini sedang banyak mengarang cerita soal kerjasama yang akan dilakukan Telkom dengan Singtel. Padahal kerjasama yang digagas Menteri Rini jelas mengancam kedaulatan Indonesia, utama soal infromasi negara yang berkaitan dengan E-Goverment.
" Di tengah kerawanan yang mudah bocor, eh ada ibu Rini yang mau meletakkan server di luar negeri, Singapura. Ini kita bangun tidur pun ditanya pasti tidak setuju. Rini ngawur," demikian Tantowi.
[ bmw / rmol ]
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya saat diskusi "Badan Cyber Nasional, Penjaga Kedaulatan Cyber NKRI" di Aula Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jumat (26/6).
" Sebut saja Satelindo, Telkomsel, Indosat atau XL, punya Indonesia cuma 30 persen, selebihnya asing seperti Singpura atau Qatar. Jangankan 70 persen, 10 persen milik asing saja mereka bisa akses semua informasi dari telekomunikasi dari presiden sampai mahasiswa," tegas Tantowi.
Tak hanya telekomunikasi seluler, penggunaan surat elektronik (email) pun kata Tantowi, mayoritas rakyat Indonesia masih menggunakan jasa Gmail atau Yahoo. Artinya mudah sekali mengakses atau menucri ifnormasi dari Indonesia.
" Kedaulatan terjamin kalau produksi sendiri. Selama masih bergantung asing tidak ada kemanan informasi itu. Sayangnya kita masih kriris kepercayaan terhadap produk sendiri. Ditambah pula ulah menteri BUMN Jokowi, Rini Sumarno kacau," sindir Tantowi.
Menurut politisi asal Golkar itu, Menteri Rini Soemarno saat ini sedang banyak mengarang cerita soal kerjasama yang akan dilakukan Telkom dengan Singtel. Padahal kerjasama yang digagas Menteri Rini jelas mengancam kedaulatan Indonesia, utama soal infromasi negara yang berkaitan dengan E-Goverment.
" Di tengah kerawanan yang mudah bocor, eh ada ibu Rini yang mau meletakkan server di luar negeri, Singapura. Ini kita bangun tidur pun ditanya pasti tidak setuju. Rini ngawur," demikian Tantowi.
[ bmw / rmol ]