Rusia Ungkap Identitas 'Saksi Kunci' Perudal Jatuhnya MH17

MOSKOW, BLOKBERITA -- Rusia tak mau dituding sebagai dalang tragedi pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di langit Donetsk Oblast yang bergejolak. Mereka mengaku punya 'saksi kunci' yang menguatkan klaim tersebut: seorang mekanik angkatan udara Ukraina.

Saksi itu mengklaim menyaksikan MH17 ditembak jatuh oleh rudal yang diluncurkan dari pesawat tempur Ukraina. Bukan ditembak dengan rudal dari peluncur misil, Buk buatan Rusia -- yang ada di tangan para pemberontak.

Komite Investigasi Rusia mengatakan, saksi mata itu secara sukarela menyeberang perbatasan, untuk membantu penyelidikan yang dilakukan pihak Kremlin.

Namun, siapa saksi mata tersebut awalnya tak diungkap ke publik, yang membuat dunia meragukan klaim Rusia.

" Kini, saat kami memperoleh bukti baru yang menguatkan keterangan saksi, juga karena adanya sejumlah laporan tentang keraguan dari media tertentu soal keberadaan nyata saksi, kami memutuskan untuk mengungkapkan (identitasnya)," kata juru bicara Komite Investigasi Rusia Vladimir Markin, seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (5/6/2015).

Nama saksi itu adalah Evgeni Agapov. Ia kini berada dalam perlindungan Rusia, sebagai imbalan atas pengakuannya terkait kecelakaan yang menewaskan 298 orang.

" Saksi mata mengatakan, pilot Ukraina dalam kondisi shock dan bingung (setelah salah tembak)," demikian disampaikan komisi.

" Itu adalah kecelakaan dan terjadi di tengah kondisi tempur. Pilot dalam kondisi bingung."

Media Russian Today (RT) melaporkan komite investigasi merilis rekaman kesaksian Agapov -- yang bekerja di skuadron pertama brigade penerbangan taktis Angkatan Udara Ukraina. Dalam rekaman audio tersebut, pria itu berharap apa yang ia sampaikan bisa memperkuat kredibilitas bukti yang dimiliki Rusia.

Dalam pernyataannya itu, Agapov mengungkap bahwa pesawat Sukhoi Su-25 meninggalkan pangkalan udara Ukraina dalam rangka 'latihan militer'.

Namun, jet tempur tersebut pulang tanpa amunisi saat hari nahas MH17, pada 17 Juli 2014.

" Pada 17 Juli pesawat bertolak seperti biasa," kata Agapov dalam rekaman tersebut. "Saat kembali, sang pilot, Kapten Voloshin keluar dari kokpit." Raut wajahnya menyiratkan ada sesuatu yang tak beres.

Agapov mengaku menyaksikan rudal-rudal yang tadinya terpasang pada pesawat raib. Agapov mengklaim, kala itu sang pilot terlihat gelisah, tampak tergucang. "Itu pesawat yang salah," kata dia, menirukan pengakuan penerbang itu.

Kemudian, petugas kontrol udara Dyakin, Kapten Voloshin dan 2 pilot lainnya bertanya pada Voloshin,"Apa yang terjadi dengan pesawat tersebut."

Dan menurut Agapov, Voloshin menjawab, "Aku berada di tempat dan waktu yang salah."

Malam harinya, informasi tentang pesawat penumpang Boeing yang jatuh akibat hantaman rudal terdengar sampai pangkalan. Kontroversi tentang siapa yang menembak jatuh MH17 masih berlangsung hingga kini.


Versi Barat
 
Di sisi lain, pihak Ukraina dan Barat menduga, pesawat yang terbang dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia dijatuhkan paksa oleh rudal dari darat-udara yang ditembakkan tentara Rusia atau pemberontak pro-Kremlin.

Awal pekan ini, pembuat sistem rudal pertahanan udara Buk menyimpulkan, MH17 ditembak menggunakan sistem pelontar rudal versi lama, BUK-M1. Namun, mereka menambahkan, alat tempur itu tak lagi dimiliki Rusia, tapi masih ada dalam daftar persenjataan Ukraina.

" Jika yang digunakan adalah sistem rudal darat ke udara, yang mungkin digunakan adalah rudal 9M38M1 dari sistem BUK-M1, ungkap Almaz-Antey dalam pernyataannya.

Sementara itu, penyelidikan independen masih terus dilakukan. Para investigator Belanda telah mengumpulkan puing MH17 dan diharapkan akan merilis laporannya Oktober mendatang.

Ditunjukkan Keluarga

Puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH17 ditata di dalam hanggar di Pangkalan Gilze-Rijen, Belanda. Ada sayap yang patah, roda yang copot, serpihan besar dinding kabin, barang-barang yang jatuh dari bagasi. Juga cuilan logam yang tergores, robek, dan terpelintir. Sebagian bahkan berwarna kehitaman akibat hangus terbakar.

Setiap potongan dan kepingan diberi label. Hanya bagian kokpit yang disembunyikan dari mata dan kamera para jurnalis. Sebab, bisa jadi, bagian itu mengandung bukti vital.

Sekitar 500 orang dari sejumlah negara diundang, untuk menyaksikan pesawat yang pernah mengangkut keluarga dan kerabat mereka -- yang tak pernah sampai ke tujuan. MH17 hancur akibat ledakan di langit Ukraina Timur dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia, 17 Juli 2014. Sebanyak 298 orang di dalamnya tewas.

Mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan MH17 berasal dari 11 negara. Mayoritas, atau sekitar dua pertiganya, adalah warga negara Belanda.

Untuk sebagian keluarga dan kerabat, itu adalah kali pertamanya mereka menyaksikan puing-puing MH17. Hans salah satunya. Ia berencana menyaksikan puing-puing tersebut Sabtu depan. Pria Belanda tersebut kehilangan putranya, Elsemiek dalam kecelakaan tragis itu.

Pun dengan Silene Fredriksz-Hoogzand, yang kehilangan putranya, Bryce yang bepergian dengan sang pacar, Daisy Oehlers.

" Puing-pung itu dikembalikan ke sini, ke dekat rumah. Di situ lah mereka menghabiskan jam-jam terakhir dalam hidup," kata dia seperti yang dilansir  BBC, Rabu (4/3/2015).

Di sisi lain, menyaksikan puing-puing tersebut terlalu berat bagi  Yasmine Calehr, yang kehilangan 2 cucu lelakinya di MH17. "Aku tak akan sanggup melihatnya," kata nenek yang tinggal di Texas, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Guardian.

Meski puing-puing pesawat ditemukan, penyebab pasti kecelakaan tragis tersebut belum ditentukan. Para penyelidik Belanda fokus pada dugaan bahwa MH17 ditembak jatuh menggunakan rudal. Diduga misil tersebut diluncurkan dari peluncur udara ke udara, Buk. 


Laporan awal yang dikeluarkan September lalu menyebut, obyek dengan kecepatan tinggi menghancurkan Boeing 777 di atas kawasan yang dikuasai pemberontak pro-Rusia.

Aparat Ukraina, juga pihak Barat menuding Rusia menyuplai rudal untuk kelompok separatis. Namun, pihak Moskow membantah mentah-mentah dan balas menunjuk Kiev sebagai biang keladi.

Dewan Keselamatan Belanda atau Dutch Safety Board memimpin penyelidikan sipil atas tragedi MH17. Laporan akhir akan mereka keluarkan Oktober 2015.

Juru bicaranya, Sara Vernooij mengatakan, para ahli mulai menyatukan bagian-bagian pesawat, untuk membantu para penyelidik menentukan derajat kerusakan dan pada akhirnya akan menentukan penyebab celaka.

[ Bmw / reuters / lip6 ]


View

Related

GLOBAL 4934592173516888479

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Facebook

Quotes



















.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item