Kegusaran Neymar Merugikan Brasil

https://kabar22.blogspot.com/2015/06/kegusaran-neymar-merugikan-brasil.html
BLOKBERITA -- Bek kanan tim
nasional Brasil, Dani Alves, memberikan nasihat kepada rekan setimnya di
Barcelona, Neymar, menyusul kartu merah yang diterimanya saat Brasil
kalah 0-1 dari Kolombia. Menurut Alves, kartu merah tersebut menyisakan
luka bagi Brasil, tetapi lebih dari itu merupakan pelajaran berharga
bagi Neymar.
Penyerang berusia 23 tahun itu mendapat kartu merah langsung dalam laga penyisihan grup Copa America, Kamis (18/6/2015). Wasit memberikan hukuman itu karena dia menandukkan kepala kepada stopper Kolombia Jeison Murillo setelah peluit tanda laga usai berbunyi. Kemudian, Neymar menunggu wasit Enrique Osses di lorong pemain untuk mengumpatnya dengan kata-kata kasar.
Akibat tindakannya tersebut, Neymar dilarang bermain sebanyak empat pertandingan. Dengan demikian, kapten Selecao ini dipastikan tak bisa membela timnya pada sisa turnamen meskipun Brasil tampil di final.
Menurut Alves, ini tentu saja menjadi kerugian bagi Brasil. Tetapi, lebih dari itu, apa yang terjadi di Copa America ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi Neymar sehingga dia tak mengulanginya lagi, terutama bisa mengontrol emosi meskipun mendapat provokasi.
" Aku mengatakan kepadanya agar tenang dan belajar dari semua ini sehingga dia tak mengulangi kesalahan-kesalahan itu, yang sangat melukai Brasil," ujar Alves kepada wartawan.
" Hukumannya terlalu berat. Jika itu terjadi pada pemain lain, mungkin tak ada pengaruhnya. Ini buruk bagi kami karena kami kehilangan sosok pembuat perbedaan."
Konfederasi Sepak Bola Brasil sempat membuka wacana melakukan banding atas hukuman Neymar. Tetapi, pada Senin (22/6/2015), konfederasi memberikan konfirmasi tak melanjutkan keputusan untuk melakukan banding sehingga Neymar akan meninggalkan skuad Selecao.
[ bmw / kmps ]
Penyerang berusia 23 tahun itu mendapat kartu merah langsung dalam laga penyisihan grup Copa America, Kamis (18/6/2015). Wasit memberikan hukuman itu karena dia menandukkan kepala kepada stopper Kolombia Jeison Murillo setelah peluit tanda laga usai berbunyi. Kemudian, Neymar menunggu wasit Enrique Osses di lorong pemain untuk mengumpatnya dengan kata-kata kasar.
Akibat tindakannya tersebut, Neymar dilarang bermain sebanyak empat pertandingan. Dengan demikian, kapten Selecao ini dipastikan tak bisa membela timnya pada sisa turnamen meskipun Brasil tampil di final.
Menurut Alves, ini tentu saja menjadi kerugian bagi Brasil. Tetapi, lebih dari itu, apa yang terjadi di Copa America ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi Neymar sehingga dia tak mengulanginya lagi, terutama bisa mengontrol emosi meskipun mendapat provokasi.
" Aku mengatakan kepadanya agar tenang dan belajar dari semua ini sehingga dia tak mengulangi kesalahan-kesalahan itu, yang sangat melukai Brasil," ujar Alves kepada wartawan.
" Hukumannya terlalu berat. Jika itu terjadi pada pemain lain, mungkin tak ada pengaruhnya. Ini buruk bagi kami karena kami kehilangan sosok pembuat perbedaan."
Konfederasi Sepak Bola Brasil sempat membuka wacana melakukan banding atas hukuman Neymar. Tetapi, pada Senin (22/6/2015), konfederasi memberikan konfirmasi tak melanjutkan keputusan untuk melakukan banding sehingga Neymar akan meninggalkan skuad Selecao.
[ bmw / kmps ]