Antisipasi Ramadhan dan Lebaran, Bank Mandiri Siapkan Kas Rp 36 Triliun

https://kabar22.blogspot.com/2015/06/antisipasi-ramadhan-dan-lebaran-bank.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Bank komersial pelat merah, PT Bank Mandiri
(Persero), menyiapkan uang kertas senilai Rp 36,1 triliun untuk disebar
ke seluruh unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Langkah ini diharapkan
perseroan dapat memenuhi kebutuhan dana masyarakat yang melonjak jelang
lebaran.
" Memang kita puasa baru dua hari, namun kita semua sudah mulai siap-siap untuk lebaran. Sehubungan dengan itu, kami akan siapkan uang kas senilai Rp 36,1 triliun selama sebulan ke depan," terang Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto di Jakarta, Jumat (19/6).
Arif menambahkan, uang tersebut diharapkan bisa tersalurkan selama tiga hari ke depan, atau hari ke-lima di bulan Ramadhan dengan transaksi per hari melalui ATM diharapkan maksimal mencapai Rp 1,1 triliun per harinya. Selain itu, penarikan uang tunai melalui ATM di hari raya Idul Fitri diekspektasikan bisa sebesar Rp 1,6 triliun.
" Namun, kami berharap tak semua transaksi dilakukan dengan menarik uang dari ATM. Sesuai dengan semangat less-cashed society, kita harap ada beberapa transaksi yang difasilitasi menggunakan e-banking," ujar mantan Direktur Bisnis Komersial PT Bank Rakyat Indonesia ini.
Selain menambah uang tunai, Bank Mandiri rencananya juga akan menambah likuiditas pembiayaan konsumsi menjelang hari raya kendati rasio gross non-performing loan (NPL) perusahaan naik pada kuartal I 2015. Sebagai informasi, gross NPL Bank Mandiri pada kuartal I lalu mencapai 2,27 persen, atau meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan besaran 2,07 persen.
Untuk pembiayaan sendiri, sampai akhir tahun perusahaan menargetkan gross NPL di angka 2 persen. Melihat profil resiko pembiayaan, perusahaan menyatakan akan membatasi kredit konsumsi hingga US$ 2 juta dan Rp 18 triliun selama bulan Ramadhan.
" Kita sedang siapkan kebutuhan likuiditas untuk lebaran kendati NPL meningkat. Jadi dalam situasi ini, walaupun secara jangka panjang kita percaya ekonomi akan membaik, tapi kita juga perlu hati-hati," terang Ogi Prastomiyono, Direktur Manajemen Resiko dan Kepatuhan Bank Mandiri di lokasi yang sama.
Adanya pertumbuhan sektor pembiayaan konsumen di bulan Ramadhan ini diharapkan bisa menambah porsi pembiayaan tersebut di dalam portfolio perusahaan. Sebagai informasi, porsi pembiayaan konsumen perusahaan pada kuartal I 2015 mencapai 13 persen, sedangkan target porsi pembiayaan konsumen perusahaan hingga akhir tahun diharapkan bisa mencapai 45 persen.
" Yang menarik, masyarakat Indonesia melakukan spending untuk handphone dan prepaid card sangat besar. Jadi kami harap pertumbuhan itu bisa terjadi hingga akhir tahun," tambahnya.
Perlu diketahui, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit kuartal I 2015 mencapai Rp 532,8 triliun, atau meningkat 13,3 persen dari Rp 470,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, sebanyak Rp 72,99 triliun, atau 13,7 persen pembiayaan disalurkan bagi sektor konsumsi.
[ bmw / cnni ]
" Memang kita puasa baru dua hari, namun kita semua sudah mulai siap-siap untuk lebaran. Sehubungan dengan itu, kami akan siapkan uang kas senilai Rp 36,1 triliun selama sebulan ke depan," terang Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto di Jakarta, Jumat (19/6).
Arif menambahkan, uang tersebut diharapkan bisa tersalurkan selama tiga hari ke depan, atau hari ke-lima di bulan Ramadhan dengan transaksi per hari melalui ATM diharapkan maksimal mencapai Rp 1,1 triliun per harinya. Selain itu, penarikan uang tunai melalui ATM di hari raya Idul Fitri diekspektasikan bisa sebesar Rp 1,6 triliun.
" Namun, kami berharap tak semua transaksi dilakukan dengan menarik uang dari ATM. Sesuai dengan semangat less-cashed society, kita harap ada beberapa transaksi yang difasilitasi menggunakan e-banking," ujar mantan Direktur Bisnis Komersial PT Bank Rakyat Indonesia ini.
Selain menambah uang tunai, Bank Mandiri rencananya juga akan menambah likuiditas pembiayaan konsumsi menjelang hari raya kendati rasio gross non-performing loan (NPL) perusahaan naik pada kuartal I 2015. Sebagai informasi, gross NPL Bank Mandiri pada kuartal I lalu mencapai 2,27 persen, atau meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan besaran 2,07 persen.
Untuk pembiayaan sendiri, sampai akhir tahun perusahaan menargetkan gross NPL di angka 2 persen. Melihat profil resiko pembiayaan, perusahaan menyatakan akan membatasi kredit konsumsi hingga US$ 2 juta dan Rp 18 triliun selama bulan Ramadhan.
" Kita sedang siapkan kebutuhan likuiditas untuk lebaran kendati NPL meningkat. Jadi dalam situasi ini, walaupun secara jangka panjang kita percaya ekonomi akan membaik, tapi kita juga perlu hati-hati," terang Ogi Prastomiyono, Direktur Manajemen Resiko dan Kepatuhan Bank Mandiri di lokasi yang sama.
Adanya pertumbuhan sektor pembiayaan konsumen di bulan Ramadhan ini diharapkan bisa menambah porsi pembiayaan tersebut di dalam portfolio perusahaan. Sebagai informasi, porsi pembiayaan konsumen perusahaan pada kuartal I 2015 mencapai 13 persen, sedangkan target porsi pembiayaan konsumen perusahaan hingga akhir tahun diharapkan bisa mencapai 45 persen.
" Yang menarik, masyarakat Indonesia melakukan spending untuk handphone dan prepaid card sangat besar. Jadi kami harap pertumbuhan itu bisa terjadi hingga akhir tahun," tambahnya.
Perlu diketahui, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit kuartal I 2015 mencapai Rp 532,8 triliun, atau meningkat 13,3 persen dari Rp 470,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, sebanyak Rp 72,99 triliun, atau 13,7 persen pembiayaan disalurkan bagi sektor konsumsi.
[ bmw / cnni ]