Agus: Saya Disuruh Membunuh Angeline oleh Ibu Margriet
https://kabar22.blogspot.com/2015/06/agus-saya-disuruh-membunuh-angeline.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus T (25)
mengaku membunuh Angeline atas perintah orang tua angkat Angeline,
Margriet Megawe. Hal itu diucapkan Agus usai menerima kunjungan anggota
Komisi III DPR RI Akbar Faisal di Polresta Denpasar.
" Saya disuruh membunuh Angeline oleh Bu Margriet," kata Agus kepada wartawan di Polresta Denpasar, Jalan Gunung Sang Hyang, Denpasar, Bali, Sabtu (13/6/2015).
Hal itu dikatakan Agus saat digelandang petugas dari ruang tahanan Polresta Denpasar menuju ruang unit PPA. Agus baru saja menerima kunjungan Akbar Faisal.
Agus juga mengakui bahwa dia memperkosa Angeline. "Saya juga memperkosanya," ucap Agus singkat.
Di kesempatan yang sama, Akbar Faisal mengatakan jika Agus mengaku kepada dia, alasan membunuh Angeline. Menurut Akbar, Agus membunuh Angeline disuruh oleh Margriet Megawe dan akan dibayar Rp 2 miliar.
" Menurut pengakuan Agus, ia mengaku disuruh membunuh Angeline oleh si ibu angkat (Margriet Megawe) dengan janji imbalan senilai dua miliar," ungkap Akbar usai mengunjungi Agus.
Jika kasus pembunuhan ini tidak terbongkar, sambung Akbar, rencananya Margriet akan menyerahkan imbalan miliaran rupiah itu pada tanggal 25, namun tak jelas bulan apa.
" Rencananya imbalan itu akan diserahkan tanggal 25, tapi tidak jelas tanggal 25 bulan apa," imbuh Akbar.
Saat dikonfirmasi secara terpisah Kapolres Denpasar Kombes Anak Agung Made Sudana mengatakan belum tahu perihal ini. "Saya belum tahu, saya cek dulu," katanya.
Sementara itu pengacara Agus, Haposan juga mengaku belum mendengar info tersebut. "Saya belum dengar," ucap Haposan.
Tersinggung
Pembunuh Angeline, Agustinus T (25) membunuh dan memperkosa Angeline di kamarnya di rumah orang tua angkat Angeline, Margriet Megawe Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar. Sebelum dibunuh Angeline sempat menyampaikan kata-kata yang membuat Agus marah.
Pengacara Agus, Haposan Sihombing mengatakan pada hari kejadian Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 13.00 Wita Agus memanggil Angeline ke kamarnya. Angeline datang dan mengatakan kalau Magriet menilai Agus tidak becus kerja.
" Kalau dari keterangan dia (Agus), Angeline bilang ke tersangka "Mama bilang kamu kerjanya tidak becus"," ucap Haposan menirukan ucapan Agus, Sabtu (13/6/2015).
Mendengar itu Agus marah dan langusung mengunci pintu kamarnya. Angeline berteriak memanggil-mangil mamanya, namun langsung dirangkul Agus sambil berusaha memperkosa Angeline.
" Saya tanya, kamu marah sama Angeline atau sama ibunya (Margriet). Kata dia marah sama keduanya," jelas Haposan.
Niat Agus memperkosa Angeline mendapat perlawanan. Angeline terus berteriak, hingga akhirnya Agus kesal dan mendorong, mencekik serta membenturkan Angeline hingga tewas.
Setelah Angeline tewas, Agus lalu memperkosanya. Dia membungkus jasad Angeline dengan sprei putih dan menyembunyikannya di kamar. Pada pukul 20.00 Wita Agus menguburkan tubuh Angeline di pekarangan rumah di dekat kandang ayam.
Angeline merupakan anak angkat Margriet Mendawa yang bersuamikan orang kulit putih yang sudah meninggal 3 tahun lalu. Angeline hilang pada 16 Mei 2015. Poster-poster hilangnya Angeline disebar oleh kakak angkatnya. Kakak angkatnya juga mengelola fanpage di Facebook "Find Angeline-Bali's Missing Child". Namun tak dinyana Angeline ternyata ditemukan di area rumahnya sendiri pada Rabu (10/6/2015). Pelaku pembunuhnya adalah mantan pembantu Margriet, Agus.
Kunci Pembunuhan: Agus dan Margriet
Agus mengakui telah membunuh Angeline karena iming-iming imbalan uang dari Margriet. Tidak tanggung-tanggung, Agus berseloroh Margriet akan membayarnya Rp 2 miliar jika Angeline mati.
Pengakuan Agus ini seperti membuka episode baru misteri pembunuhan Angeline. Banyak orang yang menyangsikan kalau Agus beraksi sendiri ketika menghabisi Angeline di kamarnya dengan keji.
Kepada seorang anggota komisi III DPR, Akbar Faizal, Agus membuat pengakuan itu. Polisi yang dikonfirmasi wartawan soal validitas pengakuan itu mengaku tidak pernah dengar soal pengakuan itu.
Dua miliar rupiah adalah jumlah yang sangat besar. Untuk sebuah jasa membunuh orang, angka itu sangatlah fantastis, sebab dari pengakuan para pembunuh di bayaran di pengadilan, tarif mereka tidak ada yang menyentuh Rp 100 juta.
Angeline adalah seorang anak kecil berusia 8 tahun. Dirinya adalah anak biasa yang mungkin tidak akan menjadi pembicaraan seantero Indonesia jika kondisinya saat ini baik-baik saja. Tak ada penjagaan ketat seperti layaknya anak seorang pengusaha atau anak seorang pengusaha yang dikelilingi bodyguard.
Logikanya menghabisi Angelina seharusnya bukan persoalan sulit. Apalagi sehari-hari Angeline ke sana dan ke mari tanpa perlindungan. Bahkan dia tinggal satu rumah dengan Agus dan Margriet.
Butuh alasan yang lebih dari sekadar Angeline nakal sehingga Margriet rela mengeluarkan uang sampai Rp 2 miliar. Dilihat dari profil kehidupan Margriet yang tinggal di rumah biasa sambil memelihara ayam, uang Rp 2 miliar sangat besar jumlahnya.
Motif pembunuhan Angeline masih terselimuti kabut tebal. Agus seharusnya bertanya dari mana asal uang Rp 2 miliar pembayarannya berasal, sanggupkah Margriet?
Pembayarannya terlalu tinggi untuk seorang pembunuh amatir, ataukah Agus sedang berupaya menyeret Margriet menjadi tersangka dengan keterangan palsu. Apalagi dari keterangan berbagai pihak diketahui hubungan Agus-Margriet tidak bagus, kerap berkonflik.
Apakah ada benefit finansial seiring dengan meninggalnya Angeline? Apakah ada kaitannya dengan kematian suami Margriet yang juga merupakan ayah angkat Angeline.
Kita tunggu saja. Polisi mengatakan masih terus melakukan penyelidikan berdasarkan bukti dan keterangan saksi.
[ bin /dtc ]
" Saya disuruh membunuh Angeline oleh Bu Margriet," kata Agus kepada wartawan di Polresta Denpasar, Jalan Gunung Sang Hyang, Denpasar, Bali, Sabtu (13/6/2015).
Hal itu dikatakan Agus saat digelandang petugas dari ruang tahanan Polresta Denpasar menuju ruang unit PPA. Agus baru saja menerima kunjungan Akbar Faisal.
Agus juga mengakui bahwa dia memperkosa Angeline. "Saya juga memperkosanya," ucap Agus singkat.
Di kesempatan yang sama, Akbar Faisal mengatakan jika Agus mengaku kepada dia, alasan membunuh Angeline. Menurut Akbar, Agus membunuh Angeline disuruh oleh Margriet Megawe dan akan dibayar Rp 2 miliar.
" Menurut pengakuan Agus, ia mengaku disuruh membunuh Angeline oleh si ibu angkat (Margriet Megawe) dengan janji imbalan senilai dua miliar," ungkap Akbar usai mengunjungi Agus.
Jika kasus pembunuhan ini tidak terbongkar, sambung Akbar, rencananya Margriet akan menyerahkan imbalan miliaran rupiah itu pada tanggal 25, namun tak jelas bulan apa.
" Rencananya imbalan itu akan diserahkan tanggal 25, tapi tidak jelas tanggal 25 bulan apa," imbuh Akbar.
Saat dikonfirmasi secara terpisah Kapolres Denpasar Kombes Anak Agung Made Sudana mengatakan belum tahu perihal ini. "Saya belum tahu, saya cek dulu," katanya.
Sementara itu pengacara Agus, Haposan juga mengaku belum mendengar info tersebut. "Saya belum dengar," ucap Haposan.
Tersinggung
Pembunuh Angeline, Agustinus T (25) membunuh dan memperkosa Angeline di kamarnya di rumah orang tua angkat Angeline, Margriet Megawe Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar. Sebelum dibunuh Angeline sempat menyampaikan kata-kata yang membuat Agus marah.
Pengacara Agus, Haposan Sihombing mengatakan pada hari kejadian Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 13.00 Wita Agus memanggil Angeline ke kamarnya. Angeline datang dan mengatakan kalau Magriet menilai Agus tidak becus kerja.
" Kalau dari keterangan dia (Agus), Angeline bilang ke tersangka "Mama bilang kamu kerjanya tidak becus"," ucap Haposan menirukan ucapan Agus, Sabtu (13/6/2015).
Mendengar itu Agus marah dan langusung mengunci pintu kamarnya. Angeline berteriak memanggil-mangil mamanya, namun langsung dirangkul Agus sambil berusaha memperkosa Angeline.
" Saya tanya, kamu marah sama Angeline atau sama ibunya (Margriet). Kata dia marah sama keduanya," jelas Haposan.
Niat Agus memperkosa Angeline mendapat perlawanan. Angeline terus berteriak, hingga akhirnya Agus kesal dan mendorong, mencekik serta membenturkan Angeline hingga tewas.
Setelah Angeline tewas, Agus lalu memperkosanya. Dia membungkus jasad Angeline dengan sprei putih dan menyembunyikannya di kamar. Pada pukul 20.00 Wita Agus menguburkan tubuh Angeline di pekarangan rumah di dekat kandang ayam.
Angeline merupakan anak angkat Margriet Mendawa yang bersuamikan orang kulit putih yang sudah meninggal 3 tahun lalu. Angeline hilang pada 16 Mei 2015. Poster-poster hilangnya Angeline disebar oleh kakak angkatnya. Kakak angkatnya juga mengelola fanpage di Facebook "Find Angeline-Bali's Missing Child". Namun tak dinyana Angeline ternyata ditemukan di area rumahnya sendiri pada Rabu (10/6/2015). Pelaku pembunuhnya adalah mantan pembantu Margriet, Agus.
Kunci Pembunuhan: Agus dan Margriet
Agus mengakui telah membunuh Angeline karena iming-iming imbalan uang dari Margriet. Tidak tanggung-tanggung, Agus berseloroh Margriet akan membayarnya Rp 2 miliar jika Angeline mati.
Pengakuan Agus ini seperti membuka episode baru misteri pembunuhan Angeline. Banyak orang yang menyangsikan kalau Agus beraksi sendiri ketika menghabisi Angeline di kamarnya dengan keji.
Kepada seorang anggota komisi III DPR, Akbar Faizal, Agus membuat pengakuan itu. Polisi yang dikonfirmasi wartawan soal validitas pengakuan itu mengaku tidak pernah dengar soal pengakuan itu.
Dua miliar rupiah adalah jumlah yang sangat besar. Untuk sebuah jasa membunuh orang, angka itu sangatlah fantastis, sebab dari pengakuan para pembunuh di bayaran di pengadilan, tarif mereka tidak ada yang menyentuh Rp 100 juta.
Angeline adalah seorang anak kecil berusia 8 tahun. Dirinya adalah anak biasa yang mungkin tidak akan menjadi pembicaraan seantero Indonesia jika kondisinya saat ini baik-baik saja. Tak ada penjagaan ketat seperti layaknya anak seorang pengusaha atau anak seorang pengusaha yang dikelilingi bodyguard.
Logikanya menghabisi Angelina seharusnya bukan persoalan sulit. Apalagi sehari-hari Angeline ke sana dan ke mari tanpa perlindungan. Bahkan dia tinggal satu rumah dengan Agus dan Margriet.
Butuh alasan yang lebih dari sekadar Angeline nakal sehingga Margriet rela mengeluarkan uang sampai Rp 2 miliar. Dilihat dari profil kehidupan Margriet yang tinggal di rumah biasa sambil memelihara ayam, uang Rp 2 miliar sangat besar jumlahnya.
Motif pembunuhan Angeline masih terselimuti kabut tebal. Agus seharusnya bertanya dari mana asal uang Rp 2 miliar pembayarannya berasal, sanggupkah Margriet?
Pembayarannya terlalu tinggi untuk seorang pembunuh amatir, ataukah Agus sedang berupaya menyeret Margriet menjadi tersangka dengan keterangan palsu. Apalagi dari keterangan berbagai pihak diketahui hubungan Agus-Margriet tidak bagus, kerap berkonflik.
Apakah ada benefit finansial seiring dengan meninggalnya Angeline? Apakah ada kaitannya dengan kematian suami Margriet yang juga merupakan ayah angkat Angeline.
Kita tunggu saja. Polisi mengatakan masih terus melakukan penyelidikan berdasarkan bukti dan keterangan saksi.
[ bin /dtc ]