Uhuii..! Dari Luar Mirip Kantor, Dalamnya Cewek-Cewek Cantik 'Siap Saji'

SURABAYA, BLOKBERITA -- Ini contoh prostitusi terselubung yang masih beroperasi di Surabaya. Tempatnya di dekat sebuah hotel di Jalan Tunjungan. Tempat esek-esek tersebut berada di sekitar ruko. Dari luar, tempat itu mirip kompleks perkantoran. Tetapi, begitu ke dalam, tampak lebih dari 20 perempuan duduk berjajar di sofa.

Seorang petugas langsung merespons siapa saja yang masuk ke gedung tersebut. Dia mempersilakan tamu memilih perempuan-perempuan yang sebagian berasal dari luar Jawa itu. ''Tarifnya Rp 600 ribu langsung eksekusi,'' ujar petugas tersebut.

Setelah tamu memilih dan membayar, petugas tersebut mengantar mereka ke kamar di lantai 2. Bentuk kamar sederhana. Luasnya 4 x 4 meter persegi dengan kamar mandi dalam. Tamu diminta untuk menunggu di kamar tersebut.

Tidak lebih dari lima menit, perempuan yang sudah ditunjuk masuk ke kamar tersebut. Gladys, perempuan berusia 28 yang mengaku asal Manado, masuk ke kamar. Dia kepada Jawa Pos menceritakan sistem yang diterapkan di tempat hiburan tersebut. Mulai perekrutan, pembagian honor, dan peluang bisnis yang dimanfaatkan pihak lain untuk meraih keuntungan.

Gladys berkisah, semula dirinya ditawari bekerja di Jawa sebagai pelayan restoran. Itu terjadi setahun lalu. Begitu menginjakkan kaki di Surabaya, perempuan berambut pendek tersebut diajak berbelanja dan ke dokter. ''Saya belanja baju dan periksa darah,'' ujarnya.

Dia tidak memahami maksud pemeriksaan darah itu. Gladys tidak mengira kebersihan dirinya sedang dicek. Dokter juga memeriksa apakah ada penyakit seks menular. Perjalanan itu berlanjut hingga akhirnya dia tahu jenis pekerjaannya. ''Saya terpaksa menjalani ini semua,'' ucapnya.

Lebih dari 20 perempuan mengalami nasib yang sama. Mereka tertipu dan terpaksa menjalani profesi tersebut. Usia mereka 19-28 tahun. Pada akhir pekan, tidak semua perempuan tersebut tampil di room lantai dasar.

Biasanya, perempuan yang berusia di bawah 25 tahun mengambil libur atau menerima booking dari luar. Karena itu, setiap akhir pekan, pramuria yang bersiaga di tempat hiburan tersebut terbatas.

Selama setahun bekerja, Gladys memang meraih rupiah cukup besar. Sekali melayani tamu, dia mendapat Rp 600 ribu. Namun, hanya sebagian yang masuk ke kantongnya. Separo, atau Rp 300 ribu dia serahkan kepada pihak manajemen. ''Tapi, saya harus berbagi lagi dengan sopir taksi,'' ujarnya.

[ bin / jpnn ]

View

Related

REGIONAL 2872647826011736814

Posting Komentar

Follow us

Terkini

Ketum PPP, Romahurmuziy Terjaring OTT KPK di Jatim

BLOKBERITA, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti dikutip Antara, penangkapan dilakukan di Kantor Wilayah Kemente...

Ruang Kerja Menag dan Sekjen Kemenag di Segel KPK

BLOKBERITA, JAKARTA  -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel dua ruangan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Salah satu ruangan yang disegel adalah ruang Mente...

Teroris di Masjid Selandia Baru sudah Rencanakan 3 Bulan Sebelumnya

BLOKBERITA, CHRISTCHURCH -- Pelaku teror di masjid Selandia baru, Brenton Tarrant ternyata sudah merencanakan jauh hari 3 bulan sebelumnya untuk melakukan aksinya di Masjid Al Noor, Christchurch, Se...

Terjerat Narkoba, Andi Arief akan Mundur dari Partai Demokrat

BLOKBERITA, JAKARTA --  Andi Arief terjerat kasus narkoba dan hingga kini masih menjalani proses hukum. Atas kasusnya itu, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatan Wase...

Sebaris Prosa Apologi Sri Mulyani: Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang

BLOKBERITA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab tudingan terhadap dirinya dan pemerintah umumnya terutama soal utang. Isu ini mencuat menjelang Pilpres yang digelar April mendatang. Kubu pena...

IHSG Menguat, Ditutup pada level 0,09%

BLOKBERITA, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat pada awal perdagangan hari pertama di bulan Februari, Jumat (1/2/2019). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,54% ata...

Facebook

Quotes



















.

.

ads

loading...

Connect Us

loading...
item