IHSG Berpeluang Menguat, Rekomendasi Saham Pilihan

https://kabar22.blogspot.com/2015/05/ihsg-berpeluang-menguat-pekan-depan.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Selama sepekan ini pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan cenderung menguat sebesar 1,68% di level 5.315,15. Pada penutupan bursa hari ini Jumat (22/5), IHSG ditutup menguat 0,04% di 5.315,15. Sedangkan bursa Asia juga ditutup menguat 0,04% di level 152,89.
Penguatan pergerakan IHSG selama sepekan ini menurut Achmad Yaki Y analis Sucorinvest Central Gani dikarenakan adanya beberapa data ekonomi positif yang dirilis. Salah satunya mengenai outlook dari Standar and Poor yang merevisi outlook Indonesia dari stabil menjadi positif.
Revisi outlook ini membawa angin segar bagi pada investor yang menjadi percaya akan kondisi ekonomi Indonesia selama 12 bulan ke depan. “Revisi outlook Indonesia dari S&P yang dirilis kemarin (21/5) membuat pergerakan IHSG sepekan ni menjadi cenderung menguat,” ujar Yaki.
Selain itu, angka BI Rate yang belum berubah masih di level 7,5% menjadi salah satu sentimen positif bagi IHSG di pekan ini. Dipertahankannya BI Rate ini adalah kebijakan moneter paling rasional yang diambil oleh Bank Indonesia mengingat kondisi ekonomi Indonesia. Selain itu klaim inflasi yang tetap terkendali di level 4% juga menjadi sentimen positif.
Gina Novrina Nasution analis Trimegah Securities juga mengungkapkan data trade balance yang keluar pada pekan ini ikut mendorong penguatan IHSG. Salah satunya adalah data impor Indonesia yang turun drastis di atas ekspetasi pasar. Pada bulan April presentase impor Indonesia berada di 22,3% sedangkan pasar memprediksi di 18,7%.
“Meskipun data ekspor Indonesia juga turun 7,45% tapi penurunannya ini tidak terlalu signifikan sehingga belum bisa memberikan sentimen buruk bagi IHSG,” jelas Gina.
Menurutnya sentimen dari luar negeri tidak terlalu banyak yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Hanya keputusan rapat The Fed yang memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga menjadi akhir tahun 2015. sedianya akan dilakukan pada bulan Juni dan September.
Pekan depan pergerakan IHSG, diprediksi Yaki masih akan menguat berkat beberapa data ekonomi yang akan keluar seperti Trade balance mengenai data impor dan ekspor pada awal bulan depan. Selain itu, menurut Gina, data money supply masih ditunggu apakah M2 akan naik mengingat GDP yang turun.
Yaki menebak IHSG pekan depan akan menguat di 5.263-5395. Sedangkan Gina memproyeksi IHSG berpotensi naik di level 5.280-5.370
Rekomendasi Saham
Sementara itu saham-saham yang berpotensi capital gain akan kami paparkan pula, bisa sebagai acuan bagi para pialang untuk dijadikan opsi. Namun demikia kecermatan dan intuisi tetap diperlukan. Berikut kami rekomendasikan saham-saham potensial, diantaranya:
Pertama, PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) mencatatkan kembali saham alias relisting di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 4 Mei lalu. Itu sebabnya, KOPI memutuskan relisting dengan mencatatkan 697,26 juta saham. Tujuan relisting untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham, dan menjadikan pasar modal menjadi salah satu sumber pendanaan. Asal tahu saja, Mitra Energi Persada semula bernama PT Adwitiya Alembana yang bergerak di bisnis pelayanan periklanan terpadu.
Kedua, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat perpanjangan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) alias moratorium selama lima bulan dari pengadilan Singapura. Perpanjangan PKPU ini diputuskan pada Kamis (21/5) dan akan berakhir 24 Oktober. Dengan perpanjangan PKPU ini, BUMI dapat menangkis upaya hukum kreditur setelah mengalami gagal bayar pada dua obligasi berdenominasi dollar pada tahun lalu.
Ketiga, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) yakin, kinerja tahun ini akan meningkat. JAWA berharap bisa meraih pendapatan Rp 1,1 triliun. Target tersebut naik 44,62% year-on-year (yoy). JAWA juga menargetkan laba bersih tumbuh 4,9% menjadi Rp 53 miliar. Penjualan dari crude palm oil (CPO) Rp 588 miliar dan komoditas karet menyumbang Rp 529 miliar. Target ini dari pertambahan pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton per jam yang rampung Februari 2015.
Keempat, PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) menambah sejumlah menara. Per kuartal I 2015, total menara TOWR telah mencapai 11.675 menara ready for installation (RFI). Jumlah menara TOWR meningkat 1.350 menara atau 13,1% dibanding kuartal I 2014. Sementara jumlah penyewa di kuartal I 2015 bertambah 1.456 penyewa atau naik 7,7% year on year (yoy) menjadi 20.325 penyewa.
Kelima, Manajemen PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) tidak lagi mengakui Amir Sambodo sebagai Direktur Utama. Sejak tanggal efektif, Amir Sambodo tidak memiliki kekuasaan bertindak atas nama entitas yang terdiri dari Grup Berau Coal Energy, termasuk hubungan terhadap perjanjian antara entitas apapun di Grup BCE dan IMR. Sejak 25 Maret lalu, Amir berhenti sebagai Direktur Asia Resource Minerals PLC (ARMS).
[ bazz / kontan ]
Penguatan pergerakan IHSG selama sepekan ini menurut Achmad Yaki Y analis Sucorinvest Central Gani dikarenakan adanya beberapa data ekonomi positif yang dirilis. Salah satunya mengenai outlook dari Standar and Poor yang merevisi outlook Indonesia dari stabil menjadi positif.
Revisi outlook ini membawa angin segar bagi pada investor yang menjadi percaya akan kondisi ekonomi Indonesia selama 12 bulan ke depan. “Revisi outlook Indonesia dari S&P yang dirilis kemarin (21/5) membuat pergerakan IHSG sepekan ni menjadi cenderung menguat,” ujar Yaki.
Selain itu, angka BI Rate yang belum berubah masih di level 7,5% menjadi salah satu sentimen positif bagi IHSG di pekan ini. Dipertahankannya BI Rate ini adalah kebijakan moneter paling rasional yang diambil oleh Bank Indonesia mengingat kondisi ekonomi Indonesia. Selain itu klaim inflasi yang tetap terkendali di level 4% juga menjadi sentimen positif.
Gina Novrina Nasution analis Trimegah Securities juga mengungkapkan data trade balance yang keluar pada pekan ini ikut mendorong penguatan IHSG. Salah satunya adalah data impor Indonesia yang turun drastis di atas ekspetasi pasar. Pada bulan April presentase impor Indonesia berada di 22,3% sedangkan pasar memprediksi di 18,7%.
“Meskipun data ekspor Indonesia juga turun 7,45% tapi penurunannya ini tidak terlalu signifikan sehingga belum bisa memberikan sentimen buruk bagi IHSG,” jelas Gina.
Menurutnya sentimen dari luar negeri tidak terlalu banyak yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Hanya keputusan rapat The Fed yang memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga menjadi akhir tahun 2015. sedianya akan dilakukan pada bulan Juni dan September.
Pekan depan pergerakan IHSG, diprediksi Yaki masih akan menguat berkat beberapa data ekonomi yang akan keluar seperti Trade balance mengenai data impor dan ekspor pada awal bulan depan. Selain itu, menurut Gina, data money supply masih ditunggu apakah M2 akan naik mengingat GDP yang turun.
Yaki menebak IHSG pekan depan akan menguat di 5.263-5395. Sedangkan Gina memproyeksi IHSG berpotensi naik di level 5.280-5.370
Rekomendasi Saham
Sementara itu saham-saham yang berpotensi capital gain akan kami paparkan pula, bisa sebagai acuan bagi para pialang untuk dijadikan opsi. Namun demikia kecermatan dan intuisi tetap diperlukan. Berikut kami rekomendasikan saham-saham potensial, diantaranya:
Pertama, PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) mencatatkan kembali saham alias relisting di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 4 Mei lalu. Itu sebabnya, KOPI memutuskan relisting dengan mencatatkan 697,26 juta saham. Tujuan relisting untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham, dan menjadikan pasar modal menjadi salah satu sumber pendanaan. Asal tahu saja, Mitra Energi Persada semula bernama PT Adwitiya Alembana yang bergerak di bisnis pelayanan periklanan terpadu.
Kedua, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat perpanjangan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) alias moratorium selama lima bulan dari pengadilan Singapura. Perpanjangan PKPU ini diputuskan pada Kamis (21/5) dan akan berakhir 24 Oktober. Dengan perpanjangan PKPU ini, BUMI dapat menangkis upaya hukum kreditur setelah mengalami gagal bayar pada dua obligasi berdenominasi dollar pada tahun lalu.
Ketiga, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) yakin, kinerja tahun ini akan meningkat. JAWA berharap bisa meraih pendapatan Rp 1,1 triliun. Target tersebut naik 44,62% year-on-year (yoy). JAWA juga menargetkan laba bersih tumbuh 4,9% menjadi Rp 53 miliar. Penjualan dari crude palm oil (CPO) Rp 588 miliar dan komoditas karet menyumbang Rp 529 miliar. Target ini dari pertambahan pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton per jam yang rampung Februari 2015.
Keempat, PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) menambah sejumlah menara. Per kuartal I 2015, total menara TOWR telah mencapai 11.675 menara ready for installation (RFI). Jumlah menara TOWR meningkat 1.350 menara atau 13,1% dibanding kuartal I 2014. Sementara jumlah penyewa di kuartal I 2015 bertambah 1.456 penyewa atau naik 7,7% year on year (yoy) menjadi 20.325 penyewa.
Kelima, Manajemen PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) tidak lagi mengakui Amir Sambodo sebagai Direktur Utama. Sejak tanggal efektif, Amir Sambodo tidak memiliki kekuasaan bertindak atas nama entitas yang terdiri dari Grup Berau Coal Energy, termasuk hubungan terhadap perjanjian antara entitas apapun di Grup BCE dan IMR. Sejak 25 Maret lalu, Amir berhenti sebagai Direktur Asia Resource Minerals PLC (ARMS).
[ bazz / kontan ]