David Cameron dan Partai Konservatif Menangi Pemilu Inggris

https://kabar22.blogspot.com/2015/05/david-cameron-dan-partai-konservatif.html
LONDON, BLOKBERITA -- Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri David
Cameron, Jumat waktu setempat lalu, merayakan kemenangan mengesankan
dalam Pemilu Inggris yang memangkas karir politik tiga rival utamanya
dan membuat masa depan negara itu di Uni Eropa dalam tanda tanya.
Cameron dan Konservatif memenangkan 331 dari total 650 kursi parlemen yang sekaligus meresmikan kepemimpinan masa berikutnya pemerintahan tengah-kanan Konservatif.
Kemenangan dalam Pemilu yang digelar Kamis waktu setempat itu fokus kepada masalah Inggris.
Di bagian utara negeri ini, Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang prokemerdekaan menang secara meyakinkan, hanya tujuh bulan sejak kalah dalam referendum lepas dari Inggris Raya (United Kingdom).
Hasil mengejutkan lainnya, para pemimpin Partai Buruh, Partai Demokrat Liberal dan Partai Kemerdekaan UK yang anti Uni Eropa mengundurkan diri setelah kegagalan partainya dalam Pemilu ini.
Menyusul keterpilihannya lagi di Witney, dekat Oxford, Cameron mengunjungi Istana Buckingham di London di mana dia direkonfirmasi sebagai perdana menteri oleh Ratu Elizabeth II yang menjadi kepala negara Inggris Raya.
Mengakhiri lima tahun pemerintahan koalisi dengan Demokrat Liberal yang berhaluan tengah, Cameron mengumumkan di luar Downing Street 10: "Saya kini akan membentuk pemerintah mayoritas Konservatif."
Beberapa jam kemudian dia mengisyaratkan dipertahankannya menteri keuangan, menteri luar negeri, menteri pertahanan dan menteri dalam negeri lama, masing-masing George Osborne, Philip Hammond, Michael Fallon dan Theresa May.
Cameron juga mengumumkan George Osborne yang bergelar Chancellor of the Exchequer dan dianggap sebagai pemimpin masa depan partai Konservatif, sebagai "sekretaris negara pertama", sebuah jabatan yang membuatnya menjadi orang nomor dua dalam pemerintahan.
Kemenangan ini memperkuat program efisiensi ekonomi Konservatif yang sepertinya akan meneruskan program pemangkasan belanja pemerintah guna menekan defisit anggaran sampai 90 miliar poundsterling.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel telah menelepon Cameron untuk menyelamatinya yang mereka sebut sebagai kemenangan yang mengesankan.
Namun Pemilu kali ini memperlebar perbedaan politik sehingga Cameron berusaha rendah hati pada pidato politik menyambut kemenangannya dengan berjanji menyatukan negerinya, demikian AFP.
Suara Partai Buruh Anjlok
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga NOP/MORI yang disiarkan oleh stasiun televisi BBC, ITV dan Sky menunjukkan Partai Konservatif pimpinan David Cameron mendapatkan 316 kursi, sementara Partai Buruh yang digawangi Ed Milliband dapat 239 kursi.
Partai Nasional Skotlandia, SNP, mendapatkan 58 kursi dan Liberal Demokrat 10 kursi, UKIP dan Partai Hijau masing-masing mendapat dua kursi, dari 650 kursi parlemen Westminster yang diperebutkan. Sejauh ini hasil hitung cepat terbukti akurat.
Dengan hasil ini, Cameron akan kembali menjabat perdana menteri Inggris untuk lima tahun ke depan.
Dalam kampanye, Konservatif mencitrakan dirinya sebagai partai pemberi lapangan pekerjaan dan pemulihan ekonomi bagi Inggris, menjanjikan pengurangan pajak penghasilan bagi 30 juta rakyatnya sementara terus mendorong penghematan demi mengatasi defisit anggaran yang mencapai 5 persen dari PDB.
Cameron mengatakan, partainya menyajikan pemerintahan yang kuat dan stabil. "Pilihan selain itu hanya akan berakhir dengan kehancuran," kata Cameron, dikutip Reuters.
Jika perhitungan cepat ini akurat, maka ini adalah perolehan suara terburuk Partai Buruh dalam hampir tiga dekade terakhir dan terancam tersingkir dari Skotlandia, wilayah dengan pendukung Buruh terbanyak.
Padahal beberapa bulan sebelumnya banyak lembaga survei yang memprediksi Konservatif dan Buruh akan bersaing ketat dengan perbedaan suara 1 atau 2 saja.
Dengan kemenangannya, Cameron diprediksi akan membawa Inggris melalui dua referendum dalam beberapa tahun ke depan. Di antaranya adalah referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa dua tahun lagi dan kemungkinan terulangnya kembali referendum kemerdekaan Skotlandia setelah tahun lalu kalah dan tetap bergabung bersama Inggris.
Kendati mendapatkan suara terbanyak, namun Cameron tidak mendapat kursi mayoritas di parlemen, yaitu 326 dari 650 kursi. Partai Konservatif harus melobi partai-partai kecil untuk membentuk koalisi pemerintahan.
Kemungkinan Cameron akan kembali berkoalisi dengan Partai Liberal Demokrat seperti pemerintahan sebelumnya, atau dengan partai Serikat Partai Irlandia Utara, atau bahkan dengan keduanya. Konservatif juga bisa memilih opsi berdiri sendiri di parlemen, namun ini jarang terjadi.
[ bmw / AFP / cnn / ant ]
Cameron dan Konservatif memenangkan 331 dari total 650 kursi parlemen yang sekaligus meresmikan kepemimpinan masa berikutnya pemerintahan tengah-kanan Konservatif.
Kemenangan dalam Pemilu yang digelar Kamis waktu setempat itu fokus kepada masalah Inggris.
Di bagian utara negeri ini, Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang prokemerdekaan menang secara meyakinkan, hanya tujuh bulan sejak kalah dalam referendum lepas dari Inggris Raya (United Kingdom).
Hasil mengejutkan lainnya, para pemimpin Partai Buruh, Partai Demokrat Liberal dan Partai Kemerdekaan UK yang anti Uni Eropa mengundurkan diri setelah kegagalan partainya dalam Pemilu ini.
Menyusul keterpilihannya lagi di Witney, dekat Oxford, Cameron mengunjungi Istana Buckingham di London di mana dia direkonfirmasi sebagai perdana menteri oleh Ratu Elizabeth II yang menjadi kepala negara Inggris Raya.
Mengakhiri lima tahun pemerintahan koalisi dengan Demokrat Liberal yang berhaluan tengah, Cameron mengumumkan di luar Downing Street 10: "Saya kini akan membentuk pemerintah mayoritas Konservatif."
Beberapa jam kemudian dia mengisyaratkan dipertahankannya menteri keuangan, menteri luar negeri, menteri pertahanan dan menteri dalam negeri lama, masing-masing George Osborne, Philip Hammond, Michael Fallon dan Theresa May.
Cameron juga mengumumkan George Osborne yang bergelar Chancellor of the Exchequer dan dianggap sebagai pemimpin masa depan partai Konservatif, sebagai "sekretaris negara pertama", sebuah jabatan yang membuatnya menjadi orang nomor dua dalam pemerintahan.
Kemenangan ini memperkuat program efisiensi ekonomi Konservatif yang sepertinya akan meneruskan program pemangkasan belanja pemerintah guna menekan defisit anggaran sampai 90 miliar poundsterling.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel telah menelepon Cameron untuk menyelamatinya yang mereka sebut sebagai kemenangan yang mengesankan.
Namun Pemilu kali ini memperlebar perbedaan politik sehingga Cameron berusaha rendah hati pada pidato politik menyambut kemenangannya dengan berjanji menyatukan negerinya, demikian AFP.
Suara Partai Buruh Anjlok
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga NOP/MORI yang disiarkan oleh stasiun televisi BBC, ITV dan Sky menunjukkan Partai Konservatif pimpinan David Cameron mendapatkan 316 kursi, sementara Partai Buruh yang digawangi Ed Milliband dapat 239 kursi.
Partai Nasional Skotlandia, SNP, mendapatkan 58 kursi dan Liberal Demokrat 10 kursi, UKIP dan Partai Hijau masing-masing mendapat dua kursi, dari 650 kursi parlemen Westminster yang diperebutkan. Sejauh ini hasil hitung cepat terbukti akurat.
Dengan hasil ini, Cameron akan kembali menjabat perdana menteri Inggris untuk lima tahun ke depan.
Dalam kampanye, Konservatif mencitrakan dirinya sebagai partai pemberi lapangan pekerjaan dan pemulihan ekonomi bagi Inggris, menjanjikan pengurangan pajak penghasilan bagi 30 juta rakyatnya sementara terus mendorong penghematan demi mengatasi defisit anggaran yang mencapai 5 persen dari PDB.
Cameron mengatakan, partainya menyajikan pemerintahan yang kuat dan stabil. "Pilihan selain itu hanya akan berakhir dengan kehancuran," kata Cameron, dikutip Reuters.
Jika perhitungan cepat ini akurat, maka ini adalah perolehan suara terburuk Partai Buruh dalam hampir tiga dekade terakhir dan terancam tersingkir dari Skotlandia, wilayah dengan pendukung Buruh terbanyak.
Padahal beberapa bulan sebelumnya banyak lembaga survei yang memprediksi Konservatif dan Buruh akan bersaing ketat dengan perbedaan suara 1 atau 2 saja.
Dengan kemenangannya, Cameron diprediksi akan membawa Inggris melalui dua referendum dalam beberapa tahun ke depan. Di antaranya adalah referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa dua tahun lagi dan kemungkinan terulangnya kembali referendum kemerdekaan Skotlandia setelah tahun lalu kalah dan tetap bergabung bersama Inggris.
Kendati mendapatkan suara terbanyak, namun Cameron tidak mendapat kursi mayoritas di parlemen, yaitu 326 dari 650 kursi. Partai Konservatif harus melobi partai-partai kecil untuk membentuk koalisi pemerintahan.
Kemungkinan Cameron akan kembali berkoalisi dengan Partai Liberal Demokrat seperti pemerintahan sebelumnya, atau dengan partai Serikat Partai Irlandia Utara, atau bahkan dengan keduanya. Konservatif juga bisa memilih opsi berdiri sendiri di parlemen, namun ini jarang terjadi.
[ bmw / AFP / cnn / ant ]