4 Rekomendasi JK untuk Golkar

https://kabar22.blogspot.com/2015/05/4-rekomendasi-jk-untuk-golkar.html
JAKARTA, BLOKBERITA — Sekretaris Jenderal Partai Golkar kubu Agung Laksono, Zainuddin Amali, menyebut, ada empat hal yang telah disiapkan politisi senior Golkar, Jusuf Kalla, untuk menciptakan islah di tubuh Golkar.
Empat poin rekomendasi itu harus dipatuhi kedua kubu agar dapat mengikuti pemilihan kepala daerah serentak tahun 2015.
" Pertama, (JK) minta agar kami mengedepankan kepentingan partai dan kader. Kedua, bekerja sama dalam menjaring," kata Amali di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (24/5/2015).
Terkait kriteria calon kepala daerah yang akan didaftarkan ke KPU, kata Amali, kedua kubu akan membahas hal itu secara bersama-sama. Kriteria ini nantinya akan disetujui oleh kedua belah pihak.
" Keempat, yang akan mengajukan calon adalah DPP yang diakui oleh KPU," ujarnya.
Ia menambahkan, hingga kini belum ada pertemuan yang dilakukan kubu Agung Laksono, baik dengan JK maupun Aburizal Bakrie. Hanya, ia mengatakan, pertemuan dengan JK akan digelar dalam waktu dekat.
" Kemungkinan minggu depan," kata dia.
Aburizal sebelumnya memastikan bahwa Partai Golkar akan mendaftarkan diri dan ikut berkompetisi dalam gelaran pilkada serentak. Persoalan siapa yang menjadi ketua umum, apakah dia atau Agung, tidak menjadi hambatan Golkar untuk melakukan islah dan mendaftar di pilkada.
" Yang penting daftarkan saja. kalau sudah daftar dan sebagainya, baru keputusannya di tangan DPP. Nanti kita lihat DPP-nya siapa belakangan," kata Aburizal seusai berkunjung ke rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (23/5/2015).
Kubu Agung menyambut baik rencana islah. Namun, kubu Agung melakukan islah menggunakan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan hasil Munas Jakarta.
JK akan Bertemu Agung
Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, membantah akan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono, pada Minggu (24/52015) malam ini. Pertemuan itu rencananya akan dilaksanakan Senin (25/5/2015) malam.
[ Bin / kmps ]
Empat poin rekomendasi itu harus dipatuhi kedua kubu agar dapat mengikuti pemilihan kepala daerah serentak tahun 2015.
" Pertama, (JK) minta agar kami mengedepankan kepentingan partai dan kader. Kedua, bekerja sama dalam menjaring," kata Amali di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (24/5/2015).
Terkait kriteria calon kepala daerah yang akan didaftarkan ke KPU, kata Amali, kedua kubu akan membahas hal itu secara bersama-sama. Kriteria ini nantinya akan disetujui oleh kedua belah pihak.
" Keempat, yang akan mengajukan calon adalah DPP yang diakui oleh KPU," ujarnya.
Ia menambahkan, hingga kini belum ada pertemuan yang dilakukan kubu Agung Laksono, baik dengan JK maupun Aburizal Bakrie. Hanya, ia mengatakan, pertemuan dengan JK akan digelar dalam waktu dekat.
" Kemungkinan minggu depan," kata dia.
Aburizal sebelumnya memastikan bahwa Partai Golkar akan mendaftarkan diri dan ikut berkompetisi dalam gelaran pilkada serentak. Persoalan siapa yang menjadi ketua umum, apakah dia atau Agung, tidak menjadi hambatan Golkar untuk melakukan islah dan mendaftar di pilkada.
" Yang penting daftarkan saja. kalau sudah daftar dan sebagainya, baru keputusannya di tangan DPP. Nanti kita lihat DPP-nya siapa belakangan," kata Aburizal seusai berkunjung ke rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (23/5/2015).
Kubu Agung menyambut baik rencana islah. Namun, kubu Agung melakukan islah menggunakan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan hasil Munas Jakarta.
JK akan Bertemu Agung
Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, membantah akan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono, pada Minggu (24/52015) malam ini. Pertemuan itu rencananya akan dilaksanakan Senin (25/5/2015) malam.
" Enggak ada (pertemuan), enggak ada. Pak Agung kan ke Sumatera,"
kata Jusuf Kalla saat dijumpai di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu
(24/5/2015).
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden RI itu akan menyampaikan formulasi yang dapat ditempuh kubu Agung Laksono dan Aburizal "Ical" Bakrie untuk mencapai islah di tubuh Partai Golkar. Ia menambahkan, islah ini diperlukan agar Golkar dapat mengikuti pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2015.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden RI itu akan menyampaikan formulasi yang dapat ditempuh kubu Agung Laksono dan Aburizal "Ical" Bakrie untuk mencapai islah di tubuh Partai Golkar. Ia menambahkan, islah ini diperlukan agar Golkar dapat mengikuti pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2015.
Sementara, JK menegaskan, dirinya menghargai proses hukum yang
sedang berlangsung. Ia berharap agar proses hukum itu rampung sebelum
masa pendaftaran calon kepala dan wakil kepala daerah dimulai pada 26-28
Juli 2015.
" Mudah-mudahan sih selesai (proses hukum), tapi kalau tidak selesai ya proses islah khusus pilkada itu yang dijalankan," ujarnya.
Untuk diketahui, pascaputusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang membatalkan SK Menkumham yang mengesahkan kepengurusan hasil Munas Jakarta, kubu Agung Laksono mengajukan banding.
Sementara itu, kubu Ical sebelumnya telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas pelaksanaan Munas Jakarta. Hingga kini proses hukum keduanya masih berlangsung.
" Mudah-mudahan sih selesai (proses hukum), tapi kalau tidak selesai ya proses islah khusus pilkada itu yang dijalankan," ujarnya.
Untuk diketahui, pascaputusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang membatalkan SK Menkumham yang mengesahkan kepengurusan hasil Munas Jakarta, kubu Agung Laksono mengajukan banding.
Sementara itu, kubu Ical sebelumnya telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas pelaksanaan Munas Jakarta. Hingga kini proses hukum keduanya masih berlangsung.
[ Bin / kmps ]