Target Lelang Obligasi Rupiah Tak Tercapai, Out-put Terburuk 2015
https://kabar22.blogspot.com/2015/04/target-lelang-obligasi-rupiah-tak.html
BLOKBERITA -- Dalam perdagangan obligasi hari ini
(28/4) pemerintah melakukan lelang obligasi Rupiah, namun lelang hari
ini merupakan lelang yang tersepi pada tahun ini dimana hasil dana yang
didapat juga paling sedikit. Pemerintah menargetkan dana yang akan
dicapai sebesar Rp10 Triliun, namun sedikitnya penawaran yang masuk
(sekitar Rp7,9 Triliun) membuat pemerintah hanya peroleh Rp4.85 Triliun.
Bank Sentral melakukan intervensi atas obligasi benchmark
di pasar, namun penawaran dengan mudah hilang karena terjadi penjualan
besar-besaran dengan yield 7.98%. akibat intervensi tersebut Yield
obligasi tenor 10 tahun naik menjadi 7.78%, yield obligasi tenor 15
tahun adalah 7.98% dan obligasi tenor 20 tahun adalah 8.1%.
Penerbitan obligasi baru seri SR7 hari
ini hanya diperdagangkan dengan yield 7.92%. Dan secara umum kenaikan
yield obligasi hari ini hanya 7 sampai 21 bps. Dan obligasi yang paling
tidak perform adalah obligasi dengan tenor jangka pendek, FR69 dimana
yield meningkat sampai 21 bps.
Berikut yield indikatif hasil perdagangan obligasi hari ini:Obligasi Yield Terkini
SPN (1 th) 6.8% (0.00)
FR60 (3 th) 7.50% (0.00)
FR69 (5 th) 7.79% (+0.21)
FR70 (10 th) 7.82% (+0.15)
FR71 (15 th) 7.98% (+0.09)
FR68 (20 th) 8.10% (+0.07)
Indon25 3.72%, spread T+ 184
Indon45 4.76%, spread T+ 221
Sebagai informasi untuk perdagangan obligasi kemarin, yield obligasi benchmark naik dalam kisaran 9 – 15 bps dari penutupan sebelumnya. Akibatnya Yield obligasi tenor 10 tahun naik menjadi 7.67%, obligasi tenor 15 tahun melonjak menjadi 7.89% dan obligasi tenor 20 tahun ditembak mencapai 8.03%.Sedangkan penjualan penerbitan baru SR 7 di pasar dengan yield yang meningkat menjadi 7.72%.
[ bmw / vibisnet ]