Pengamat: Jokowi Tak akan Lama Jadi Presiden. Paling Lama Setahun !
https://kabar22.blogspot.com/2015/04/pengamat-jokowi-tak-akan-lama-jadi.html
JAKARTA, BLOKBERITA -- Banyaknya persoalan di masa kepemimpinan Jokowi membuat masyarakat semakin kecewa. Janji-janji semasa kampanye dan jargon Nawacita serta Tri Sakti ternyata hanya lip service sekedar triks untuk meloloskan Jokowi ke Istana.
Menanggapi hal tersebut Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyebutkan bahwa kekecewaan publik terhadap Jokowi bisa memuncak. Jokowi dinilainya akan senasib dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang 'turun di tengah jalan' dan tidak sampai lima tahun memimpin negeri ini.
" Jika kondisinya seperti ini terus, nasib Jokowi akan sama kayak Megawati, BJ Habibie dan Gus Dur. Dia (Jokowi) tidak akan lama memimpin Indonesia," kata Siti Zuhro saat menjadi pembicara dalam diskusi evaluasi enam bulan pemerintahan Jokowi-JK yang dilaksanakan DPP Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) di Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Apalagi sejak awal dilantik, Jokowi-JK kata Wiwieq, sapaan akrabnya, terlihat tidak bisa saling mengisi. Keduanya tidak saling melengkapi untuk menjalankan roda pemerintahan.
" Dwi tunggal (Jokowi-JK) yang digadang-gadang akan mampu membuat perubahan signifikan malah terkesan tak saling mengisi dan tak saling melengkapi. Hal ini menyebabkan kinerja pemerintahan baru kurang terukur dan meresahkan publik," jelasnya.
Belum lagi jelas Siti, eksekutif dan legislatif sering tidak satu suara dalam beberapa kebijakan. Sehingga terkesan berjalan sendiri-sendiri.
" Baru kali ini DPR dan Presiden tidak bersinergi dengan baik. Ini akan memunculkan citra yang buruk," ungkapnya.
Diketahui, beberapa kebijakan publik terhadap Jokowi seringkali menuai protes dan kekecewaan publik. Di antaranya seperti menaikkan harga BBM yang berdampak pada kenaikan Tarif Dasar Listrik dan sembako.
Apatis
Kinerja pemerintahan Joko Widodo
jauh dari harapan dan sangat jauh dari yang ia janjikan saat kampanye Pilpres
2014 lalu. Menteri-menteri pembantu presiden pun tak ada yang mampu memberi
kepuasan kepada publik.
" Akibatnya, masyarakat dan
juga mahasiswa menjadi apatis," ujar pengamat politik dari Pascasarjana
Universitas Indonesia (UI) Mohammad Nasih kepada pers di Jakarta, Senin
(20/4/2015).
Nasih menambahkan, rakyat yang kecewa sudah tidak lagi banyak menyampaikan kritik kepada pemerintah. Begitu juga mahasiswa banyak yang memilih diam karena sudah kehilangan harapan untuk perbaikan bangsa ini.
" Artinya, semua orang sudah tidak peduli. Mungkin karena semua yang diupayakan gagal. Dan mereka sudah kehilangan harapan. Jadi, mau siapa pun yang memerintah, akan sama saja. Itulah yang membuat mereka jadi lebih memilih bekerja saja, yang penting bisa tetap bertahan hidup, walau tanpa negara," papar Nasih.
Berdasarkan pengamatannya tentang sikap apatisme masyarakat, Nasih memprediksi gerakan mahasiswa yang akan digelar 20 Mei 2015 mendatang tidak akan membuahkan apa-apa.
Nasih menambahkan, rakyat yang kecewa sudah tidak lagi banyak menyampaikan kritik kepada pemerintah. Begitu juga mahasiswa banyak yang memilih diam karena sudah kehilangan harapan untuk perbaikan bangsa ini.
" Artinya, semua orang sudah tidak peduli. Mungkin karena semua yang diupayakan gagal. Dan mereka sudah kehilangan harapan. Jadi, mau siapa pun yang memerintah, akan sama saja. Itulah yang membuat mereka jadi lebih memilih bekerja saja, yang penting bisa tetap bertahan hidup, walau tanpa negara," papar Nasih.
Berdasarkan pengamatannya tentang sikap apatisme masyarakat, Nasih memprediksi gerakan mahasiswa yang akan digelar 20 Mei 2015 mendatang tidak akan membuahkan apa-apa.
" Paling sekedar kerumunan
massa yang mengungkapkan kekecewaan," ujar Nasih.
Permadi : Paling Lama Setahun
Mantan politisi PDI Perjuangan Permadi sejalan dengan pengamat politik LIPI Siti Zuhro yang menyebut pemerintahan Joko Widodo tidak sampai lima tahun.
" Dalam pewayangan contohnya sudah jelas, seperti lakon Petruk jadi ratu. Dia bukan orang terkenal, sederhana tetapi punya ambisi dan licik untuk menjadi penguasa," kata Permadi, Senin (20/04/2015).
Pada lakon itu, tidak ada yang bisa melawan Petruk, semua raja kalah, bahkan dewa yang turun dari khayangan pun kalah. Sebenarnya yang bisa mengalahkan hanya Semar, tetapi dia diam saja dengan ambisi anaknya itu.
Sama halnya dengan Jokowi, dia punya ambisi dan nafsu kekuasaan sehingga tidak bisa dilawan. Bahkan dia berani melawan sumpahnya sendiri.
" Jadi presiden bersumpah, tidak menaikkan BBM,sekarang naik, sumpah tidak akan KKN, pendukungnya yang nggak jelas riwayatnya diangkat jadi komisaris dan direktur BUMN," katanya.
" Jadi memang benar kata Megawati Jokowi itu pertugas partai, bukan Presiden Indonesia, dia hanya jalan atas penugasan partainya," tambahnya.
Mantan politisi PDI Perjuangan Permadi sejalan dengan pengamat politik LIPI Siti Zuhro yang menyebut pemerintahan Joko Widodo tidak sampai lima tahun.
" Dalam pewayangan contohnya sudah jelas, seperti lakon Petruk jadi ratu. Dia bukan orang terkenal, sederhana tetapi punya ambisi dan licik untuk menjadi penguasa," kata Permadi, Senin (20/04/2015).
Pada lakon itu, tidak ada yang bisa melawan Petruk, semua raja kalah, bahkan dewa yang turun dari khayangan pun kalah. Sebenarnya yang bisa mengalahkan hanya Semar, tetapi dia diam saja dengan ambisi anaknya itu.
Sama halnya dengan Jokowi, dia punya ambisi dan nafsu kekuasaan sehingga tidak bisa dilawan. Bahkan dia berani melawan sumpahnya sendiri.
Jadi walikota Solo periode kedua
ditinggalkan padahal sudah bersumpah menyelesaikan. Bersumpah jadi Gubernur DKI
Jakarta untuk lima tahun, baru 1,5 tahun, ditinggalkan karena ambisi jadi
presiden.
" Jadi presiden bersumpah, tidak menaikkan BBM,sekarang naik, sumpah tidak akan KKN, pendukungnya yang nggak jelas riwayatnya diangkat jadi komisaris dan direktur BUMN," katanya.
Sekarang, kata Permadi, rakyat susah
akibat kebijakan Presiden Jokowi. Harga kebutuhan pokok naik terus. Ada yang
sampai bunuh diri karena tidak bisa makan atau bahkan mati kelaparan.
" Jadi memang benar kata Megawati Jokowi itu pertugas partai, bukan Presiden Indonesia, dia hanya jalan atas penugasan partainya," tambahnya.
Atas dasar itu semua, Permadi
meyakini, pemerintahan ini tidak sampai lima tahun. Paling lama setahun lagi
akan ada revolusi besar. Gerakan 20 Mei 2015 yang digagas elemen mahasiswa,
akan menjadi peringatan bagi pemerintahan Jokowi.
[ TS / Lipi / bmw ]